Membidik Kebangkitan Tenis Meja Nasional, Indonesia Pingpong League 2025 Sertakan Atlet Asing dari 3 Negara Asia

Sebanyak 43 klub tenis meja dari berbagai daerah ikut bersaing di Indonesia Pingpong League (IPL) series I 2025 season II di Gedung Gymnasium, UPI, Jalan Setiabudi, Kota Bandung, pada 2-4 Mei 2025.

BolaCom | Erwin SnazDiperbarui 04 Mei 2025, 22:30 WIB
Indonesia Pingpong League (IPL) series I 2025 season II di Gedung Gymnasium, UPI, Jalan Setiabudi, Kota Bandung, pada 2-4 Mei 2025. (Bola.com/Erwin Snaz)

Bola.com, Bandung - Sebanyak 43 klub tenis meja dari berbagai daerah ikut bersaing di Indonesia Pingpong League (IPL) series I 2025 season II di Gedung Gymnasium, UPI, Jalan Setiabudi, Kota Bandung, pada 2-4 Mei 2025.

Ketua Umum Indonesia Pingpong League (IPL), Muhamad Saleh Mustafa, mengatakan kompetisi tenis meja profesional Indonesia, ini telah memasuki musim kedua.

Advertisement

Setelah sukses menggelar musim pertamanya tahun lalu, musim ini dirancang lebih besar dan profesional dengan melibatkan 43 klub dari berbagai daerah.

"Ini merupakan season kedua, season pertama tahun kemarin, dan ini sudah masuk season kedua. Rencana nanti kita ada 4 series, dan nanti Grand Final di Jakarta," jelas Saleh Mustafa, yang merupakan Perwira Tinggi TNI AD, Sabtu (3/5/2025).

Empat seri kompetisi tersebut digelar di Bandung, Semarang, Surabaya, dan Jakarta, yang juga akan menjadi tuan rumah babak Grand Final nanti.

Yang menarik, pada seri keempat di Jakarta, empat tim terbaik dari seri sebelumnya diakui Saleh Mustafa akan saling berhadapan dalam laga puncak. 

"Nanti yang menjadi juara, 4 tim teratas, kita akan pertemukan di Jakarta," tegas Saleh Mustafa.

Adapun tujuan utama dari IPL ini adalah menghidupkan kembali kejayaan olahraga tenis meja di Indonesia. 

"Kami ingin mengaktifkan olahraga tenis meja yang dulu berprestasi dan supaya kehidupan dari olahraga ini bisa bangkit lagi," kata Saleh Mustafa.

 
 

Diikuti Atlet dari 3 Negara Asia Lain

IPL juga mendorong regenerasi atlet melalui berbagai kategori usia, mulai dari usia dini, pemula, hingga senior. Salah satu pembaruan di musim ini adalah meningkatnya jumlah klub dari 27 menjadi 43 serta keterlibatan pemain asing. 

"Sekarang setiap klub diperkenankan memakai pemain asing satu orang. Ada yang dari Filipina, Malaysia, dan Thailand," ujarnya.

Keikutsertaan pemain asing itu diharapkan Saleh bisa memberikan pengalaman dan tolok ukur bagi atlet lokal. “Biar dia bisa mengukur,” tegas Saleh.

Meski sebagian besar seri musim ini digelar di Pulau Jawa, IPL juga menjajaki ekspansi ke luar Jawa di masa depan. 

“Pertandingan usia dini sudah ada di Palembang dan Makassar. Untuk IPL, kami mempertimbangkan banyak aspek, seperti ketersediaan fasilitas dan pembiayaan, supaya pembinaan bisa berlanjut dan pemain terus berkembang,” ucapnya.

Dengan animo dan potensi yang terus meningkat, Saleh berharap  (IPL) menjadi motor kebangkitan tenis meja nasional menuju prestasi internasional.