Butuh Duit dan Perubahan, saatnya MU Jual Bruno Fernandes

Sudah saatnya MU melepas Bruno Fernandes.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 25 Mei 2025, 05:45 WIB
Pemain Manchester United, Bruno Fernandes, tertunduk lesu setelah ditaklukkan Tottenham Hotspur pada laga final Liga Europa di Stadion Mames, Bilbao, Spanyol, Kamis (22/5/2025). (AP Photo/Bernat Armangue)
Manchester United - Ilustrasi Bruno Fernandes. (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Di usia 30 tahun dan dengan performa yang mulai tak stabil, Bruno Fernandes mungkin akan menjadi korban dari rencana perombakan besar yang sedang dipersiapkan pelatih Ruben Amorim di Manchester United (MU). 

Lebih dari satu dekade sejak kepergian Sir Alex Ferguson, MU masih belum menemukan jalan kembali ke masa kejayaannya.

Advertisement

Sejumlah manajer datang dan pergi, deretan pemain bintang dibeli dan hilang begitu saja. Kini, satu pertanyaan besar mulai mengemuka: apakah Bruno Fernandes harus menjadi nama berikutnya yang meninggalkan Old Trafford?

Tak bisa dimungkiri, kontribusi Fernandes sejak didatangkan pada Januari 2020 sangat signifikan. Ia adalah satu di antara dari sedikit transfer yang layak disebut sebagai pembelian yang tepat selama hampir sepuluh tahun terakhir.

Gol, assist, semangat, dan kepribadiannya sempat menumbuhkan harapan bahwa ia akan menjadi dirigen yang membawa harmoni ke lini tengah Setan Merah yang kacau balau.

 


Waktu Tepat sebelum Nilai Jual Anjlok

Gol Bruno Fernandes dari titik putih berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-88. Dua menit kemudian, Amad Diallo mencetak gol kemenangan yang sensasional di akhir pertandingan untuk Manchester United, juara Liga Inggris 20 kali itu. (Paul ELLIS/AFP)

Namun, waktu terus berjalan. Bruno Fernandes kini berusia 30 tahun, dan konsistensi performanya mulai menurun dibandingkan musim-musim awal.

Musim ini, ketika MU membutuhkan penampilan terbaiknya di final Liga Europa, Fernandes justru tampil redup, kehilangan ketajaman, dan nyaris tak terlihat sepanjang laga. Bukan itu sosok pemimpin yang dibutuhkan tim di tengah krisis.

Yang lebih penting, MU kini sedang berada dalam fase rekonstruksi besar bersama Ruben Amorim.

Gagal lolos ke Liga Champions telah membuat klub kehilangan potensi pemasukan hingga 100 juta paun (sekitar Rp2,2 triliun)– cukup besar untuk memaksa mereka mengevaluasi ulang semua aset yang dimiliki.

Jika klub seperti Al-Hilal atau satu di antara raksasa Eropa datang dengan tawaran 100 juta paun atau lebih, melepas Fernandes bukanlah ide gila. Ini justru waktu yang paling tepat untuk "mencapai kesepakatan".

Fernandes masih memiliki nilai pasar yang tinggi, tetapi itu tidak akan bertahan lama. Satu musim mengecewakan lagi, dan usia yang terus bertambah, bisa membuat nilai jualnya anjlok.

 


Melepas Ikon demi Perubahan Lebih Besar

Bruno Fernandes yang kini tengah menjalani musim ke-5 bersama Manchester United tercatat menjadi top skor Liga Europa pada musim 2019/2020 dengan koleksi 8 gol. Delapan gol tersebut dikoleksinya bersama Sporting Lisbon dan Manchester United. Langkah MU sendiri harus terhenti di babak semifinal setelah takluk 1-2 dari Sevilla yang akhirnya menjadi juara setelah mengalahkan Inter Milan 3-2 di partai final. (AFP/Oli Scarff)

Jika ingin membangun tim sesuai filosofi modern ala Amorim – permainan cepat, fisik kuat, intensitas tinggi, dan sirkulasi bola yang dinamis – maka, Fernandes bisa jadi bukan potongan yang paling pas dalam puzzle tersebut.

Secara finansial, Fernandes adalah pemain dengan gaji tertinggi kedua di skuad saat ini.

Membebaskan beban gaji sebesar 375 ribu paun (Rp8,2 miliar) per pekan akan sangat berarti bagi klub yang sedang butuh ruang dalam struktur penggajian demi merekrut wajah-wajah baru.

Jika melihat kembali sejarah reformasi sukses dalam sepak bola, banyak klub besar yang justru harus rela melepas ikon mereka demi memberi ruang bagi perubahan yang lebih besar.

 


Bukan soal Pengkhianatan

Bruno Fernandes saat ini menjadi pemain vital di skuat Manchester United. Didatangkan dari Sporting CP pada transfer musim dingin 2020, Setan Merah harus merogoh kocek sebesar 63 juta euro. Sejauh ini, Bruno telah mencetak 45 gol dan 24 assist dalam 104 laga bersama MU. (AFP/Adrian Dennis)

Kisah Fernandes bukan soal pengkhianatan, melainkan soal keputusan dingin yang memang harus diambil dalam sepak bola modern.

Ia telah memberikan segalanya untuk klub, tetapi sepak bola adalah permainan waktu, dan momen terbaik untuk berpisah bukanlah ketika semuanya hancur, melainkan ketika keduanya masih memiliki nilai dan martabat.

Jika MU memang serius membangun ulang, mereka tak bisa terus mempertahankan segalanya hanya karena alasan emosional.

Melepas Fernandes bisa menjadi keputusan berani yang dibutuhkan untuk membuka lembaran baru di Old Trafford, dan jika itu benar-benar terjadi, Fernandes layak dikenang sebagai bagian dari sejarah – bukan beban yang terlalu berat untuk dilepaskan.

Berita Terkait