Bola.com, Jakarta - Ralf Rangnick mengklaim Manchester United (MU) menghadapi masalah kepemimpinan selama lebih dari satu dekade terakhir. Dia menemukan masalah tersebut saat menangani Setan Merah beberapa tahun lalu.
Pria asal Jerman itu didapuk menjadi manajer interim MU pada musim 2021/2022 setelah pemecatan Ole Gunnar Solskjaer. Dia hanya bertahan selama enam bulan.
Saat itu, Rangnick terang-terangan mengemukakan pendapatnya tentang MU. Dia menyebut Setan Merah butuh operasi besar-besaran untuk pulih dan kembali bersaing di papan atas Liga Inggris.
Kesulitan Manchester United terus berlanjut sejak saat itu. MU finis di posisi ke-15 di Liga Inggris musim lalu, dan Rangnick yakin masalah tersebut bermula dari kepergian Sir Alex Ferguson.
Siapa Pembuat Keputusan di Klub?
"Saya pikir kita harus kembali ke tahun 2013, saat Sir Alex meninggalkan klub," kata Rangnick kepada Sport, seperti dikutip dari The Standard, Senin (23/6/2025).
"Dan saat dia masih di sana, dialah dalang di balik semua itu. Dia mungkin juga mendatangkan banyak orang penting ke klub. Dan saat dia pergi, beberapa dari orang-orang itu mungkin juga meninggalkan klub. Dan, sejak saat itu, saya pikir mereka memiliki masalah kepemimpinan."
"Siapa yang benar-benar membuat keputusan dan mengapa mereka membuatnya? Apakah mereka benar-benar orang terbaik untuk pekerjaan itu? Saya hanya dapat memberi tahu Anda bahwa selama enam bulan saya di sana, sulit untuk mengatakannya, bahkan bagi saya sebagai pelatih kepala."
"Siapa pembuat keputusannya? Siapa? Siapa yang bisa saya ajak bicara? Jika kami ingin merekrut pemain baru, itu sulit. Ada orang-orang, tetapi pada akhirnya, itu sulit," imbuhnya.
Transfer yang Buruk
Setelah kekalahan telak dari Liverpool di Anfield pada 2022, Rangnick menyatakan Manchester United tertinggal enam tahun dari rival besar mereka dan perlu meningkatkan manuver transfer.
"Jika saya adalah pemilik atau direktur olahraga sebuah klub, saya hanya akan mencoba merekrut dan berinvestasi pada pemain muda. Bagaimanapun kalian melihatnya, itu masuk akal," ujar Rangnick.
"Apakah masuk akal untuk menghabiskan 30, 40, 50 juta poundsterling untuk pemain berusia 28 atau 30 tahun? Tidak juga."
"Mari kita hitung. Anda mengontrak pemain berusia 28 atau 30 tahun dengan kontrak lima tahun. Anda menghabiskan £50 juta lebih banyak untuk biaya transfer, rata-rata £15 juta per tahun dikalikan lima."
"Itu £65 juta ditambah biaya transfer £50 juta sama dengan £115 juta, ditambah biaya agen. Seluruh operasi menghabiskan biaya sekitar £130 juta," imbuhnya.
Sumber: The Standard