Bola.com, Kediri - Usai gagal di perempatfinal Piala Asia U-17 di Arab Saudi, elemen Timnas Indonesia U-17 harus mulai bekerja lagi.
Terutama tim analis sebagai pengumpul data bagi pelatih Nova Arianto untuk Piala Dunia U-17 Qatar pada awal November mendatang. Waktu enam bulan cukup panjang bagi tim analis mengoleksi berbagai data 46 peserta Piala Dunia U-17 nanti.
Koleksi data tersebut bisa berbentuk rekaman permainan, data, dan statistik pertandingan semua tim peserta Piala Dunia U-17. Sehingga saat I Putu Panji dkk. berangkat ke medan pertempuran telah siap lahir dan batin.
"Di sepak bola modern tim analis punya peran sangat penting. Dengan kecanggihan teknologi semua data bisa dikumpulkan. Mumpung waktu ke Piala Dunia U-17 masih lama, tim analis harus segera bekerja," kata Gusnul Yakin.
Dengan data komplet, sejak awal pelatih Nova Arianto akan punya gambaran seperti apa gameplan yang diterapkan di Piala Dunia U-17 mendatang.
"Sebagai pelatih muda, saya kira Nova Arianto sedikit memahami cara bermain calon lawan. Dengan tim analis kuat akan sangat membantu Nova Arianto mengambil langkah strategis terkait teknis permainan Timnas Indonesia U-17 nanti," ujar pengamat sepak bola senior asal Malang ini.
Butuh Bantuan
Apalagi Piala Dunia U-17 akan diikuti negara dari berbagai belahan Benua. Gusnul Yakin menilai hasil rekaman pertandingan Piala Dunia U-17 di Indonesia lalu juga bisa dipakai sebagai referensi bagi tim pelatih Timnas Indonesia U-17.
"Nova Arianto butuh panduan cara bermain tim dari Benua lainnya. Kekalahan dari Korut U-17 di babak perempatfinal Piala Asia U-17 pun bisa dipakai barometer sampai dimana kualitas Timnas Indonesia U-17 saat ini," tuturnya.
Beberapa negara debutan akan mentas di Piala Dunia U-17. Debutan tersebut adalah El Salvador, Fiji, Rep Irlandia, Uganda dan Zambia. Timnas Indonesia U-17 sendiri baru dua kali mentas di Piala Dunia U-17 2025.