Martin Odegaard Ajak Arsenal Tetap Bersatu Hadapi PSG di Semifinal Liga Champions

Kapten Arsenal, Martin Odegaard, menyerukan agar timnya tetap bersatu setelah mengalami beberapa hasil mengecewakan belakangan ini, menjelang laga krusial semifinal Liga Champions melawan Paris Saint-Germain (PSG) pada Rabu mendatang.

BolaCom | Gregah NurikhsaniDiterbitkan 06 Mei 2025, 14:15 WIB
Ekspresi kecewa pemain Arsenal, Martin Odegaard setelah timnya kalah dari Bournemouth dalam laga lanjutan Liga Inggris 2024/2025 di Emirates Stadium, London, Inggris, Sabtu (03/05/2025) waktu setempat. (AP Photo/Kin Cheung)

Bola.com, Jakarta - Kapten Arsenal, Martin Odegaard, menyerukan agar timnya tetap bersatu setelah mengalami beberapa hasil mengecewakan belakangan ini, menjelang laga krusial semifinal Liga Champions melawan Paris Saint-Germain (PSG) pada Rabu mendatang.

Arsenal akan bertandang ke Parc des Princes dengan tugas berat untuk mengalahkan juara Prancis tersebut demi melaju ke final Liga Champions untuk kedua kalinya dalam sejarah klub. Pada leg pertama di kandang Arsenal, tim asuhan Mikel Arteta kalah tipis 0-1 akibat gol kemenangan Ousmane Dembele.

Advertisement

PSG sendiri telah menyingkirkan beberapa tim kuat Premier League musim ini, termasuk Liverpool di babak 16 besar dan Aston Villa di perempat final, setelah sebelumnya mengalahkan Manchester City di fase grup. Arsenal, yang belum pernah menjuarai Liga Champions, kini berada di ambang menjadi korban terbaru PSG dari Inggris setelah penampilan mengecewakan di leg pertama yang sebenarnya bisa berakhir dengan kekalahan lebih telak.

Persiapan Arsenal untuk leg kedua di Paris juga tidak berjalan mulus setelah mereka kalah 1-2 dari Bournemouth di Liga Inggris pada Sabtu lalu. Pelatih Mikel Arteta mengakui bahwa timnya dipenuhi rasa "marah dan frustrasi" usai dua kekalahan beruntun tersebut.

 


Harus Tetap Bersama

Kapten Arsenal, Martin Odegaard, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang PSV dalam laga matchday pertama Grup B Liga Champions 2023/2024 di Emirates Stadium, London, Kamis (21/9/2023) dini hari WIB. Arsenal menang telak 4-0 dalam pertandingan ini. (AP Photo/Kin Cheung)

Namun, Odegaard optimistis bahwa emosi negatif tersebut bisa dijadikan bahan bakar untuk meraih kemenangan epik atas PSG, asalkan seluruh pemain tidak saling menyalahkan atas penurunan performa yang terjadi. "Kami kecewa sekarang, tapi kami harus bangkit, kuat, dan tetap bersatu untuk mempersiapkan pertandingan besar ini," ujar Odegaard.

"Ini pertandingan besar. Itu hal yang positif. Saat kamu merasa kecewa, marah, dan frustrasi, kamu bisa mengubah semua emosi itu menjadi energi untuk Rabu nanti. Kami tahu apa yang kami perjuangkan. Kami harus tetap bersama, menciptakan energi, dan siap bertanding."

Keputusan Arteta yang hanya melakukan dua perubahan saat melawan Bournemouth sempat menimbulkan pertanyaan, karena berisiko mengorbankan kebugaran pemain kunci. Hanya Jurrien Timber dan Mikel Merino yang tidak tampil, dengan Timber harus menjalani tes kebugaran sebelum dipastikan bisa bermain melawan PSG.

 


Satu-satunya Peluang

Tujuh gol kemenangan Arsenal masing-masing dicetak Jurrien Timber, Ethan Nwaneri, Mikel Merino, Martin Odegaard (2 gol), Leandro Trossard, dan Riccardo Calafiori. PSV sempat memperkecil ketinggalan lewat penalti Noa Lang. (AP Photo/Peter Dejong)

Arsenal saat ini berada di posisi kedua Liga Inggris dan masih membutuhkan dua kemenangan dari tiga laga terakhir untuk memastikan tiket Liga Champions musim depan. Namun fokus utama mereka saat ini adalah kompetisi Eropa.

Setelah dua musim finis sebagai runner-up Premier League di belakang Manchester City, kegagalan meraih gelar pertama sejak 2004 menjadi beban bagi Arteta dan para pemain. Cedera dan inkonsistensi performa lini depan membuat Arsenal tertinggal dari Liverpool yang keluar sebagai juara musim ini.

Tanpa gelar sejak menjuarai Piala FA 2020, Arteta sangat ingin mengubah kualitas tim menjadi trofi yang nyata. Arsenal berhasil menyingkirkan juara bertahan Real Madrid dengan agregat 5-1 di perempat final Liga Champions musim ini, namun sejarah Eropa mereka penuh dengan kekecewaan.

Trofi Eropa terakhir Arsenal diraih pada 1994 saat Alan Smith mencetak gol kemenangan di final Piala Winners melawan Parma. Masa kejayaan Arsene Wenger membawa banyak trofi domestik, namun dua final Eropa di bawah asuhannya berakhir dengan kekalahan dari Galatasaray (2000 UEFA Cup) dan Barcelona (2006 Liga Champions).

 


Memori Manis

Gelandang Arsenal asal Norwegia #08, Martin Odegaard, merayakan gol ketiga timnya selama pertandingan Liga Champions UEFA antara Arsenal dan Dinamo Zagreb di Stadion Emirates di London utara, Kamis dini hari WIB (23-1-2025). (JUSTIN TALLIS/AFP)

Arsenal juga kalah di final Liga Europa 2019 dari Chelsea saat dilatih Unai Emery. Namun, keberhasilan mereka di Piala Winners 1994 menjadi harapan sebagai pertanda baik untuk laga melawan PSG kali ini.

Saat itu, Arsenal dianggap underdog di semifinal melawan PSG yang diperkuat George Weah dan David Ginola, namun berhasil menang dengan agregat 2-1. Jika Arsenal mampu membalikkan keadaan melawan generasi PSG saat ini, hasil itu akan menjadi salah satu pencapaian terbesar dalam sejarah klub.

Arteta menegaskan pentingnya memanfaatkan rasa frustrasi dan kemarahan untuk memberikan penampilan maksimal di Paris. "Kami telah menciptakan banyak kemarahan, frustrasi, dan perasaan tidak enak di perut. Jadi pastikan kami menggunakan itu untuk pertandingan besar Rabu nanti, menang, dan melaju ke final," tegasnya.

Sumber: France24

Berita Terkait