Bola.com, Jakarta - Presiden La Liga, Javier Tebas, terang-terangan mengkritik keras perhelatan Piala Dunia Antarklub 2025. Dia bahkan meminta FIFA menghapus saja turnamen tersebut.
Turnamen Piala Dunia Antarklub 2025 menggunakan format baru. Ada 32 tim yang berpartisipasi, sehingga kompetisi berjalan lama, tepatnya sebulan.
Piala Dunia Antarklub 2025 bergulir pada 15 Juni, kemudian final akan digelar pada 14 Juli. Banyak klub yang harus mengeluarkan energi besar untuk berpartisipasi pada ajang ini.
Saat ditanya apa yang harus dilakukan FIFA tentang Piala Dunia Antarklub, dia menjawab dengan penuh keyakinan.
"Dengan menghapusnya. Tujuan saya adalah memastikan tidak ada lagi Piala Dunia Antarklub, itu sangat jelas bagi saya," kata Tebas, seperti dikutip dari Marca, Selasa (17/6/2025)/
"Tidak perlu ada kompetisi lain yang memindahkan uang ke sektor klub dan pemain dan berasal dari suatu tempat. Tidak ada lagi uang di sini; kita harus menjaga ekosistem dan menghapusnya. Pertahankan seperti sebelumnya," imbuh dia.
Turnamen Tidak Masuk Akal
Javier Tebas, yang terkenal blak-blakan, menyebut seluruh tersebut benar-benar tidak masuk akal.
"Turnamen ini benar-benar tidak masuk akal. Ini bukan hanya tentang kelelahan fisik pada para pemain, tetapi model Piala Dunia Antarklub memengaruhi seluruh ekosistem liga nasional, terutama di Eropa," kata Tebas.
Jika perwakilan La Liga, Atletico Madrid dan Atletico Madrid, lolos hingga ke final, artinya harus bermain hingga 14 Juli. Mereka hanya punya satu bulan untuk persiapan menghadapi kick-off La Liga pada 16 Agustus. Satu bulan untuk pulih, mengatur ulang, dan bersaing di level tertinggi lagi.
Tebas Tidak Sendirian
Tebas melanjutkan kritikannya terhadap FIFA, terkait Piala Dunia Antarklub 2025.
“Mereka belum berkonsultasi dengan kami tentang tanggal, mereka belum berkonsultasi dengan kami tentang apa pun. Apa yang mereka lakukan merusak kompetisi Spanyol, jika tim-tim besar seperti Real Madrid atau Atlético tidak dapat bermain pada hari pertama LaLiga,” kata Tebas.
Tebas tidak sendirian dalam perjuangan ini. Penolakan itu hampir universal dari nama-nama besar sepak bola.
“Saya tidak menentang kompetisi baru, saya menentang kurangnya waktu untuk pulih dari tahun ke tahun,” kata manajer Manchester City, Pep Guardiola.
Sumber: Marca