Bola.com, Jakarta - Mantan gelandang Liverpool sekaligus analis Sky Sports, Graeme Souness, melontarkan pujian tinggi kepada talenta muda Barcelona, Lamine Yamal, usai penampilannya yang cemerlang melawan Inter Milan di leg pertama semifinal Liga Champions.
Yamal bukan hanya mencetak gol untuk Barcelona, tetapi juga membuat lini pertahanan Inter yang penuh pengalaman kerepotan sepanjang laga.
Berkat kontribusinya, Barca berhasil bangkit dari ketertinggalan dua gol dan menutup laga dengan skor imbang 3-3.
Dalam kolom komentarnya di Daily Mail, Souness secara khusus menyoroti kedewasaan bermain Yamal—terutama dalam pengambilan keputusan di bawah tekanan—sesuatu yang menurutnya sangat jarang dimiliki oleh pemain berusia 17 tahun.
"Melihat Lamine Yamal bermain melawan Inter Milan pekan ini, rasanya tidak masuk akal ada pemain 17 tahun bermain sebaik itu—ada yang tidak beres!" tulisnya dengan nada bercanda.
"Kita sedang menyaksikan lahirnya talenta istimewa. Ia sudah membuat 100 penampilan di tim utama sebelum berusia 18. Yang luar biasa bukan cuma bakat atau fisiknya, tapi bagaimana Yamal mengambil keputusan layaknya pemain senior," imbuhnya.
Perbandingan dengan Jude Bellingham
Souness menambahkan:
"Dia jauh lebih maju dibanding Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi pada usia yang sama. Selain itu, Yamal tidak takut bekerja keras. Dari kejauhan, saya melihat ia memiliki kepribadian yang bagus."
Namun, pujian itu juga datang dengan perbandingan yang tajam terhadap gelandang muda Real Madrid, Jude Bellingham. Kendati mengakui musim debut Bellingham di Spanyol sangat mengesankan, Souness mengaku khawatir melihat performanya yang belakangan menurun.
"Melihat Bellingham di Real Madrid belakangan ini membuat saya khawatir. Ia menjalani musim pertama yang luar biasa, terlihat seperti pemain top, tapi sekarang saya khawatir dia tidak mau mendengarkan siapa pun," cetus Souness.
Sikap Bellingham Jadi Masalah
Menurut Souness, bukan bakat yang menjadi masalah bagi Bellingham, melainkan sikap. Ia menyarankan agar pemain asal Inggris itu belajar ketenangan dan kerendahan hati seperti yang ditunjukkan Yamal.
"Saya berharap saya salah. Tapi, musim ini mengecewakan. Beberapa sikap Bellingham, seperti reaksi berlebihan terhadap wasit, layak dikritisi. Jika dia menganggap itu sebagai bentuk semangat maka itu adalah kesalahan," ujarnya.
"Bukan hanya Bellingham, tapi saya tidak ingin melihat dia mengambil jalan yang salah. Ia harus menonton ulang videonya sendiri dan melihat di mana letak kesalahannya. Di klub-klub seperti Real Madrid dan Barcelona, selalu ada pemain senior yang layak didengar—orang-orang yang sudah melewati semuanya dan bisa mengembalikanmu ke jalur yang benar, dan itulah contoh sempurna yang perlu dihindari Yamal," ulas Souness.
Persaingan di papan atas La Liga pun makin memanas. Real Madrid kini tertinggal empat poin dari Barcelona, dengan hanya beberapa laga tersisa.
Tekanan kepada Bellingham dipastikan akan meningkat, terutama jelang laga El Clasico yang bisa menentukan musim, Minggu (11-5-2025).
Sumber: Dailymail via Tribuna