SGA, Masa Penungguan 7 Tahun dan Momen Berjaya di Atas 2 Bintang NBA

Butuh tujuh tahun bagi Shai Gilgeous-Alexander untuk mendapatkan gelar Pemain Terbaik NBA.

BolaCom | Nurfahmi BudiDiperbarui 03 Juni 2025, 19:25 WIB
Aksi bintang Oklahoma City Thunder, Shai Gilgeous-Alexander. SGA mendapat penghargaan paling bergengsi di NBA 2024/2025, yakni MVP alias Pemain Terbaik. (AP Photo/Mark J. Terrill)

KABAR itu membuat Shai Gilgeous-Alexander (SGA) 'shock'. Ia termenung, dan tak tahu harus berbuat apa. Maklum, ia belum bersua untuk banyak berbincang dengan tokoh yang sangat dikaguminya. Yup, itulah yang menjadi curhat (SGA) ketika kali pertama mendengar tragedi kecelakaan helikopter di Calabasas, California, 26 Januari 2020.

SGA teramat sedih, karena tragedi di Calabasas itu membuat sang idola, Kobe Bryant, meninggal dunia. Berita sedih itu, hanya berselang empat hari dari duka yang juga menyapa seluruh keluarga besar NBA, ketika David Stern, berpulang. Stern adalah komisioner NBA yang legendaris.

Advertisement

Bagi SGA, Kobe Bryant adalah simbol dari spirit untuk berkarier di NBA. Apalagi, SGA baru saja dipindah dari LA Clippers ke Oklahoma City Thunder, sebagai bagian keinginan klub lamanya mendapatkan Paul George.

Walhasil, pada tahun pertama di OKC, dia butuh energi lebih agar bisa bersaing dengan para bintang yang sudah mendekam lebih lama di klub barunya itu. SGA mengaku sangat ingin berbincang dengan Kobe Bryant agar bisa mendapatkan banyak ilmu.


Menemukan Jati Diri

Aksi bintang Oklahoma City Thunder, Shai Gilgeous-Alexander. SGA mendapat penghargaan paling bergengsi di NBA 2024/2025, yakni MVP alias Pemain Terbaik. (AP Photo/Mark J. Terrill)

Sejak momen menyedihkan itu, SGA bertekad untuk menemukan jati diri, dan bisa berkembang. Sebuah janji yang enam tahun kemudian, atau tujuh tahun sejak kali pertama terjun di panggung NBA, benar-benar terealisasi.

Shai Gilgeous-Alexander mendapat gelar bergengsi di akhir musim ini. Ia menjadi MVP NBA 2025 setelah tampil istimewa bersama OKC. Penghargaan ini menjadi kali pertama dalam sejarah perjalanan kariernya di NBA.

Musim luar biasa Shai Gilgeous-Alexander tidak hanya meningkatkan status pribadi. Tapi juga mendorong OKC Thunder meraih rekor musim reguler terbaik NBA, berkat catatan impresif 68-14.


Unggul dari Jokic dan Giannis

Secara meyakinkan, Shai Gilgeous-Alexander mengungguli pesaing seperti Nikola Jokić dan Giannis Antetokounmpo. Perlombaan MVP yang menghasilkan SGA sebagai pemenang, tergolong ketat. Margin suara akhir hanya 126 poin, yang menyoroti tingkat persaingan dan performa berkualitas tinggi sepanjang musim.

Pada usia 26 tahun, SGA menjadi orang kedua asal Kanada yang memenangkan MVP NBA, mengikuti jejak Steve Nash. Ia juga bergabung dengan legenda Thunder, Kevin Durant dan Russell Westbrook, sebagai pemain dalam sejarah waralaba yang menerima penghargaan ini.

Secara statistik, perjalanan Shai Gilgeous-Alexander sepanjang 2024/2025 sangat luar biasa. Ia memimpin liga dengan rata-rata tertinggi sepanjang kariernya, yakni 32,7 poin per pertandingan. Permainan serba bisa juga terlihat dari rata-rata 5 rebound, 6,4 assist, 1,72 steal, dan 1,01 blok per gim. Ia juga mencatat efisiensi tembakan 51,9 persen, dan 37,5 persen tembakan tiga angka.


Dominasi Statistik di NBA

Pebasket Kanada, Shai Gilgeous-Alexander (kanan). SGA mendapat penghargaan paling bergengsi di NBA 2024/2025, yakni MVP alias Pemain Terbaik. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Satu di antara pencapaian paling menonjol adalah memimpin statistik NBA dalam beragam pertandingan. Sebuah prestasi yang belum pernah dicapai sejak James Harden melakukan itu pada musim 2018/2019.

