Bola.com, Jakarta - Chelsea terus menggeliat, bukan dari sisi prestasi melainkan uang yang mereka gelontorkan untuk pembelian pemain. Terakhir, kedatangan Joao Pedro membuat Chelsea tercatat sudah mengeluarkan uang 1,32 miliar pounds atau lebih dari Rp 25 triliun, dalam tujuh jendela transfer, termasuk musim panas tahun 2025.
Jika kedatangan Jamie Bynoe-Gittens dari Borussia Dortmund juga terealisasi, pengeluaran Chelsea akan melampaui 1,5 miliar pounds dalam tiga tahun terakhir. Angka itu sudah termasuk biaya tambahan potensial dan ongkos peminjaman Joao Felix. Bahkan setelah memperhitungkan hasil dari penjualan pemain, total 'net spend' mereka tetap mencapai 1,07 miliar pounds!
Dalam tiga jendela transfer pertama sejak rezim baru mengambil alih, Chelsea mencatat pengeluaran kotor dan bersih tertinggi di Liga Inggris. Mereka relatif tenang di dua jendela musim dingin terakhir.
Lantas, musim panas lalu kembali menjadi klub dengan belanja terbesar, meskipun 'net spend' mereka hanya yang ketujuh tertinggi. Kini, Chelsea kembali berada di jalur menjadi klub paling boros di Premier League menjelang musim baru.
Lebih dari 560 juta pounds, atau sekitar 43 persen dari total pengeluaran Chelsea, dihabiskan untuk 18 pemain bertipe menyerang. Tiga belas di antaranya sudah menjalani debut bersama Si Biru dari London, meski dengan hasil yang beragam.
Ada Strategi Khusus
BBC mengklaim, kali ini strategi Chelsea adalah menemukan bintang masa depan yang bisa mendatangkan keuntungan lewat penjualan di kemudian hari. Pada sisi lain, kemampuan terus memperkuat skuad akan ditentukan respons Premier League terhadap penjualan tim wanita Chelsea ke perusahaan induk, BlueCo, senilai 198,7 juta pounds.
Sekadar informasi, jika memang terjadi, langkah penjualan itu membuat neraca keuangan bisnis secara keseluruhan jadi positif. Keputusan ini memberi ruang gerak di bawah regulasi pembelanjaan Premier League. Di saat yang sama, keuangan Chelsea bakal ditopang pemasukan dari Liga Champions musim depan serta partisipasi di Piala Dunia Antarklub.
Artinya, jika mengacu kepada nilai pasar penjualan tim wanita tersebut, Chelsea bisa melampaui garis batas kekuatan finansial, yang bukan berasal dari utang. Menurut pundit BBC, Ben Collins, kiat Chelsea ini tergolong unik, karena bisa saja setelah mendapatkan untung, mereka akan membeli lagi tim wanita tersebut dari perusahaan induk semang.
Sumber: BBC