Mikel Arteta: Pedih Beri Guard of Honour untuk Liverpool Jadi Motivasi Arsenal Musim Depan

Mikel Arteta jadikan Guard of Honour untuk Liverpool sebagai bahan bakar ambisi Arsenal musim depan.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 11 Mei 2025, 05:45 WIB
Pelatih Arsenal asal Spanyol, Mikel Arteta, terlihat selama pertandingan leg kedua semifinal Liga Champions UEFA antara Paris Saint-Germain (PSG) dan Arsenal di stadion Parc des Princes di Paris, Kamis dini hari WIB (8-5-2025). (Thomas SAMSON/AFP)

Bola.com, Jakarta - Manajer Arsenal, Mikel Arteta, berharap momen menyakitkan saat para pemain Arsenal harus memberi penghormatan kepada Liverpool di Anfield dapat menjadi pemicu semangat timnya untuk merebut gelar Premier League musim depan.

Dalam laga akhir pekan ini, Minggu (11-5-2025), skuad Arsenal akan berdiri dan bertepuk tangan memberi guard of honour bagi Liverpool, yang telah memastikan diri sebagai juara liga.

Advertisement

Momen ini datang hanya berselang empat hari setelah Arsenal tersingkir dari semifinal Liga Champions oleh Paris Saint-Germain—hasil yang memastikan puasa gelar mereka kini memasuki tahun keenam.

"Selalu ada sesuatu yang bisa mendorong dan memotivasi Anda, dan rasa sakit mungkin salah satu yang terbaik untuk itu—terutama ketika Anda tidak ingin melakukannya, tetapi tahu bahwa itu hal yang benar. Gunakan itu sebagai motivasi untuk musim depan," kata Arteta, menanggapi tradisi penghormatan tersebut.

Namun, ia juga menegaskan bahwa Liverpool layak mendapatkan penghargaan tersebut.

"Mereka pantas mendapat guard of honour itu karena mereka adalah tim terbaik musim ini. Mereka benar-benar pantas menerimanya. Ketika seseorang lebih baik, Anda harus mengakui dan menghargainya, lalu mencoba mencapai level itu," lanjutnya.


Baru Satu Trofi

Pemain Liverpool, Mohamed Salah, berusaha mencetak gol ke gawang Arsenal pada laga Liga Inggris di Stadion Emirates, Minggu 27 Oktober 2024. (AP Photo/Alastair Grant)

Arsenal saat ini tertinggal 15 poin dari Liverpool, dan musim ini mereka bahkan akan mengakhiri liga dengan total poin yang lebih rendah dibandingkan dua musim sebelumnya, saat mereka finis sebagai runner-up di belakang Manchester City.

The Gunners masih memiliki peluang untuk kembali finis di posisi kedua, unggul tiga poin atas Manchester City yang berada di posisi ketiga dengan tiga pertandingan tersisa.

Meski begitu, kegagalan dalam perburuan gelar liga serta kegagalan di semifinal Liga Champions dan Carabao Cup membuat Arteta mulai mendapat sorotan tajam.

Dalam lima setengah tahun masa kepemimpinannya, manajer asal Spanyol itu memang telah mengubah wajah Arsenal, tetapi sejauh ini hanya memiliki satu trofi—Piala FA 2020—untuk ditunjukkan.


Kekecewaan dan Kritik Bagian dari Proses

Ekspresi kecewa para pemain Arsenal saat gol dari pemain Bournemouth, Evanilson (kanan) dalam laga lanjutan Liga Inggris 2024/2025 di Emirates Stadium, London, Inggris, Sabtu (03/05/2025) waktu setempat. (AP Photo/Kin Cheung)

Kendati disorot, Arteta menegaskan tekadnya belum surut.

“Masih banyak hal yang ingin saya capai, dan itulah yang mendorong saya setiap hari. Orang-orang di sekitar saya—staf dan para pemain—mereka yang menjadi bahan bakar saya," ujarnya.

"Kalau ada orang yang menaikkan standar dan ekspektasi sampai setinggi ini, itu saya sendiri. Saya yang terus-menerus menuntut lebih, dan lebih lagi, dan lebih lagi. Bagi saya, itu satu-satunya cara: semua orang harus punya standar dan tuntutan yang sangat tinggi," tegasnya.

Arteta juga mengakui kekecewaan dan kritik sebagai bagian dari proses.

"Kami sudah sangat dekat untuk mencapainya. Saya memahami rasa kecewa dan kritik itu, semua memang bagian dari perjalanan ini," katanya.

"Pada akhirnya hanya ada satu pemenang, dan sisanya tidak akan menang. Jadi, mereka harus berbenah dan menjadi lebih baik. Itulah siklus dalam sepak bola," kata Arteta lagi.

 

Sumber: RTE

Berita Terkait