Konsistensi SGA sangat luar biasa. Setelah mencetak 18 poin melawan San Antonio Spurs pada 30 Oktober 2024, ia mencatat setidaknya 20 poin dalam 72 pertandingan terakhirnya. Rekor ini adalah yang terpanjang dalam satu musim sejak rekor Wilt Chamberlain 80 pertandingan dan Oscar Robertson 76 pertandingan pada 1963/1964.

Ia juga menunjukkan kehebatannya dalam urusan 'free throw', yakni 601 lemparan bebas yang berhasil dan finis di peringkat keenam dengan persentase lemparan bebas 89,8 persen. Ia juga melakukan 163 tembakan tiga poin yang berhasil, memecahkan rekor sebelumnya sebanyak 68 tembakan.


Takdir bagi OKC Thunder

Aksi bintang Oklahoma City Thunder, Shai Gilgeous-Alexander. SGA mendapat penghargaan paling bergengsi di NBA 2024/2025, yakni MVP alias Pemain Terbaik. (AP Photo/Mark J. Terrill) (AFP/Getty Images/Andy Lyons)

Oleh karena itu, deretan statistik dan kepemimpinan Gilgeous-Alexander sangat penting dalam mengubah OKC Thunder menjadi kandidat juara. Kemampuannya mengendalikan pertandingan di momen krusial dan meningkatkan permainan rekan setimnya sering dipuji oleh pelatih dan analis27.

Meskipun ledakan ofensif SGA menarik perhatian, kontribusinya di sisi pertahanan juga sangat penting. Dengan rata-rata lebih dari satu steal dan satu blok per pertandingan, ia mencetak rekor karier di kedua kategori tersebut.

Pada persaingan MVP musim ini, bersejarah, dengan Nikola Jokić memberikan perlawanan kuat. Jokić menjadi pemain pertama dalam sejarah NBA yang masuk tiga besar untuk poin, rebound, assist, dan steal dalam satu musim. 

Meski statistik Jokic luar biasa, skor, konsistensi, dan dampak SGA terhadap keberhasilan tim akhirnya memenangkan suara para pemilih. Rekor terbaik liga milik OKC Thunder menjadi bukti nilai dirinya, saat memimpin skuad muda meraih prestasi baru.


Bersamaan dengan Timnas Kanada

Pebasket Latvia, Rodions Kurucs (kanan) berusaha melewati penjagaan pebasket Kanada, Shai Gilgeous-Alexander pada laga lanjutan Grup H Piala Dunia FIBA 2023 di Indonesia Senayan, Jakarta, Selasa (29/08/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Penghargaan MVP NBA 2025 bagi Gilgeous-Alexander juga datang setelah kesuksesan internasional. Ia memimpin Kanada meraih medali perunggu di Piala Dunia FIBA 2023 dan finis kelima di Olimpiade Paris 2024. Saat ini, SGA menjadi tokoh yang dianggap sanggup menginspirasi generasi baru bakat bola basket Kanada.

Pada 2024/2025, SGA mencetak rekor pribadi di hampir semua kategori statistik utama, bukti etos kerja tanpa henti. Dampak SGA tidak terbatas pada pencetak poin; kemampuan 'playmaking' dan visi permainannya sangat penting dalam mengatur serangan OKC Thunder. 

Berbekal rata-rata 6,4 assist per pertandingan, ia secara konsisten menciptakan peluang bagi rekan setim, menjadikan Oklahoma City salah satu unit ofensif paling dinamis di liga. Pada sisi pertahanan, antisipasi dan tangan cepatnya menghasilkan 1,72 steal per pertandingan.

Kepemimpinan Shai Gilgeous-Alexander juga diakui di luar lapangan, saat memberi penghargaan kepada rekan setim dan staf pelatih. "Kami maju bersama, dan sudah saatnya seluruh fans Thunder bergembira. Terima kasih untuk semuanya," tegas SGA, di ESPN.

Kini, publik menunggu sepak terjang SGA dan OKC Thunder dalam NBA Finals 2025. Mereka akan bersua Indiana Pacers. Pertempuran kedua tim bakal berlangsung sengit, karena mereka sama-sama mengejar gelar pertama di kompetisi NBA.

Sumber: ESPN

Berita Terkait