Donald Trump Janjikan Pengalaman tanpa Hambatan bagi Penonton Piala Dunia 2026

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memastikan semua suporter disambut, meski kebijakan imigrasi ketat.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 07 Mei 2025, 14:45 WIB
Presiden AS Donald Trump berpidato dalam sebuah acara tentang produksi energi di East Room Gedung Putih, Selasa, 8 April 2025, di Washington. (AP/Alex Brandon)

Bola.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menegaskan bahwa semua penggemar sepak bola dari seluruh dunia akan disambut baik saat Piala Dunia 2026 digelar, meski muncul kekhawatiran soal dampak kebijakan imigrasi ketat terhadap penyelenggaraan turnamen tersebut.

Dalam konferensi pers di Gedung Putih yang digelar Selasa waktu setempat, Trump yang telah menunjuk dirinya sendiri sebagai ketua satuan tugas Piala Dunia di pemerintahan, mengatakan bahwa para pengunjung yang datang ke AS dapat mengharapkan pengalaman yang "tanpa hambatan".

Advertisement

Amerika Serikat akan menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia 2026 bersama dua negara tetangganya, Kanada dan Meksiko.

"Kami tak sabar menyambut para penggemar sepak bola dari seluruh dunia," ujar Trump dalam pernyataannya di hadapan Presiden FIFA, Gianni Infantino.

"Seluruh bagian dari pemerintah Amerika Serikat akan bekerja untuk memastikan bahwa turnamen ini aman dan sukses, dan bahwa para pengunjung yang datang ke Amerika untuk menyaksikan kompetisi ini akan mengalami pengalaman yang lancar di setiap tahap kunjungan mereka," imbuh Trump.


Pernyataan Wapres AS

Wakil Presiden Amerika Serikat, JD Vance, saat berbicara di Konferensi Keamanan Munich pada Jumat (14/2/2025). (Dok. AP Photo/Matthias Schrader)

Meski begitu, berdasarkan studi terbaru dari Tourism Economics, diperkirakan jumlah kedatangan wisatawan asing ke Amerika Serikat akan turun sebesar 5,1 persen pada 2025.

Lembaga World Tourism Forum Institute juga memperingatkan bahwa kombinasi antara kebijakan imigrasi yang ketat dan ketegangan politik global bisa berdampak besar terhadap angka kunjungan internasional.

Wakil Presiden Amerika Serikat, JD Vance, yang menjabat sebagai wakil ketua satuan tugas Piala Dunia, menegaskan bahwa meski pengunjung internasional akan disambut, mereka harus meninggalkan Amerika Serikat setelah turnamen selesai.

"Saya tahu kami akan kedatangan pengunjung, mungkin dari hampir 100 negara. Kami ingin mereka datang, kami ingin mereka merayakan, kami ingin mereka menonton pertandingan,” kata Vance dalam konferensi pers tersebut.

"Tapi, ketika waktunya habis, mereka harus pulang," tegasnya.


Amerika Menyambut Dunia

Ilustrasi Piala Dunia Antarklub 2025. (Bola.com/FIFA)

Sementara itu, Presiden FIFA, Gianni Infantino, menyampaikan keyakinannya terhadap kesiapan pemerintahan Trump dalam menyukseskan turnamen besar ini.

"Seluruh dunia akan menyorot Amerika Serikat, dan Amerika akan menyambut dunia," ujar Infantino.

"Siapa pun yang ingin datang ke sini untuk menikmati, bersenang-senang, dan merayakan sepak bola akan dapat melakukannya," tambahnya.

Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat, Kristi Noem, mengungkapkan bahwa pemerintah sedang menjadikan ajang Piala Dunia Antarklub 2025 bulan depan sebagai ajang uji coba persiapan menuju Piala Dunia 2026.

Ia menyebut Amerika Serikat menargetkan kedatangan dua juta pengunjung dari luar negeri.

"Kami sudah mulai memproses dokumen perjalanan dan aplikasi visa… dan ini jelas akan menjadi cerminan dari apa yang bisa kami lakukan tahun depan untuk Piala Dunia," ujar Noem.

"Semua sedang difasilitasi," ungkapnya.


Kerja Sama Antartuan Rumah

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyaksikan Presiden FIFA, Gianni Infantino, menyerahkan kunci untuk membuka trofi Piala Dunia Antarklub FIFA di Ruang Oval Gedung Putih, di Washington, DC, pada 7 Maret 2025 waktu setempat. (Jim WATSON / AFP)

Di tengah tensi politik dan perdagangan yang masih berlangsung dengan Kanada dan Meksiko, Trump tetap optimistis akan kerja sama yang baik antartuan rumah.

"Saya tidak melihat adanya ketegangan," kata Trump, tak lama setelah bertemu dengan Perdana Menteri Kanada, Mark Carney.

"Hubungan kami dengan keduanya sangat baik," ujarnya.

 

Sumber: AFP via NST

Berita Terkait