Bola.com, Jakarta - Valencia mengancam akan mengambil jalur hukum terhadap bintang Real Madrid, Vinicius Junior, menyusul peluncuran dokumenter terbarunya yang tayang di Netflix.
Dokumenter tersebut, yang dirilis secara global pekan lalu, menyoroti perjalanan hidup Vinicius dari kehidupan sulit di favela Brasil hingga menjadi bintang dunia, dengan fokus besar pada momen-momen penting dalam beberapa musim terakhir.
Satu di antara bagian paling menonjol dalam film dokumenter itu adalah insiden di Stadion Mestalla, ketika Vinicius secara langsung menghadapi sekelompok suporter Valencia yang diduga melakukan pelecehan rasial terhadapnya.
Pertandingan tersebut sempat dihentikan, dan hasil penyelidikan lebih lanjut membuat beberapa pelaku dijatuhi hukuman penjara.
Namun, Valencia menuntut adanya "klarifikasi segera" terkait bagaimana insiden tersebut digambarkan dalam dokumenter itu, yang menurut mereka tidak sesuai kenyataan.
Tuduhan Tak Akurat, Siap Tempuh Jalur Hukum
Dalam dokumenter tersebut, cuplikan kerumunan penonton saat insiden terjadi disertai dengan takarir (terjemahan dialog pada film yang biasanya berada di bagian bawah tayangan atau tampilan), yang menyebut bahwa para suporter meneriakkan kata "mono" kepada Vinicius — yang dalam bahasa Spanyol berarti "monyet".
Valencia membantah keras klaim tersebut. Menurut mereka, mayoritas penonton justru berteriak "tonto", yang berarti "bodoh".
Melalui pernyataan resmi yang diunggah di media sosial, pihak klub menyatakan telah mengirimkan permintaan tertulis kepada pihak produksi dokumenter untuk melakukan klarifikasi atas tayangan yang mereka nilai merusak nama baik klub dan para pendukungnya.
"Mengingat ketidakadilan dan ketidakbenaran yang ditujukan kepada para pendukung Valencia CF, klub telah menuntut secara tertulis klarifikasi segera dari pihak produksi dokumenter terkait kejadian di Mestalla, yang tidak sesuai dengan kenyataan," tulis Valencia dalam pernyataan pada Senin.
"Kebenaran dan rasa hormat terhadap pendukung kami harus ditegakkan. Valencia CF berhak mengambil langkah hukum."
Bukan Ancaman Pertama dari Valencia
Valencia memang sejak awal bersikap defensif terhadap narasi yang berkembang terkait insiden tersebut.
Usai kejadian pada Mei 2023 itu, mereka juga mengancam akan menuntut Rodrygo, rekan setim Vinicius di Real Madrid, yang menyatakan bahwa seluruh stadion telah melakukan pelecehan rasial kepada Vinicius.
Pernyataan Rodrygo saat itu memicu reaksi keras dan menambah tekanan terhadap Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) untuk lebih serius dalam menangani isu rasisme di dunia sepak bola Spanyol.
Sumber: Give Me Sport