Duel Semen Padang Vs PSIS Semarang: Dua Tim Pesakitan yang Bakal Saling Bunuh di Papan Bawah BRI Liga 1

Semen Padang dan PSIS sama-sama dalam posisi kritis di BRI Liga 1 musim ini. Alhasi, pertemuan keduanya menjadi teramat krusial.

BolaCom | Radifa ArsaDiterbitkan 17 April 2025, 05:30 WIB
Gelandang PSIS Semarang, Alfeandra Dewangga, turut membantu timnya meraih kemenangan 1-0 atas Semen Padang pada laga pekan ke-12 BRI Liga 1 musim ini di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Minggu (1/12/2024) sore WIB. (dok. PSIS Semarang)

Bola.com, Jakarta - Duel pekan ke-29 BRI Liga 1 2024/2025 bakal mempertemukan dua tim pesakitan, Semen Padang dan PSIS Semarang, yang akan saling "membunuh" demi keluar dari papan bawah klasemen.

Pertempuran Semen Padang kontra PSIS Semarang yang bakal bergulir di Stadion Haji Agus Salim, Kota Padang, Kamis (17-4-2025) pukul 15.30 WIB, ini jadi momen yang krusial untuk lolos dari ancaman degradasi.

Advertisement

Untuk sementara itu, Mahesa Jenar masih tertahan di peringkat ke-16 dengan koleksi 25 poin dari 28 pertandingan. Sedangkan Kabau Sirah berada tepat di bawahnya, yakni urutan ke-17, dengan mengumpulkan 22 poin.

Semen Padang dan PSIS sama-sama tim 'bermasalah". Keduanya menjadi pesakitan sepanjang BRI Liga 1 2024/2025 dan harus menghadapi ancaman degradasi. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.


Krisis Pemain Asing

Alhassan Wakaso menjadi satu dari banyak pemain baru yang digaet Semen Padang di paruh kedua BRI Liga 1 2024/2025. (Dok. Semen Padang)

Yang menarik dari perjalanan kedua tim pada putaran kedua ini ialah rontoknya komposisi pemain asing. Semen Padang harus kehilangan beberapa nama pilar andalannya sehingga tak bisa tampil dengan kekuatan penuh.

Dalam beberapa laga terakhir, Kabau Sirah kehilangan dua bek andalannya, Alhassan Wakaso serta Tin Martic karena akumulasi kartu. Sedangkan bek asal Korea Selatan, Kim Min-kyu, sudah absen empat laga tanpa kejelasan.

Itu belum termasuk Marco Baixinho, yang didatangkan pada putaran kedua ini. Saat baru bermain dua kali, bek asal Portugal itu langsung absen lama karena cedera lutut yang parah.

Bahkan, pada laga terakhirnya, Semen Padang hanya bisa menurunkan tiga pemain asing saja. Mereka adalah Arthur Augusto (kiper), Filipe Chaby (gelandang), serta Bruno Gomes (penyerang).

Di kubu tim tamu, PSIS telah kehilangan dua amunisi impor, yakni Evandro Brandao dan Roger Bonet. Keduanya memutuskan untuk mengakhiri kontrak karena permasalahan pembayaran gaji.


Dihantui Catatan Merah

Setelah mengalami dua kali kekalahan pada dua laga awal BRI Liga 1 2024/2025, tim promosi Semen Padang akhirnya memetik kemenangan perdana usai mengalahkan PSS Sleman dengan skor tipis 1-0 di Stadion STIK-PTIK, Jakarta Selatan, Senin (26/8/2024). Gol tunggal tim berjuluk Kabau Sirah dihasilkan lewat eksekusi penalti Kenneth Ngwoke pada menit pertama. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Semen Padang dan PSIS Semarang menjadi tim dengan pencapaian yang paling buruk pada musim ini. Kabau Sirah dan Mahesa Jenar berjibaku dengan problem masing-masing sehingga kesulitan bersaing.

Misalnya, Semen Padang menjadi kontestan dengan jumlah kebobolan yang tertinggi di BRI Liga 1 2024/2025. Sebab, dari 28 pertandingan, mereka sudah kemasukan total 55 gol. Ini jadi yang terbanyak musim ini.

Sedangkan problem Mahesa Jenar berada di area depan. Mereka jadi tim dengan produktivitas gol paling minim di kasta tertinggi. Dari total 28 pertandingan, anak asuh pelatih Gilbert Agius ini hanya sanggup menghasilkan 22 gol.

Masalah ini masih belum bisa diatasi. Sebab, Semen Padang akhirnya gagal mengukir kemenangan pada lima laga terakhir. Dari semua pertandingan itu, gawang Kabau Sirah sudah kemasukan total 14 gol.

Sedangkan tumpulnya produksi gol PSIS membuat mereka gagal menang dalam delapan laga terakhir. Dari semua partai ini, hanya ada lima gol yang bisa dihasilkan Septian David Maulana dkk.


Terancam Degradasi

Para pemain PSIS Semarang terlihat lesu setelah takluk dari Persija Jakarta dalam lanjutan BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Rabu (5/3/2025) malam WIB. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Dengan situasi semacam ini, tiga poin menjadi harga mati bagi kedua tim untuk bangkit pada pertandingan pekan ke-29. Sebab, mereka butuh poin penuh sebagai modal lolos dari ancaman degradasi.

Mahesa Jenar setidaknya bisa meninggalkan zona merah andai mampu menang karena mereka bisa naik ke peringkat 14, meski harus menunggu hasil para pesaingnya pada pekan yang sama.

Adapun Kabau Sirah bisa menyamai koleksi dari Mahesa Jenar jika menang. Memang, mereka belum akan keluar dari peringkat ketiga terbawah, tetapi setidaknya bisa menjaga margin poin di zona merah.

Berita Terkait