Bola.com, Jakarta - Marc Marquez mengakui bahwa dirinya hancur secara fisik sebelum memenangkan MotoGP Belanda di Sirkuit Assen pada hari Minggu (29/06/2025) akibat dampak dari dua kecelakaan yang dialaminya pada hari Jumat.
Pembalap pabrikan Ducati itu menjalani hari Jumat yang berat di MotoGP Belanda, setelah mengalami cedera di sisi kiri tubuhnya akibat kecelakaan hebat di awal FP1.
Dia mengalami kecelakaan kedua pada sesi Practice pada sore harinya. Meskipun tidak mengalami cedera serius, Marc Marquez mengatakan pada hari Sabtu bahwa dua kecelakaan ini memengaruhi pendekatannya untuk sisa akhir pekan.
Ajaibnya meski hanya start dari posisi keempat, Marc Marquez berhasil memenangkan Sprint Race dan Main Race, sehingga memperlebar keunggulan klasemen menjadi 68 poin setelah rival utamanya, Alex Marquez, mengalami patah tangan kiri akibat kecelakaan.
Marc Marquez mengatakan ia mampu mengabaikan rasa sakit saat balapan berkat adrenalin, namun mengakui bahwa dirinya hancur pada sesi warm up di Minggu pagi sebelum Main Race.
Kata-kata Marc Marquez
"Adrenalin adalah pereda rasa sakit terbaik yang ada. Itulah selalu obat saya. Pada hari Minggu pagi, saya benar-benar hancur,” katanya kepada TNT Sport.
"Di sesi pemanasan, saya hancur dan saya berkata, ‘Saya tidak bisa balapan’. Tapi saat balapan, dengan adrenalin, itu adalah pereda rasa sakit terbaik."
"Tentu saja sekarang, saya akan beristirahat selama dua atau tiga hari untuk memulihkan tulang rusuk, jari, lengan, dan seluruh tubuh karena kecelakaan besar seperti ini tidak sama saat usia 20 tahun dibandingkan saat usia 32! Saya tidak bisa membayangkan jika lebih tua lagi!," tambahnya.
3 Seri Terakhir Selalu Mengemas 37 Poin
Marc Marquez telah mencetak 37 poin pada tiga seri berturut-turut, dengan dua yang terakhir di Assen dan Mugello terjadi di sirkuit yang selama ini tidak terlalu ia sukai.
Dia mencatat bahwa dirinya menang pada momen sulit dan justru membuat kesalahan di momen yang seharusnya mudah. Serta mengakui bahwa di Assen ia bukan pembalap tercepat di lintasan.
"Saya tidak tahu, sepertinya tahun ini kami menang di momen-momen sulit, di sirkuit-sirkuit yang sulit, dan justru melakukan kesalahan di momen-momen mudah, seperti di Austin atau Jerez yang sebenarnya adalah trek favoritku,” katanya.
"Tapi selain itu, saya sangat senang bisa kembali meraih 37 poin. Saya jujur saja, saya percaya hari ini saya bukan yang tercepat di luar sana, tapi saya mengatur balapan sesuai keinginan saya."
"Saya mengatur balapan seperti Sprint Race, berusaha mempertahankan posisiku. Saya sangat, sangat senang, meski tidak 100 persen."
"Karena Alex patah satu jari dan saya berharap dia cepat pulih, pertama-tama karena dia adalah lawan utama di kejuaraan dan saya ingin semua lawan tetap ada di lintasan. Dan kedua, karena dia adalah adik saya," tambahnya.