Kalah dari Sabalenka, Raducanu Desak Perubahan Besar di Wimbledon

Emma Raducanu tersingkir dari Wimbledon, setelah kalah straight set dari Aryna Sabalenka.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 06 Juli 2025, 05:45 WIB
Petenis Inggris, Emma Raducanu, memberi hormat kepada penonton saat meninggalkan Centre Court setelah kalah melawan petenis Belarusia, Aryna Sabalenka, dalam pertandingan tenis tunggal putri putaran ketiga pada hari kelima Kejuaraan Wimbledon 2025 di The All England Lawn Tennis and Croquet Club di Wimbledon, London barat daya, pada 4 Juli 2025. (HENRY NICHOLLS/AFP)

Bola.com, Jakarta - Petenis Inggris, Emma Raducanu, harus mengakhiri langkahnya di Wimbledon 2025 setelah takluk dari unggulan teratas, Aryna Sabalenka, dalam pertandingan babak ketiga yang berlangsung ketat di Centre Court, Sabtu (5-7-2025).

Kendati tampil impresif, Raducanu kalah straight set 6-7(5), 4-6 dalam duel sengit yang menyisakan kekecewaan, tidak hanya karena hasil akhir, tetapi juga keputusan sistem elektronik yang ia anggap merugikan.

Advertisement

Raducanu, yang kembali menunjukkan performa terbaiknya sejak gelar AS Terbuka 2021, sempat memaksa Sabalenka bertarung habis-habisan di set pertama. Ia menyelamatkan tujuh set point dan bahkan memiliki peluang merebut set saat unggul 5-4.

Namun, ketika harus mempertahankan servis, Raducanu kehilangan kendali dan akhirnya tumbang lewat tie-break.

Set kedua pun berjalan hampir seimbang hingga Sabalenka berhasil mencuri satu break krusial di akhir set dan menutup pertandingan.

Meski kalah, penampilan Raducanu menuai pujian.

"Emma hanya terpaut milimeter dari kemenangan," ujar mantan petenis dan komentator BBC Radio 5 Live, Naomi Broady.

"Ia sudah menunjukkan bahwa jaraknya dengan papan atas tak lagi sejauh dulu. Ini bisa jadi momen yang membakar semangatnya untuk tampil lebih baik di Grand Slam selanjutnya."


Soroti Ketidakakuratan Sistem Hawk-Eye

Petenis Inggris, Emma Raducanu, merayakan kemenangannya atas petenis Belarusia Aryna Sabalenka dalam pertandingan tenis tunggal putri putaran ketiga pada hari kelima Kejuaraan Wimbledon 2025 di The All England Lawn Tennis and Croquet Club di Wimbledon, London barat daya, pada 4 Juli 2025. (HENRY NICHOLLS /AFP)

Namun, sorotan terbesar dari Raducanu datang bukan dari performa di lapangan, melainkan dari kritik terhadap sistem pemanggilan garis elektronik (Electronic Line Calling/ELC) yang kini menggantikan peran hakim garis manusia sepenuhnya di Wimbledon.

Dalam konferensi pers usai pertandingan, Raducanu menyampaikan kekecewaannya terhadap Hawk-Eye, yang menurutnya beberapa kali membuat keputusan keliru. Satu di antara momen paling disesalkan terjadi saat sebuah bola yang menurutnya jelas keluar tetap dinyatakan masuk oleh sistem.

"Call itu jelas out. Sangat mengecewakan melihat turnamen sebesar ini bisa punya keputusan yang keliru seperti itu," ujar Raducanu.

"Sebenarnya sebagian besar call memang tepat, tapi saya mengalami beberapa kejadian yang sangat salah, bukan hanya hari ini. Semoga mereka bisa memperbaikinya."

Keluhan Raducanu bukan satu-satunya. Rekan senegaranya, Jack Draper, juga mempertanyakan beberapa keputusan Hawk-Eye dalam laga melawan Marin Cilic. Bahkan, petenis peringkat dua dunia, Carlos Alcaraz, pun sempat mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap sistem serupa.


Antara Rasa Sakit dan Kebanggaan

Pemenang Aryna Sabalenka (kiri) dari Belarusia berjabat tangan dengan Emma Raducanu dari Inggris di akhir pertandingan tenis tunggal putri putaran ketiga pada hari kelima Kejuaraan Wimbledon 2025 di The All England Lawn Tennis and Croquet Club di Wimbledon, London barat daya, pada 4 Juli 2025. (HENRY NICHOLLS/AFP)

Meski mengakui kekecewaannya karena gagal melaju lebih jauh, Raducanu tetap mengambil sisi positif dari penampilannya, terlebih setelah kemenangan telak atas juara bertahan 2023, Marketa Vondrousova, di babak sebelumnya.

"Saat ini rasanya sangat sulit untuk menerima kekalahan ini, apalagi baru saja keluar dari lapangan," ujar Raducanu.

"Saya harus akui, Sabalenka adalah petenis nomor satu dunia dan juara hebat. Saya bangga dengan usaha saya hari ini."

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pertandingan ini memberinya kepercayaan diri baru.

"Sebelumnya saya merasa jarak saya dengan para pemain top itu sangat jauh. Tapi, hari ini saya punya peluang di dua set. Itu membuat saya percaya diri, meskipun rasanya tetap pahit. Mungkin lebih baik saya merasakan sakit ini sekarang, agar bisa memproses semuanya dengan lebih baik nantinya," katanya lagi.

 

Sumber: Give Me Sport