Ruben Amorim Bingung Beri Penjelasan dengan Dua Wajah MU Musim Ini: Gacor di Eropa, Sengsara di Inggris

Pelatih MU, Ruben Amorim, kebingungan menjelaskan kontrasnya peruntungan MU di Liga Inggris dan kompetisi Eropa.

BolaCom | Aning JatiDiperbarui 02 Mei 2025, 08:02 WIB
Gelandang Manchester United asal Portugal #08, Bruno Fernandes (2L), merayakan gol keduanya bersama rekan satu timnya dalam pertandingan leg pertama semifinal Liga Europa UEFA antara Athletic Club Bilbao dan Manchester United di stadion San Mames di Bilbao, Jumat dini hari WIB (2-5-2025). (ANDER GILLENEA/AFP)

Bola.com, Jakarta - Pelatih Manchester United (MU), Ruben Amorim, mengaku sulit memahami perbedaan mencolok antara performa timnya di kompetisi Eropa dan di pentas domestik.

Pernyataan itu ia sampaikan usai kemenangan meyakinkan 3-0 atas Athletic Bilbao pada leg pertama semifinal Liga Europa di Stadion San Mames, Jumat dini hari WIB (2-5-2025).

Advertisement

Dengan hasil tersebut, MU memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka di Eropa musim ini—satu-satunya tim yang masih menyandang status tersebut.

Ironisnya, di Liga Inggris, Setan Merah justru terseok-seok dan terancam mencatatkan raihan poin terburuk dalam sejarah klub di era Premier League.

"Sulit dijelaskan," ujar Amorim usai laga.

"Kami memang menunjukkan peningkatan dalam beberapa pertandingan terakhir. Tapi, saya tidak hanya melihat hasil. Ada laga yang kami menangi meski bermain buruk, dan ada juga laga yang kami kalah padahal tampil baik. Kadang, Anda hanya butuh sedikit keberuntungan," ucapnya.


Tergantung Konteks dan POV

Bek MU, Harry Maguire, berupaya melewati adangan pemain Athletic Bilbao pada leg 1 semifinal Liga Europa 2024/2025 di Stadion San Mames, Jumat (2/5/2025) dini hari WIB. (AP Photo/Miguel Oses)

Amorim juga mengakui tantangan besar yang dihadapi MU dalam mengelola performa di dua kompetisi sekaligus, terutama dengan situasi cedera yang terus membayangi skuad.

"Kami bisa saja menjuarai kompetisi ini, tapi di Premier League, kami terus menderita dari satu pertandingan ke pertandingan berikutnya, mencoba bertahan sambil menghadapi cedera. Bahkan bagi para pemain, ini situasi yang sulit," lanjut Amorim.

"Saya tahu ini sulit dipahami, tapi terkadang semuanya bergantung pada konteks dan cara pandang," imbuhnya.


Menolak Terlena

Pemain MU, Harry Maguire (kedua dari kanan), ditemani rekan-rekan setimnya, menghampiri suporter di Stadion San Mames setelah pertandingan melawan Athletic Bilbao pada leg 1 semifinal Liga Europa 2024/2025, Jumat (2/5/2025) dini hari WIB. (AP Photo/Miguel Oses)

Kendati unggul tiga gol tandang di San Mames, Amorim menegaskan bahwa tiket final belum sepenuhnya diamankan.

Statistik memang berpihak pada MU: dari 133 tim yang pernah menang tandang dengan selisih tiga gol atau lebih pada leg pertama babak gugur UEFA Cup atau Liga Europa, semuanya lolos ke babak berikutnya.

Namun, Amorim menolak terlena.

"Mereka harus tetap fokus untuk leg kedua," tegasnya.

"Yang paling penting justru 20 menit pertama, bukan sisa pertandingan. Laga itu akan sangat berat. Tidak ada lagi aturan gol tandang, jadi segalanya bisa berubah. Itu pesan saya ke para pemain," lanjut pelatih asal Portugal tersebut.

Sambil menyiapkan diri untuk pertandingan penentu pekan depan di Old Trafford, Amorim juga menekankan pentingnya menjaga fokus jelang laga Premier League akhir pekan kontra Brentford.

 

Sumber: Reuters via The Star