Siapa Sangka, Dua Tim Papan Bawah Premier League Berebut Trofi Liga Europa

Duel Tottenham Hotspur versus Manchester United pada final Liga Europa 2024/2025 terbilang unik.

BolaCom | Rizki HidayatDiterbitkan 09 Mei 2025, 16:15 WIB
Gelandang Tottenham Hotspur asal Inggris James Maddison (kiri) melepaskan tembakan untuk mencetak gol pembuka melewati kiper Manchester United asal Kamerun Andre Onana (kanan) selama pertandingan sepak bola Liga Primer Inggris antara Tottenham Hotspur dan Manchester United di Stadion Tottenham Hotspur di London, pada 16 Februari 2025.Glyn KIRK / AFP

Bola.com, Jakarta - Duel Tottenham Hotspur versus Manchester United pada final Liga Europa 2024/2025 terbilang unik. Pasalnya, Tottenham dan MU saat ini berada di papan bawah klasemen Premier League.

Tim Setan Merah lolos ke final dengan catatan yang amat menjanjikan. Pasukan Ruben Amorim tersebut tak pernah kalah sejak awal Liga Europa 2024/2025. Manchester United lolos ke final setelah menang 7-1 secara agregat atas Athletic Bilbao.

Advertisement

Tottenham juga punya catatan impresif di Liga Europa. Dominic Solanke dan kolega tampil sangat bagus pada dua laga semifinal lawan Bodo/Glimt. Tottenham menang dengan agregat 5-1.

Dua tim yang sedari awal tampil bagus lolos ke final Liga Europa 2024/2025. Ini adalah final yang ideal untuk Liga Europa. Namun, melihat prestasi pada level domestik, final ini adalah ironi bagi kedua tim.

 


MU Terpuruk di Peringkat ke-15

Manchester United sukses melaju ke final Liga Europa 2024/2025 usai mengandaskan Athletic Bilbao dengan skor 4-1 (agregat 7-1). (Oli SCARFF/AFP)

Tanpa final Liga Europa, musim 2024/2025 akan terasa sangat buruk bagi Manchester United. Mereka gagal total pada level domestik. MU gagal di Piala FA, Piala Liga, dan Premier League.

Di Premier League, performa MU bahkan sangat mengkhawatirkan. Jangankan bersaing di papan atas, tengah pun sulit. The Red Devils belakangan justru lebih sering berada di papan bawah. Untungnya, mereka selamat dari degradasi.

Pada pekan ke-35 Premier League, MU hanya mendapatkan 39 poin. Tim Setan Merah hanya mencatat 10 kemenangan dari 35 laga yang sudah dimainkan. Manchester United juga hanya mencetak 42 gol dan kebobolan 51 kali.

Posisi itu tidak lepas dari MU yang mulai terkesan 'melepas' Premier League. Bruno Fernandes dkk. lebih banyak memainkan pemain muda dalam beberapa laga terakhir demi tampil optimal di Liga Europa.

 


Tottenham Berada di Peringkat ke-16

Tottenham Hotspur meraih kemenangan 2-0 atas Bodo/Glimt pada laga leg kedua semifinal Liga Europa di Aspmyra Stadion, Bodo Municipality, Jumat (9/5/2025) dini hari WIB. Berkat hasil tersebut, Tottenham melenggang ke final dengan keunggulan agregat 5-1 atas Bodo. (Stian Lysberg Solum/NTB via AP)

Tottenham tidak lebih baik dari MU. Bahkan, jumlah kebobolan The Lilywhites lebih banyak. Tottenham sudah kebobolan 57 kali dari 35 laga yang dimainkan. Enam gol lebih banyak dibanding dengan MU.

Secara peringkat, Tottenham juga tidak lebih baik. Son Heung-min dan kolega kini berada di peringkat ke-16. Mereka punya satu poin lebih sedikit dibanding MU di klasemen.

Situasi sulit yang dihadapi Tottenham di pentas domestik sempat membuat manajer Ange Postecoglou diterpa rumor pemecatan. Namun, dia masih terselamatkan karena laju positif yang dijalani Spurs di Liga Europa.

 


Pertaruhan Ruben Amorim dan Ange Postecoglou

Manajer Manchester United, Ruben Amorim, berhasil memimpin pasukannya menang 4-1 atas Athletic Bilbao pada laga leg kedua semifinal Liga Europa di Old Trafford, Jumat (9/5/2025) dini hari WIB. Hasil tersebut membuat MU menang agregat 7-1 dan lolos ke final. (AP Photo/Dave Thompson)

Final Liga Europa akan jadi momen penting bagi MU dan Tottenham. Secara khusus, untuk Ruben Amorim dan Ange Postecoglou, final Liga Europa akan berdampak pada masa depan proyek yang mereka susun di klub masing-masing.

"Memenangkan gelar sebagai pelatih menghadirkan perasaan, perasaan bahwa kami dapat melakukan hal-hal baik, bahwa kami dapat memberikan sesuatu kepada para penggemar kami," ucap Ruben Amorim.

"Saya setuju bahwa ini bukan hanya tentang bermain di Liga Champions musim depan. Ini adalah perasaan bahwa kami dapat mengubah banyak hal," tegas pelatih asal Portugal tersebut.

Sumber: BBC Sport

Disadur dari: Bola.net (Asad Arifin/Published: 09/05/2025)

Berita Terkait