Komentar Sir Alex Ferguson kepada Gareth Southgate Ungkap Pandangannya soal DNA MU

Namun, Amorim dinilai terlalu terpaku pada sistem taktiknya sendiri sehingga belum mampu menyatukan nilai tersebut dengan gaya mainnya.

Jim Ratcliffe, satu di antara pemilik MU, disebut berharap ada titik temu antara tradisi klub dan filosofi sang pelatih, tetapi harapan itu belum terwujud.

Sosok yang paling identik dengan DNA kemenangan MU tentu saja Sir Alex Ferguson, manajer legendaris yang membawa klub menjuarai Premier League dan Liga Champions berkali-kali.

Sejak Ferguson pensiun pada 2013, MU memang masih mampu meraih beberapa trofi, tetapi kejayaan era lamanya belum benar-benar kembali.

Satu di antara momen yang sempat membangkitkan kenangan kejayaan lama itu terjadi pada 2019, ketika tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer secara dramatis menyingkirkan Paris Saint-Germain (PSG) di Liga Champions.

Ketika itu, MU menang berkat penalti Marcus Rashford di masa tambahan waktu dan lolos ke perempat final lewat keunggulan gol tandang.

Setelah laga itu, Southgate mengaku sempat berbincang dengan Ferguson. Dalam wawancara dengan talkSPORT, ia mengenang momen tersebut.

"Saya sempat berbicara singkat dengan Sir Alex Ferguson setelah pertandingan. Ia berkata, 'Itulah DNA Manchester United'," ujar Southgate.

"Ole (Solskjaer) punya koneksi kuat dengan para suporter. Ia tahu seperti apa United seharusnya bermain dan memiliki pengalaman itu sendiri. Para pemain bermain dengan senyum di wajah mereka, dan dia tahu cara memaksimalkan potensi mereka," lanjutnya.

Kini, posisi Amorim di kursi pelatih sedang berada di ujung tanduk.

Seandainya bukan karena situasi aneh yang sedang terjadi di Nottingham Forest, di mana Ange Postecoglou dikabarkan bisa kehilangan jabatan sebelum sempat menata ruang kantornya, Amorim kemungkinan besar akan menjadi kandidat utama pelatih Premier League berikutnya yang dipecat.

Lima tahun terakhir memang menjadi periode penuh gejolak bagi MU. Solskjaer sempat mempertahankan posisinya berkat kemampuannya menghidupkan kembali semangat DNA United hingga akhirnya diberhentikan pada November 2021.

Setelah itu, kursi pelatih diisi sementara oleh Ralf Rangnick hingga akhir musim 2021/22, lalu oleh Ruud van Nistelrooy sebelum akhirnya Amorim mengambil alih.

Namun, hingga kini belum ada satu pun manajer permanen setelah Ferguson yang mampu mendekati catatan kemenangan sang legenda, bukti bahwa warisan "DNA United" masih sulit benar-benar dihidupkan kembali.

Sumber: Sportbible