Bola.com, Jakarta - Semua klub Premier League sepakat untuk mempertahankan batas harga tiket tandang sebesar 30 paun (sekitar Rp660 ribu) untuk musim 2025/26, sebuah kebijakan yang telah berlangsung selama satu dekade sejak pertama kali diterapkan demi mendukung suporter yang mengikuti tim mereka bertanding di luar kandang.
Kebijakan pembatasan harga ini pertama kali diberlakukan menjelang musim 2016/17, menyusul tekanan terus-menerus dari kelompok-kelompok suporter yang mendesak pengendalian biaya perjalanan menyaksikan pertandingan tandang.
Sejak saat itu, kehadiran suporter tandang meningkat — dari 82 persen kapasitas stadion menjadi 91 persen — mencerminkan dampak langsung dari kebijakan ini terhadap antusiasme dan keterlibatan suporter.
Pernyataan Resmi Premier League
Dalam pernyataan resminya, Premier League menegaskan bahwa keputusan ini diambil sebagai bentuk "pengakuan atas biaya tambahan yang ditanggung para suporter saat mengikuti tim mereka sepanjang musim, serta atmosfer luar biasa yang mereka hadirkan di stadion".
Namun, keputusan mempertahankan kebijakan ini hadir di tengah meningkatnya ketidakpuasan suporter terhadap lonjakan biaya hari pertandingan secara keseluruhan. Menjelang musim 2024/25, 19 dari 20 klub Premier League menaikkan harga tiket mereka, memicu reaksi keras dari kalangan pendukung.
Hal ini memunculkan kampanye nasional bertajuk "Stop Exploiting Loyalty", yang digagas oleh Asosiasi Suporter Sepak Bola (FSA).
Kampanye ini mencakup aksi protes dan pengiriman surat terbuka kepada otoritas liga, dengan tuntutan agar Premier League membekukan seluruh harga tiket – bukan hanya tiket tandang.
Peran Vital Fans Away
Sepanjang musim 2024/25, total kehadiran suporter tandang di seluruh 380 pertandingan Premier League mencapai 953.420 penonton, menegaskan kembali peran vital pendukung tandang dalam membangun atmosfer kompetisi, baik di stadion maupun melalui siaran televisi.
Kendati batas harga tiket tandang 30 paun tetap disambut baik oleh para pendukung, desakan untuk perubahan yang lebih luas terus meningkat.
Banyak pihak menilai Premier League belum cukup jauh dalam menangani isu kenaikan harga tiket secara keseluruhan.
Dengan mempertahankan batas tiket tandang ini, liga mengakui adanya tekanan dari basis pendukung, tetapi pada saat yang sama menunjukkan kehati-hatian untuk tidak ikut campur lebih dalam dalam kebijakan harga tiket yang ditetapkan masing-masing klub.
Sumber: Inside World Football