Bola.com, Jakarta - Turnamen tenis tertua di dunia, Wimbledon, mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Untuk pertama kalinya sejak berdiri pada 1877, panitia mengizinkan pemain mengenakan atribut hitam, sebuah pelanggaran terhadap aturan ketat berpakaian serbaputih, sebagai bentuk penghormatan atas wafatnya bintang Liverpool, Diogo Jota.
Pemain asal Portugal itu meninggal dunia dalam kecelakaan tragis pada Kamis (3-7-2026) bersama sang adik, Andre Silva.
Mobil Lamborghini yang mereka tumpangi keluar jalur dan terbakar di dekat kota Zamora, Spanyol. Polisi menyebut tak ada kendaraan lain yang terlibat dan saat ini sedang menyelidiki dugaan pecah ban sebagai penyebab kecelakaan.
Jota meninggal dalam usia 28 tahun, hanya beberapa hari setelah ia menikah dengan kekasihnya sejak belasan tahun, Rute Cardoso. Pasangan ini dikaruniai tiga anak, dengan si bungsu lahir tahun lalu.
Wimbledon Izinkan Atribut Duka
Dalam situasi yang menggetarkan dunia olahraga, penyelenggara Wimbledon mengambil keputusan simbolis yang kuat: mengizinkan pemain mengenakan pita lengan hitam untuk menghormati Jota.
Keputusan ini menjadi bentuk solidaritas langka dari dunia tenis, yang selama hampir satu setengah abad dikenal sangat ketat dalam menegakkan tradisi pakaian serbaputih.
Petenis ganda asal Portugal, Francisco Cabral, menjadi satu di antara yang menyatakan akan mengenakan pita lengan hitam di pertandingan berikutnya.
"Saya telah melihat kabar yang sangat menyedihkan," ujar Cabral.
"Dia sosok besar, bukan hanya di Portugal, tapi juga di dunia. Ia pribadi hebat dengan keluarga yang luar biasa dan tiga anak. Saya sampaikan doa terbaik untuk mereka semua. Sangat sulit bagi keluarganya untuk pulih dari ini... Saya belum sempat mengenakannya hari ini, tapi saya ingin memakainya di pertandingan berikutnya," tutur Cabral.
Solidaritas dari Dunia Tenis
Langkah Wimbledon tak hanya mencerminkan rasa duka, tetapi juga menunjukkan bagaimana solidaritas antarcabang olahraga bisa terwujud dalam bentuk yang sederhana, tetapi bermakna.
Izin mengenakan atribut hitam di tengah atmosfer seremonial turnamen menjadi pengingat bahwa dunia olahraga juga memiliki sisi kemanusiaan yang tak kalah penting.
Duka cita juga datang dari bintang-bintang tenis dunia. Rafael Nadal dan Carlos Alcaraz termasuk yang mengungkapkan belasungkawa secara terbuka, menyampaikan simpati mereka untuk keluarga Jota dan seluruh komunitas sepak bola Portugal.
Kematian Jota terjadi tak lama setelah Liverpool meraih gelar Premier League terbaru. Tragedi ini menambah kedalaman rasa kehilangan yang dirasakan oleh para penggemar dan rekan-rekannya di Anfield.
Pihak penyelenggara Wimbledon memastikan kebijakan mengenakan pita lengan hitam akan berlaku sepanjang sisa turnamen tahun ini.
Keputusan tersebut menjadi simbol bahwa, di balik kompetisi dan sorak sorai penonton, ada ruang untuk empati dan kebersamaan di saat duka.
Sumber: Yahoo Sports, Marca