David Beckham Ungkap Pelatih Favoritnya, dan Itu Bukan Sir Alex, Lalu Siapa?

David Beckham tak Pplih Sir Alex Ferguson sebagai pelatih terbaik yang pernah menanganinya.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 13 Mei 2025, 16:45 WIB
David Beckham (Manchester United) – Kekalahan dari Arsenal pada ajang Piala FA 2002-2003 membuat Sir Alex Ferguson murka dan mengamuk di ruang ganti. Mantan pemain Real Madrid ini menjadi korban salah sasaran dari amarah sang pelatih. (AFP/Odd Andersen)

Bola.com, Jakarta - David Beckham membuat pernyataan yang mengejutkan ketika menyebut pelatih terbaik yang pernah bekerja bersamanya sepanjang kariernya.

Kendati ia pernah lebih dari satu dekade bermain di bawah asuhan Sir Alex Ferguson—sosok yang secara luas dianggap sebagai satu di antara manajer terbaik sepanjang masa—Beckham justru tidak menempatkan mantan bos Manchester United (MU) itu di posisi teratas.

Advertisement

Hubungan antara Beckham dan Ferguson memang tidak selalu harmonis. Satu di antara insiden paling terkenal terjadi setelah kekalahan MU dari Arsenal, ketika Ferguson melempar sepatu di ruang ganti dan mengenai wajah Beckham hingga menyebabkan luka di atas matanya.

Ketegangan ini menjadi titik balik yang akhirnya membuat Beckham hengkang ke Real Madrid pada 2003.

Padahal bersama Ferguson, Beckham meraih hampir semua gelar domestik yang bisa dimenangkan di sepak bola Inggris.

Namun, dalam sebuah wawancara yang dikutip oleh Daily Mail beberapa tahun silam, pria yang kini berusia 50 tahun itu justru menyebut nama lain sebagai pelatih terbaik sepanjang kariernya.


Carlo Ancelotti di Mata Beckham

Pelatih Paris Saint-Germain, Carlo Ancelotti (kiri), berbincang dengan gelandang Paris Saint-Germain asal Inggris, David Beckham, selama pertandingan sepak bola Liga Prancis antara Paris St Germain dan Brest pada tanggal 18 Mei 2013 di stadion Parc des Princes di Paris. (KENZO TRIBOUILLARD/AFP)

Dalam wawancara tersebut, David Beckham secara terbuka menyebut Carlo Ancelotti sebagai pelatih terbaik yang pernah menanganinya.

Komentar itu disampaikan tak lama setelah Ancelotti dipecat oleh Bayern Munchen, dan Beckham tidak ragu menyatakan kekagumannya terhadap sang pelatih asal Italia.

"Saya mencintai Carlo – dia yang terbaik bagi saya," ujar Beckham.

"Dia salah satu manajer dan pribadi paling luar biasa, salah satu yang paling sukses dalam sejarah sepak bola, jadi dia akan baik-baik saja," imbuhnya.

Beckham memang tidak menghabiskan banyak waktu di bawah kepemimpinan Ancelotti, tetapi dua periode singkatnya—saat dipinjamkan ke AC Milan pada musim 2008/09 dan saat menutup kariernya di Paris Saint-Germain—memberikan kesan yang begitu mendalam bagi sang legenda Inggris.


Kebangkitan Ancelotti setelah Dipecat Bayern

Gelandang AC Milan asal Inggris, David Beckham (kiri), merayakan golnya bersama pelatih Carlo Ancelotti (kanan) saat melawan Genoa dalam pertandingan sepak bola Seri A Italia pada tanggal 28 Januari 2009 di Stadion San Siro di Milan. (GIUSEPPE CACACEGIUSEPPE CACACE/AFP)

Waktu membuktikan bahwa Beckham tak salah menilai. Meski pemecatannya dari Bayern sempat membuat Ancelotti tersingkir dari panggung utama Eropa, ia kembali ke Italia pada 2018 untuk melatih Napoli.

Namun, langkah yang paling mengejutkan datang setelah itu, ketika Ancelotti memutuskan menerima tawaran melatih Everton, klub yang secara historis jarang menjadi destinasi pelatih kelas dunia.

Tak lama kemudian, Ancelotti kembali ke tempat yang pernah membesarkannya: Real Madrid. Ia ditunjuk kembali sebagai pelatih kepala Los Blancos pada 2021.

Di bawah arahannya, Madrid kembali merajai Eropa, memenangkan dua gelar Liga Champions—termasuk kemenangan atas Liverpool di final 2022—dan membuktikan bahwa pelatih yang pernah disebut terbaik oleh Beckham itu belum habis masa kejayaannya.

 

Sumber: Give Me Sport

Berita Terkait