Ronaldinho dan Pemain yang Menyia-nyiakan Bakat: Gaya Hidup, Cepat Puas, Lalu Meredup

Ada pemain yang dianugerahi bakat yang luar biasa dalam bermain bola, tetapi tak bisa awet kariernya.

BolaCom | Wiwig PrayugiDiterbitkan 25 Juni 2025, 11:15 WIB
4. Ronaldinho (Barcelona) - Tim asuhan Sir Alex Ferguson sangat santer dikaitkan dengan kepindahan bintang PSG ini ke Old Trafford. Namun di menit-menit akhir, Barcelona berhasil menggoda sang pemain untuk mendarat ke Spanyol. (AFP/Lluis Gene)

Bola.com, Jakarta Ada pemain yang dianugerahi bakat yang luar biasa dalam bermain bola, tetapi tak bisa awet kariernya. Tentu, banyak faktor yang membuat para pemain itu tak mampu bertahan lama menjadi bintang di lapangan.

Beragam rintangan dan godaan mengiringi perjalanan beberapa pemain dalam menuju tangga kesuksesan. Akhirnya, karier para pemain itu harus hancur sebelum benar-benar menjadi pemain bintang.

Advertisement

Beberapa bintang sepak bola seperti Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, atau Andres Iniesta mampu melewati rintangan tersebut. Mereka kini tidak diragukan lagi kualitasnya dan dicap sebagai pemain kelas dunia.

Tetapi, ada pula yang sebaliknya, pemain yang justru dianggap seperti membuang kesempatan jadi megabintang, meski memiliki bakat besar.


Mario Balotelli

Mario Balotelli saat memperkuat klub Swiss, FC Sion. (Fabrice COFFRINI / AFP)

Mario Balotelli adalah fenomena dari sepak bola Itali. Dia seperti pemain yang sulit ditandingi. Ini yang membuat sang pemain pernah merasakan memperkuat sejumlah klub besar seperti Inter Milan, Manchester City hingga Liverpool.

Akan tetapi, sifatnya yang tidak baik, tempramental, dan tidak mau diatur mulai menghancurkan kariernya. Bahkan Balotelli harus memasukan janji untuk berprilaku baik dalam klausul kontraknya ketika banyak klub tidak menginginkannya.


Ronaldinho

Ronaldinho - Gelandang asal Brasil ini sukses dua kali menjadi yang terbaik di dunia. Mantan bintang Barcelona itu meraihnya pada tahun 2004 dan 2005. (AFP/Lluis Gene)

Semasa masih aktif bermain, Ronaldinho merupakan salah seorang pemain top dunia. Hingga kini, status legenda sepak bola Brasil masih melekat padanya.

Beragam trik bermain bola ia tunjukkan hingga mencuri perhatian para penggemar si kulit bundar. Musim-musim terbaik Ronaldinho terjadi saat memperkuat Barcelona.

Saat berkostum El Barca, Ronaldinho mampu mencatatkan 207 penampilan dengan mengukir 94 gol dan 71 assist. Tak hanya itu, Ronaldinho juga mampu meraih dua penghargaan individu bergengsi, yakni pemain terbaik FIFA dan Ballon d'Or.

Kemudian Ronaldinho juga pernah mempersembahkan satu trofi Liga Champions untuk Barcelona. Namun, setelah itu Ronaldinho seolah menyia-nyikan perjuangan tersebut hingga fisiknya menurun.

Hal tersebut membuat manajemen Barcelona melepasnya ke klub Serie A, AC Milan.


Adriano

4. Adriano Leite - Penyerang mematikan yang pernah dimiliki oleh Inter Milan. Kematian sang ayah membuat Adriano tak miliki semangat dalam berkarier. (AFP/Damien Meyer)

Adriano Leite Ribeiro sampai sekarang belum dilupakan bakatnya. Adriano merupakan pemain yang kuat secara fisik dan memiliki skill tinggi.

Adriano mempunyai semua yang dibutuhkan untuk menjadi striker hebat. Sempat menjalani dua musim gemilang dengan Inter Milan, tetapi Adriano seolah langsung merasa puas. Ia justru terjerumus dalam dunia malam dan kerap berpesta hingga larut.

Di Brasil, Adriano bergaul dengan gembong narkotika. Dia bisa saja menjadi salah seorang striker terhebat, tetapi karakter buruknya menggagalkan kesempatan itu.

Kesempatan kedua sempat hadir ketika AS Roma mengontraknya. Namun, Adriano lagi-lagi gagal membuktikan diri telah berubah dari sebelumnya.

Adriano memutuskan gantung sepatu saat memberkuat klub Amerika Serikat, Miami United, pada 2016.


Anderson

Anderson memiliki karier yang bisa dibilang cukup cemerlang. Mantan pemain FC Porto itu memenangi penghargaan Sepatu Emas di FIFA 2005 dan meraih trofi Golden Boy pada 2008.

Penampilan apiknya bersama Porto cukup meyakinkan pelatih Manchester United kala itu, Sir Alex Ferguson, untuk merekrutnya dengan banderol 31,5 juta euro pada 2007.

Anderson mampu tampil gemilang pada awal kariernya di Manchester United. Namun, perlahan, performanya tidak sesuai harapan.

Anderson meninggalkan Setan Merah dan hijrah ke klub Brasil, Internacional, pada 2015 dengan status bebas transfer.

Kemudian pada September 2019, Anderson memutuskan pensiun dari dunia sepak bola dalam usia 31 tahun.

Berita Terkait