Michael Carney dan Kursi di Old Trafford yang Direnggut: ketika Loyalitas 74 Tahun untuk MU Kalah oleh Bisnis

Michael Carney, penggemar MU berusia 81 tahun, terpaksa menyerahkan kursi di Old Trafford setelah 45 tahun demi kentungan finansial.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 10 April 2025, 21:30 WIB
Para penggemar Manchester United menggelar aksi protes terhadap pemilik klub setelah pertandingan Liga Primer Inggris antara Manchester United dan Manchester City di Old Trafford di Manchester, Inggris barat laut, pada 6 April 2025. Pertandingan berakhir 0-0. (Darren Staples/AFP)

Bola.com, Jakarta - Michael Carney, seorang penggemar setia Manchester United (MU) berusia 81 tahun, terpaksa menyerahkan kursinya di Old Trafford setelah 45 tahun menggunakannya.

Keputusan ini diambil oleh klub untuk mengakomodasi kepentingan korporat, terutama untuk mengubah beberapa kursi menjadi kursi hospitality (paket hospitality/tiket VIP).

Advertisement

Hal ini menimbulkan kekecewaan yang mendalam bagi Carney, yang telah mendukung Mu selama 74 tahun.

Ia mengungkapkan rasa kecewanya dengan membawa tanda protes bertuliskan 'Saya sudah duduk di sini sebelum Anda lahir' dan '74 tahun dukungan setia – untuk apa?'

Kejadian ini memicu protes yang lebih luas di kalangan penggemar Setan Merah. Mereka juga memprotes kenaikan harga tiket, penghapusan tarif konsesi, dan biaya yang terus meningkat untuk membayar utang klub yang mencapai 1 miliar paun.

Protes ini diorganisasi oleh kelompok penggemar 1958 dan menjadi simbol perlawanan terhadap pengabaian kepentingan penggemar demi keuntungan finansial klub.


Protes yang Menggugah Kesadaran Penggemar

Para pengunjuk rasa berbaris menuju stadion Old Trafford untuk berdemonstrasi menentang pemilik Manchester United menjelang pertandingan Liga Inggris melawan Liverpool di Old Trafford, pada Senin, 22 Agustus 2022. Protes besar-besaran oleh penggemar MU sebelum kick-off ditujukan kepada pemilik klub, keluarga Glazer. (Foto oleh ANTHONY DEVLIN / AFP)

Protes yang dilakukan oleh Carney bukanlah tindakan individu. Pada akhir pertandingan Derbi Manchester, ratusan penggemar MU tetap berada di stadion sebagai bentuk protes.

Tindakan ini mencerminkan kekhawatiran banyak penggemar bahwa mereka mungkin tidak dapat menyaksikan tim kesayangan mereka bermain secara langsung, meski mereka mampu membayar tiket tersebut.

Carney, saat berbicara mengenai pemindahan yang dipaksakan ini, mengatakan kepada BBC Sport, 'Sangat menyedihkan setelah semua tahun-tahun ini. Mereka bisa menempatkan Anda di mana saja, dan saya rasa Anda tidak akan bisa banyak berargumen. Jika Anda tidak suka, silakan pergi'.


Sejarah dan Tradisi yang Terancam

Para pengunjuk rasa berbaris menuju stadion Old Trafford untuk berdemonstrasi menentang pemilik Manchester United menjelang pertandingan Liga Inggris melawan Liverpool di Old Trafford, pada Senin, 22 Agustus 2022. Protes besar-besaran oleh penggemar MU sebelum kick-off ditujukan kepada pemilik klub, keluarga Glazer. (Foto oleh ANTHONY DEVLIN / AFP)

Carney telah menyaksikan banyak momen bersejarah dalam perjalanan klub, dari Busby Babes, Holy Trinity George Best, Bobby Charlton, dan Denis Law, hingga kemenangan treble pada 1999.

Ia juga memiliki koleksi koran dari hari bencana udara Munich dan penampilan fenomenal Best melawan Benfica di Lisbon pada 1966.

Namun, kini ia merasa klub yang dicintainya berbalik arah, mengabaikan penggemar setia demi kepentingan finansial.

Dalam surat perpanjangan tiket musimnya, terdapat bagian yang menyatakan, 'Kami telah mengidentifikasi sejumlah kecil tiket masuk umum yang akan diubah menjadi kursi hospitality musim panas ini. Ini mencerminkan nilai tinggi dari lokasi unik ini dan akan membantu meningkatkan pendapatan hospitality untuk menjaga harga tiket masuk umum tetap rendah'.


Ketidakpuasan yang Meluas

Para penggemar menggelar aksi protes terhadap kenaikan harga tiket di luar stadion menjelang pertandingan putaran kelima Piala FA Inggris antara Manchester United dan Fulham di Old Trafford di Manchester, Inggris barat laut, pada 2 Maret 2025. (Darren Staples/AFP)

Ketidakpuasan di kalangan penggemar MU makin meningkat. Selain masalah pemindahan kursi, mereka juga mengeluhkan kenaikan harga tiket yang tidak wajar.

Carney menyoroti bahwa sebelumnya, penggemar yang tidak bisa hadir akan mendapatkan uang mereka kembali, tetapi kini mereka merasa terasing dari klub yang mereka cintai.

Protes ini menjadi simbol perlawanan terhadap apa yang dianggap sebagai pengabaian terhadap tradisi klub demi keuntungan finansial.

Carney, meski merasa beruntung pernah duduk di kursi tersebut sejak 1980, menegaskan bahwa para penggemar setia harus memiliki lebih banyak ruang untuk bernegosiasi dan berpartisipasi dalam keputusan yang memengaruhi mereka.

Dalam situasi ini, Carney menegaskan pentingnya melindungi tradisi dan nilai-nilai yang telah menjadi bagian dari klub selama bertahun-tahun. Ia berharap bahwa suara penggemar dapat didengar dan bahwa klub akan kembali memperhatikan kepentingan mereka.

Berita Terkait