5 Klub dengan Performa Buruk yang Justru Lolos ke Kompetisi Eropa, Didominasi Tim-tim Liga Inggris

Nasib memang tak bisa ditebak, seperti halnya misteri. Termasuk di pentas sepak bola, di mana semua drama bisa terjadi dan tersaji.

BolaCom | Choki SihotangDiperbarui 26 Mei 2025, 23:29 WIB
Menundukkan Manchester United 1-0 di final Liga Europa 2024/2025, Tottenham Hotspur berhasil mencetak sejarah baru dengan meraih gelar juara. (Thomas COEX/AFP)

Bola.com, Jakarta - Nasib memang tak bisa ditebak, seperti halnya misteri. Termasuk di pentas sepak bola, di mana semua drama bisa terjadi dan tersaji.

Salah satu contoh, satu tim yang terpuruk di liga domestik tak harus mengubur mimpi serta ambisi untuk bisa tampil di kompetisi zona Eropa.

Advertisement

Seperti lazimnya di seluruh Eropa, tim-tim yang ingin ambil bagian di kompetisi antarklub harus finis di posisi teratas atau paling tidak masuk empat besar.

Namun ternyata tak melulu seperti itu. Sejarah mencatat, tak sedikit tim-tim yang memiliki kinerja jeblok di liga tapi masih bisa eksis di kompetisi Eropa seperti Liga Champions serta Liga Europa.

Tak percaya? Dilansir Planetfootball, berikut lima tim terburuk yang justru melaju ke kompetisi Eropa:

 


Tottenham

Bagi banyak penggemar Spurs, perjuangan domestik mereka akan terlupakan setelah mereka mengalahkan Manchester United di final Liga Europa.

Berkat kemenangan itu, berarti mereka akan bermain di Liga Champions musim depan, meskipun saat ini berada di posisi ke-17 di Liga Premier dan terpaut 28 poin dari lima besar.

Rentetan cedera pemain telah menghambat tim Ange Postecoglou sepanjang musim, tetapi bahkan ketika mereka memiliki skuad yang sepenuhnya fit, mereka sama sekali tidak mendekati kualitas Liga Champions musim ini.

Mereka telah kalah dalam 21 pertandingan liga musim ini, yang sama dengan jumlah kekalahan Leeds United pada 2022-23 ketika mereka terdegradasi ke Championship. Aduh.

 


Birmingham City

Birmingham berhasil lolos ke Liga Europa pada tahun 2011 dan terdegradasi dari Liga Premier di musim yang sama.

Tim asuhan Alex McLeish membuat kejutan di Piala Liga dan mengalahkan Arsenal di final, yang memastikan tempat mereka di Liga Europa untuk musim berikutnya.

Sayangnya bagi Birmingham, mereka tidak dapat menyamai standar yang sama di liga karena mereka terdegradasi pada hari terakhir musim 2010-11.

Oleh karena itu, Birmingham mendapat kesempatan bermain di Liga Europa sebagai klub Championship pada musim berikutnya.

Mereka cukup berpeluang untuk bermain di Eropa dan memenangkan tiga dari enam pertandingan penyisihan grup, tetapi itu masih belum cukup untuk melaju ke babak sistem gugur.

 


Wigan Athletic

Seperti Birmingham, Wigan memenangkan piala domestik dan lolos ke Liga Europa, tetapi juga terdegradasi ke Championship.

Roberto Martinez menjadi dalang kemenangan Wigan di Piala FA pada tahun 2013, tetapi ia tidak dapat membawa klub tersebut ke tempat aman di Liga Premier.

Selama 2013-14, Wigan bermain di Liga Europa sebagai klub Championship tetapi gagal lolos dari grup mereka.

 


Millwall

Millwall berhasil lolos ke Piala UEFA pada tahun 2004, meskipun bermain di Championship dan tidak memenangkan satu pun trofi tahun itu.

Tim asuhan Dennis Wise finis di urutan ke-10 di Championship, tetapi mereka berhasil mencapai final Piala FA, di mana mereka dikalahkan oleh Manchester United.

Karena United telah lolos ke Liga Champions musim itu, Millwall diberi tempat Eropa karena finis sebagai runner-up Piala FA.

 


Aachen

Dalam kasus yang sama dengan Millwall, Aachen berhasil lolos ke Piala UEFA saat mereka bermain di divisi kedua Jerman.

Setelah menjadi runner-up di DFB-Pokal pada tahun 2004, mereka lolos ke Piala UEFA dan berakhir dengan cukup baik.

Dalam grup yang juga berisi tim seperti Lille dan Sevilla, mereka berhasil lolos ke babak 32 besar sebelum akhirnya kalah melawan AZ Alkmaar.

Sumber: Planetfootball

Berita Terkait