Real Madrid Kembali Berpisah dengan Legenda Klub

Real Madrid kembali mengucap salam perpisahan dengan satu di antara legenda klub.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 27 Mei 2025, 20:30 WIB
Mantan pemain Liverpool, Ian Rush (kanan), dan mantan pemain Real Madrid, Raul (kiri), membawa trofi di lapangan sebelum pertandingan final Liga Champions UEFA antara Liverpool dan Real Madrid di Stade de France di Saint-Denis, utara Paris, pada 28 Mei 2022. (FRANCK FIFE/AFP)

Bola.com, Jakarta - Real Madrid kembali melepas satu di antara sosok legendarisnya. Setelah enam tahun mengabdi sebagai pelatih tim Real Madrid Castilla, Raul Gonzalez resmi meninggalkan klub pada musim panas ini.

Keputusan ini dikonfirmasi langsung oleh pihak klub dan menandai akhir dari perjalanan panjang Raul bersama tim cadangan Los Blancos.

Advertisement

Selama beberapa tahun terakhir, Raul kerap dikaitkan dengan sejumlah klub lain dan beberapa kali disebut hampir hengkang.

Namun, baru musim ini ia benar-benar memutuskan untuk melangkah keluar dari lingkungan Valdebebas.


Karier Melatih Raul Dimulai dari Tim Muda

Raul Gonzalez. Sosok striker dengan loyalitas tinggi di Real Madrid dengan pengabdian selama 16 tahun. Berpeluang merebut Ballon d'Or pada 2001, namun secara kontroversial dinyatakan kalah oleh rekannya asal Inggris, Michael Owen. (AFP/Philippe Desmazes)

Raul kembali ke Real Madrid pada musim 2018-19, mengawali karier kepelatihannya dengan membina tim U-16.

Setahun berselang, ia dipercaya menangani tim U-19 dan langsung menunjukkan kapasitasnya dengan membawa mereka menjuarai UEFA Youth League hanya dalam beberapa bulan pertama.

Kesuksesan itu membuatnya dipromosikan menjadi pelatih Castilla, tim Real Madrid B yang bermain di kompetisi kasta ketiga Spanyol.

Dalam total 209 pertandingan, Raul hampir membawa timnya promosi ke Segunda Division, tetapi gagal dalam beberapa percobaan di babak play-off.


Perpisahan yang Sudah Lama Diprediksi

Bersamaan dengan Casillas, nama legenda Real Madrid, Raul Gonzalez (kanan) juga termasuk dalam rekaman suara tersebut. Perez mengatakan Casillas dan Raul adalah penipu. "Dia mengira Madrid itu miliknya dan dia menggunakan segalanya yang ada di Madrid." tambahnya. (Foto: AFP/Dominique Faget)

Kepergian Raul dari Castilla sejatinya bukan kabar mengejutkan. Spekulasi mengenai kepergiannya sudah mencuat sejak beberapa bulan lalu.

Menurut sejumlah laporan, kursi pelatih Castilla akan diisi oleh mantan bek Real Madrid, Alvaro Arbeloa, yang saat ini menangani tim U-19. Nama lain yang juga kembali ke akademi adalah Julio Baptista, yang juga akan terlibat dalam pengembangan pemain muda.

Dalam pernyataan resminya, Real Madrid menegaskan bahwa keputusan untuk pergi diambil langsung oleh Raul.

Klub juga menyampaikan penghormatan penuh, menyebut bahwa Raul "akan selalu ada di hati setiap Madridista dan Real Madrid akan selalu menjadi rumahnya."


Apa Langkah Selanjutnya untuk Raul?

Raul Gonzalez merupakan pencetak gol terbanyak Real Madrid sebelum dipecahkan oleh Cristiano Ronaldo. Raul tercatat telah mengoleksi 16 gelar selama 16 musimnya bersama Los Blancos. Pada tahun 2010, Ia dilepas Real Madrid menuju Schalke dengan status bebas transfer. (Foto: AFP/Javier Soriano)

Kekecewaan terbesar Raul diyakini terjadi awal pekan ini, ketika Xabi Alonso—rekan lamanya yang juga pernah melatih di akademi Real Madrid—resmi diumumkan sebagai pelatih tim utama, yang diincarnya.

Ini menjadi kali ketiga Raul dilewatkan dalam perebutan posisi yang ia harapkan. Situasi tersebut tampaknya membuatnya merasa bahwa waktunya di Real Madrid telah usai.

Kendati belum ada konfirmasi resmi mengenai tujuan selanjutnya, Raul terus dikaitkan dengan beberapa klub di Jerman, termasuk mantan klubnya, Schalke. Belum diketahui apakah ia akan mengambil tantangan melatih di luar Spanyol untuk kedua kalinya dalam kariernya.

Dalam unggahan perpisahan di media sosial, Raul menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh keluarga besar Real Madrid, menyebut bahwa ia sedang memulai babak baru dalam karier kepelatihannya, dan menutupnya dengan kalimat penuh makna:

"Suatu hari nanti, saya akan kembali ke tempat yang akan selalu menjadi rumah saya."

 

Sumber: Football Espana

Berita Terkait