Bola.com, Jakarta - Alessandro Del Piero resmi menyandang status pelatih berlisensi UEFA Pro setelah menyelesaikan kursus pelatihan elite di pusat pelatihan sepak bola Italia, Coverciano, Florence.
Kabar ini langsung memicu euforia di kalangan pendukung Juventus, yang mulai membayangkan sang legenda kembali ke klub sebagai pelatih di masa depan.
Del Piero mengumumkan pencapaiannya tersebut pada Selasa (waktu setempat) melalui media sosial.
Dalam unggahan itu, ia menulis, "Mulai hari ini, Anda bisa memanggil saya 'Mister'."
Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada federasi sepak bola Italia (FIGC) dan semua pihak yang telah terlibat dalam proses pendidikannya.
"Terima kasih kepada FIGC dan semua pengajar yang mendampingi saya selama kursus ini. Saya bersyukur atas semua orang yang bekerja sama dan berbagi perjalanan penting ini bersama saya," tulisnya.
Ikon Abadi Juventus
Alessandro Del Piero, yang kini berusia 50 tahun, masih dianggap sebagai ikon abadi di Juventus. Selama 19 musim berseragam Bianconeri, ia meraih enam gelar Serie A dan satu trofi Liga Champions.
Sejak meninggalkan klub pada 2012, nama Del Piero tetap hidup di hati para tifosi, dan pengumuman terbarunya ini langsung dibanjiri komentar harapan dari para penggemar yang ingin melihatnya kembali ke Turin—kali ini sebagai pelatih.
Ketika ia meninggalkan Juventus, klub sempat berencana untuk mempensiunkan nomor punggung 10 yang ia kenakan. Namun, Del Piero menolaknya, dengan alasan bahwa ia ingin anak-anak lain bisa terus bermimpi mengenakan nomor ikonik itu suatu hari nanti.
Alasan untuk Berharap
Juventus sedang berada dalam periode transisi. Mereka belum lagi meraih gelar Scudetto sejak dominasi sembilan musim berturut-turut berakhir pada 2020. Musim ini, mereka bahkan memecat Thiago Motta dan menunjuk mantan pemain lain, Igor Tudor, sebagai pelatih kepala.
Kehadiran Del Piero sebagai pelatih tentu masih sebatas impian. Namun, dengan lisensi UEFA Pro kini di tangannya, kemungkinan tersebut tidak lagi terdengar mustahil.
Para Juventini pun punya alasan baru untuk berharap: sang pahlawan mungkin saja benar-benar pulang, kali ini untuk memimpin dari pinggir lapangan.
Sumber: Reuters via The Star