Bola.com, Paris - Menteri Dalam Negeri Prancis, Bruno Retailleau, menghadapi kecaman setelah menyebut para pendukung Paris Saint-Germain yang merayakan kemenangan klub di Liga Champions sebagai “kaum barbar.”
Pernyataan tersebut muncul setelah PSG menundukkan Inter Milan asal Italia dengan skor 5-0 di final Liga Champions, yang memicu perayaan besar-besaran di seluruh Prancis.
Sebanyak 131 orang ditangkap di seluruh negeri pasca pertandingan, menurut laporan surat kabar Le Figaro yang mengutip Kepolisian Paris. Dua kendaraan juga dibakar dan sebuah toko dijarah.
Di Grenoble, tiga pejalan kaki terluka ketika seorang pengemudi kehilangan kendali dan menabrak kerumunan, lapor stasiun televisi Prancis BFMTV.
Penyebutan Barbar
Retailleau menulis di X bahwa para penggemar sejati menikmati pertandingan, tetapi “beberapa barbar turun ke jalan-jalan Paris untuk melakukan kejahatan dan memprovokasi aparat keamanan.”
Ia mengatakan telah memerintahkan aparat keamanan untuk merespons dengan tegas insiden tersebut.
“Sangat tidak dapat ditoleransi bahwa kita bahkan tidak bisa merayakan tanpa takut pada kekejaman segelintir preman yang tidak menghormati apa pun,” tambahnya.
Dikecam Anggote Parlemen Oposisi
Penggunaan istilah “barbar” oleh Retailleau menuai kritik tajam dari anggota parlemen oposisi.
Antoine Leaument, anggota partai kiri jauh France Unbowed, mengecam penggunaan gas air mata yang berlebihan di stasiun metro Madeleine, salah satu stasiun metro terbuka terdekat dengan Champs-Élysées, tempat para penggemar berkumpul. “Mencegah orang merayakan kemenangan di Champs-Élysées, apakah itu rencananya? Barbar ada di Beauvau,” katanya, merujuk pada sebuah alun-alun publik.
Anggota parlemen oposisi Alexis Corbiere juga mengkritik Retailleau, menyebut pernyataannya tidak pantas untuk seorang menteri dalam negeri Republik. “Kita harus menolak kekerasan dari mereka yang ingin merusak perayaan, tapi mengapa menggunakan kata-kata seperti ini: ‘barbar,’ ‘liar,’ yang berarti orang asing dan hampir seperti binatang?” ujarnya. “Bahkan saat orang bahagia, pria ini penuh kebencian.”
Thomas Portes dari France Unbowed menuduh Retailleau rasis. “Kita mungkin punya perbedaan politik, tapi kata ‘barbar’ tidak pantas keluar dari mulut Menteri Dalam Negeri. Bruno Retailleau malam ini mengonfirmasi bahwa dia adalah Menteri Dalam Negeri yang rasis.”
Sumber: Le Figaro, BFMTV