Jelang Semifinal Liga Champions, Lamine Yamal Tegaskan: Saya Bukan Messi, Hanya Ingin Jadi Diri Sendiri

Lamine Yamal mengagumi Lionel Messi, tetapi tak pernah membandingkan diri dengan sang GOAT.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 30 April 2025, 06:30 WIB
Pemain Barcelona, Lamine Yamal merayakan kemenangan setelah timnya mengalahkan Real Madrid dalam laga final Copa Del Rey di La Cartuja stadium, Sevilla, Spanyol. (AP Photo/Joan Monfort)

Bola.com, Jakarta - Menjelang leg pertama semifinal Liga Champions melawan Inter Milan, Kamis dini hari WIB (1-5-2025), bintang muda Barcelona, Lamine Yamal, menegaskan bahwa dirinya tidak ingin dibandingkan dengan legenda klub, Lionel Messi. Ia mengaku hanya fokus menjadi dirinya sendiri.

Pemain berusia 17 tahun itu telah menjelma menjadi sosok kunci di sisi kanan lini serang Barcelona—posisi yang selama bertahun-tahun identik dengan Messi, yang juga merupakan produk akademi La Masia.

Advertisement

Barcelona terakhir kali mencapai final Liga Champions pada 2015, kala Messi memimpin serangan dari sisi kanan. Kini, harapan serupa digantungkan kepada Yamal.

"Saya tidak membandingkan diri saya dengan dia karena saya tidak membandingkan diri saya dengan siapa pun—terlebih lagi dengan Messi," ujar Yamal.

"Kami fokus untuk terus berkembang, setiap hari, dan menjadi lebih baik dari hari sebelumnya. Jadi, menurut saya perbandingan itu tidak masuk akal, apalagi jika menyangkut Messi—saya ingin menikmati permainan, dan menjadi diri saya sendiri," katanya.


Antusias tanpa Tekanan Besar

Menit ke-28, Blaugrana menyamakan skor setelah Lamine Yamal berhasil melesakkan bola ke gawang AS Monaco. (AP Photo/Laurent Cipriani)

Kendati menolak perbandingan, Lamine Yamal tidak menutupi kekagumannya terhadap megabintang asal Argentina itu.

"Saya jelas mengaguminya, sebagai pemain terbaik sepanjang sejarah, tapi saya tidak membandingkan diri saya dengannya," ujarnya kembali menegaskan.

Jika diturunkan melawan Inter Milan di Stadion Olimpiade pada Kamis dini hari WIB, Yamal akan mencatatkan penampilan ke-100-nya untuk Barcelona di semua kompetisi.

Yamal tampil gemilang dalam kemenangan 3-2 atas Real Madrid di final Copa del Rey, Minggu dini hari lalu. Ia mencatat dua assist dalam laga tersebut, membantu Barcelona selangkah lebih dekat menuju kemungkinan meraih empat gelar musim ini.

"Saya sangat antusias. Ini semifinal Eropa pertama saya, dan juga yang pertama bagi banyak rekan tim saya," ujar Yamal yang mengaku tidak merasakan tekanan besar.

"Saya tidak merasa takut. Justru saya merasa termotivasi menghadapi pertandingan ini—saya pikir rasa gugup itu baik, semua pemain mengalaminya. Tapi. rasa takut… saya sudah tinggalkan itu di taman di Mataro sejak lama," katanya, merujuk pada kota kelahirannya.


Dampak Positif Copa del Rey

Para pemain Barcelona merayakan gelar juara Copa Del Rey setelah mengalahkan Real Madrid dalam partai final yang berlangsung di La Cartuja stadium, Sevilla, Spanyol. (AP Photo/Joan Monfort)

Pelatih Barcelona, Hansi Flick, menilai kemenangan atas Madrid di final Copa del Rey membawa dampak positif secara mental dan emosional bagi para pemain jelang duel melawan Inter.

"Ada emosi besar setelah pertandingan itu," ucap Flick.

"Yang saya lihat adalah semua pemain sangat fokus. Kemenangan atas Madrid sangat penting untuk menciptakan suasana positif, momen positif, dan itu bisa jadi dorongan tambahan."

"Kami tahu kami harus bekerja keras untuk mencapai final. Inter memiliki pemain-pemain yang mungkin sedang menjalani kesempatan terakhir untuk mencapai final—mereka akan mengerahkan segalanya," imbuhnya.


Enggan Remehkan Inter

Pelatih Barcelona, Hansi Flick memberikan instruksi kepada timnya saat laga lanjutan Liga Spanyol 2024/2025 melawan Mallorca di Stadion Mallorca Son Moix, Mallorca, Spanyol, Rabu (04/12/2024) dini hari WIB. (AFP/Jaime Reina)

Flick juga mengonfirmasi bahwa Wojciech Szczesny akan tetap mengawal gawang Barcelona di Liga Champions, meski Marc-Andre ter Stegen sudah pulih dari cedera panjang.

Di sisi lain, Inter Milan sedang berada dalam tren negatif dengan tiga kekalahan beruntun, termasuk tersingkir dari Coppa Italia oleh rival sekota, AC Milan. Namun, Flick menegaskan bahwa performa masa lalu tidak akan memengaruhi laga nanti.

"Mereka hanya dua pertandingan lagi menuju final… ini kompetisi yang berbeda, semua pemain akan tampil habis-habisan, hasil sebelumnya tidak lagi relevan," tandasnya.

 

Sumber: Francer24

Berita Terkait