Ruud van Nistelrooy Minta Kepastian soal Masa Depan usai Leicester Degradasi

Ruud van Nistelrooy ingin kepastian perihal masa depan usai Leicester terdegradasi ke Championship.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 21 April 2025, 13:15 WIB
Manajer Leicester City, Ruud van Nistelrooy, dalam pertandingan Premier League melawan Manchester City di Stadion Etihad, Kamis dini hari WIB (3-4-2025). (Bola.com/lcfc.com)

Bola.com, Jakarta - Manajer Leicester City, Ruud van Nistelrooy, menyatakan bahwa masa depannya di klub perlu segera dipastikan setelah The Foxes resmi terdegradasi ke Championship musim depan.

Kekalahan tipis 0-1 dari pemuncak klasemen Liverpool di King Power Stadium, Minggu malam, memastikan Leicester finis di peringkat ke-19 klasemen Premier League dan kehilangan status mereka sebagai klub kasta tertinggi.

Advertisement

Van Nistelrooy, yang ditunjuk sebagai pelatih pada akhir November 2024 menggantikan Steve Cooper, gagal membalikkan nasib tim secara signifikan. Sejak memimpin, ia hanya meraih dua kemenangan dari 20 laga Premier League.

Kekalahan dari Liverpool juga memperpanjang catatan buruk Leicester menjadi sembilan kekalahan kandang beruntun tanpa mencetak gol—sebuah rekor negatif baru dalam sejarah liga Inggris.


Masa Depan di Leicester City

Penyerang Liverpool asal Mesir bernomor punggung 11, Mohamed Salah (tengah), mengontrol bola selama pertandingan Liga Primer Inggris antara Leicester City dan Liverpool di Stadion King Power di Leicester, Inggris bagian tengah, pada tanggal 20 April 2025. (Darren Staples/AFP)

Setelah pertandingan kontra Liverpool usai, Van Nistelrooy memberikan komentar kepada media.

"Kami harus memanfaatkan waktu ini untuk menjadi lebih baik," ujar Van Nistelrooy, yang sebelumnya dikenal sebagai striker tajam Manchester United dan Timnas Belanda.

"Klub ini akan terus berjalan, dan tugas saya adalah menempatkan klub ini di posisi terbaik," lanjutnya.

Saat ditanya kapan ia akan tahu apakah tetap melatih Leicester City musim depan, Van Nistelrooy menjawab:

"Saya harap segera. Musim baru akan dimulai dalam waktu dekat dan persiapan harus dilakukan untuk melangkah maju. Makin cepat, makin baik," ujarnya.


Hadapi Realitas

Penyerang Leicester City asal Inggris, Stephy Mavididi, berebut bola dengan bek Liverpool asal Inggris, Trent Alexander-Arnold, (kanan) dan gelandang Liverpool asal Inggris, Curtis Jones (kiri), selama pertandingan sepak bola Liga Primer Inggris antara Liverpool dan Leicester. (Paul ELLIS/AFP)

Kendati permainan Leicester saat menjamu Liverpool menunjukkan beberapa sisi positif, kenyataan bahwa degradasi telah mengintai mereka selama berbulan-bulan sulit terbantahkan.

"Saya sangat kecewa karena sekarang semuanya sudah pasti," ujar Van Nistelrooy.

"Kami terus berharap dan berjuang, tapi dalam beberapa pekan terakhir jarak poin makin lebar."

"Pada titik tertentu, kami mulai menyadari ke mana arah situasinya, walau kami tidak pernah menyerah. Kami mengalihkan fokus ke masa depan dan berusaha memanfaatkan sisa pertandingan sebaik mungkin," ucap manajer berusia 48 tahun ini.


Persiapan di Championship

Hasil ini mengakhiri lima laga tanpa kemenangan Leicester di Premier League. The Foxes sementara naik ke posisi 15 klasemen dengan 13 poin. (AFP/Adrian Dennis)

Dengan turunnya Leicester ke Championship, Van Nistelrooy menegaskan bahwa fokus utamanya sekarang adalah membantu klub mempersiapkan diri menghadapi tantangan di level kedua sepak bola Inggris.

"Musim depan kami akan bermain di Championship dan tugas saya adalah melakukan hal terbaik untuk klub," tegasnya.

"Dalam beberapa pekan ke depan, saya akan terus bekerja demi kepentingan Leicester City."

"Saya masih menunggu kejelasan dari pihak klub terkait arah yang ingin mereka ambil ke depan. Tapi, tujuan saya jelas: memimpin klub ini," ungkapnya.

 

Sumber: Reuters via NST