Peluk Conte, Tekan Lagi: Strategi De Laurentiis setelah Napoli Juara Serie A

Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis, beri 'tekanan halus' ke Antonio Conte perihal masa depannya di klub.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 24 Mei 2025, 11:15 WIB
Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis, melambaikan tangan di depan upacara penyerahan trofi untuk Juara Italia setelah pertandingan Serie A Italia antara Napoli dan Cagliari di stadion Diego Armando Maradona di Naples, Sabtu dini hari WIB (24-5-2025). (Carlo Hermann/AFP)

Bola.com, Jakarta - Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis, merayakan keberhasilan klubnya merebut gelar Serie A musim ini, tetapi di balik euforia itu, ia juga menyisipkan pesan yang terasa seperti tekanan halus kepada sang pelatih, Antonio Conte.

"Jangan pernah bilang tidak mungkin. Kalau dia bersedia kembali mengabdi untuk klub seperti musim ini maka kami akan menyambutnya dengan tangan terbuka. Saya akan sangat senang jika dia bisa meninggalkan jejak di Liga Champions,” kata De Laurentiis kepada DAZN saat perayaan juara berlangsung.

Advertisement

Napoli sukses merebut Scudetto keduanya dalam tiga musim terakhir. Setelah menanti lebih dari 30 tahun untuk mengangkat trofi di bawah asuhan Luciano Spalletti pada 2023, musim ini giliran Conte yang mengantar mereka ke puncak.


Lega dan Harapan De Laurentiis

Para pemain Napoli merayakan gelar juara Serie A dalam upacara penghargaan usai laga kontra Cagliari di Stadio Diego Armando Maradona, Sabtu, 24 Mei 2025. (AP Photo/Gregorio Borgia)

Kemenangan 2-0 atas Cagliari—berkat gol dari Scott McTominay dan Romelu Lukaku—mengukuhkan posisi Napoli sebagai juara.

"Saya merasa sangat lega sekarang," ujar De Laurentiis.

"Empat memang angka yang bagus, tapi untuk mencapainya tidak mudah. Kami berharap ini bisa menjadi awal dari konsistensi yang biasanya dimiliki klub-klub dari Italia Utara, dan kini kami bawa ke Selatan."

Ia kemudian mengenang awal pertemuannya dengan Conte.

"Saat bertemu di Maladewa, kami bahkan sempat berenang bersama. Saya langsung terkesan dengan cara berpikirnya. Pada November 2023, saya mendekatinya dan memintanya langsung datang. Tapi, dengan profesionalisme tinggi, dia bilang belum membangun tim ini, jadi sebaiknya menunggu hingga Juni agar kami bisa menciptakan sesuatu yang benar-benar spesial, dan dia benar-benar melakukannya. Saya angkat topi untuknya," ungkapnya


Masa Depan Conte Masih Tanda Tanya

Antonio Conte berhasil membawa Napoli meraih gelar juara Serie A musim ini, setelah pada pekan terakhir membungkam Cagliari dengan skor 2-0 di Stadio Diego Armando Maradona, Sabtu (24/5/2025) dini hari WIB. (AP Photo/Gregorio Borgia) 

Meski ada pelukan hangat antara De Laurentiis dan Conte di lapangan usai laga, masa depan sang pelatih di Napoli masih belum pasti. Ucapan sang Presiden justru terkesan membuka pintu sembari memberi tekanan agar Conte membuat keputusan.

"Jangan pernah bilang tidak mungkin. Setiap pelatih punya karakter yang harus dihormati, dan menurut saya, tak ada gunanya mengikat mereka dengan kontrak yang kaku. Napoli adalah Napoli—klub ini layak dihormati. Kalau dia ingin kembali seperti musim ini, kami siap mengikuti arahannya sebagai pemimpin sejati," ujar De Laurentiis.

"Musim depan, saya tentu akan sangat senang jika dia bisa memberi pengaruh besar di Liga Champions, apalagi dengan format baru yang membuat kompetisi itu makin penting," lanjutnya.


Presiden yang Penuh Kendali

Para pemain Napoli mengangkat presiden mereka Aurelio De Laurentiis setelah mengalahkan Juventus pada final Coppa Italia di Olympic Stadium, Roma, Italia, Rabu (17/6/2020). Napoli menjadi juara Coppa Italia 2019-2020 setelah mengalahkan Juventus lewat drama adu penalti. (AP Photo/Andrew Medichini)

De Laurentiis dikenal sebagai sosok yang penuh ambisi dan kerap mencampuri urusan teknis, bahkan sampai membuat beberapa pelatih sebelumnya seperti Spalletti,merasa tidak nyaman.

"Saya menemukan Napoli dalam kondisi hampir bangkrut. Tapi, dalam 15 tahun terakhir kami terus tampil di kompetisi Eropa—sesuatu yang sering dilupakan orang. Kini saya melihat anak-anak muda bangga memakai atribut Napoli. Dulu, itu belum tentu terjadi," ujarnya.

"Lihat hadiah apa yang diberikan kota ini untuk ulang tahun saya! Napoli adalah kota yang bisa memberi hal terbaik dalam hidup, tapi Anda harus tahu cara meraihnya. Kalau tidak, Anda akan tersingkir dengan mentalitas yang lesu. Kota ini punya mental pemenang—bahkan dalam keputusasaan, mereka tetap bisa bangkit dan menang."

"Saya bisa berkata begitu karena keluarga saya meninggalkan Napoli pada 1930-an dan 1940-an, lalu menyebarkan kesuksesan ke seluruh dunia. Kini saya bangga membawa pulang kesuksesan itu ke kota ini lewat sarana hiburan paling populer di dunia: sepak bola," tuturnya.


De Bruyne?

Kevin De Bruyne dari Manchester City berjalan di lapangan bersama keluarganya setelah pertandingan kandang terakhirnya dalam laga Premier League antara Manchester City dan Bournemouth di Etihad Stadium, Selasa, 20 Mei 2025. (AP Photo/Dave Thompson)

Saat ditanya apakah hadiah selanjutnya untuk Napoli bisa berupa kedatangan Kevin De Bruyne yang sedang berstatus bebas transfer, De Laurentiis menolak memberi jawaban gamblang.

"Jangan ajukan pertanyaan yang terlalu menyudutkan. Kami sedang bekerja untuk membangun skuad yang lebih kuat dan kompetitif. Saat ini kami sudah memiliki pemain-pemain hebat, dan akan menambah beberapa nama lagi di level tertinggi," jawan sang presiden klub.

 

Sumber: DAZN via Football Italia

Berita Terkait