Bola.com, Jakarta - Marc Marquez sedang memburu pencapaian historis di MotoGP Belanda 2025 akhir pekan ini.
Kemenangan di Sirkuit Assen akan membawanya menyamai rekor milik legenda balap motor, Giacomo Agostini, yakni 68 kemenangan di kelas utama (500cc/MotoGP), rekor terbanyak kedua sepanjang sejarah Grand Prix.
Di atas keduanya hanya tersisa nama Valentino Rossi dengan 89 kemenangan.
Marquez datang ke Belanda dengan momentum besar usai penampilan luar biasa di Mugello pekan lalu.
Di sana, pembalap Gresini Ducati itu menyapu bersih seluruh sesi: pole position, kemenangan di Sprint Race, dan podium utama, sekaligus mengakhiri paceklik kemenangan selama lima tahun terakhir.
"Dari Mugello langsung ke Assen, ini jadi balapan back-to-back pertama musim ini," ujar Marquez.
"Kami datang setelah kemenangan luar biasa di depan para penggemar Ducati dan publik Italia. Itu bukan kemenangan yang mudah karena saya sudah lama tak menang di Mugello," katanya.
Assen, Lintasan yang Tak Ramah Gaya Balap Marquez
Kendati dalam tren positif, Marquez menyadari Assen bukanlah trek favoritnya. Sejak naik ke kelas utama, ia baru dua kali menang di sana, yakni pada 2014 dan 2018.
Tahun lalu, di debutnya bersama Gresini Ducati, Marquez terjatuh di Sprint dan hanya finis keempat di balapan utama, sebelum akhirnya dihukum penalti tekanan ban dan turun ke posisi ke-10.
"Secara teori, lintasan Assen bukan yang paling cocok untuk gaya balap saya," akunya.
"Tapi, Ducati tampil sangat kuat di sini dalam beberapa musim terakhir," imbuh kakak Alex Marquez ini.
Target Hattrick GP Pertama Sejak 2019
Kemenangan di Assen tak hanya akan menyamai rekor Agostini, tetapi juga menjadi hattrick kemenangan beruntun di Grand Prix pertama bagi Marquez sejak musim kejuaraan dunianya di tahun 2019.
Jika sukses, itu akan menegaskan bahwa performa puncaknya telah kembali setelah bertahun-tahun dirundung cedera dan penurunan performa bersama Honda.
Apa pun hasil balapan hari Minggu mendatang, posisi Marquez di puncak klasemen tetap aman. Ia memimpin dengan selisih 40 poin dari sang adik, Alex, sehingga gagal finis pun tak akan menggoyahkan posisinya sebagai pemuncak klasemen sementara MotoGP musim ini.
"Saya dalam kondisi yang sangat prima dan kami harus bisa memaksimalkannya," tegas Marquez dengan nada optimistis.
Ducati dan Tradisi Kemenangan di Assen
Ducati punya modal kuat di Assen. Dalam tiga musim terakhir, sirkuit legendaris ini, satu-satunya yang masih tersisa dari kalender perdana Grand Prix pada 1949, selalu dimenangkan oleh Francesco Bagnaia, rekan setim Marquez di tim pabrikan Ducati.
Kini, giliran Marquez yang mencoba mencetak sejarah, tidak hanya menyamai Agostini, tetapi juga menegaskan kebangkitannya sebagai satu di antara pembalap terbesar dalam sejarah MotoGP modern.
Sumber: Crash