Luis Enrique Sesali Insiden Adu Fisik usai Kekalahan Telak PSG dari Chelsea di Final Piala Dunia Antarklub 2025

Kericuhan antartim pecah usai pertandingan Piala Dunia Antarklub 2025.

BolaCom | Aning JatiDiperbarui 14 Juli 2025, 08:37 WIB
Pelatih PSG, Luis Enrique, terlibat keributan pada laga final Piala Dunia Antarklub 2025 di MetLife Stadium, New Jersey, AS, Senin (14/7/2025) dini hari WIB. (AFP/Juan Mabromata)

Bola.com, Jakarta - Pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Luis Enrique, mengaku menyesal atas insiden kericuhan yang terjadi usai timnya dihajar Chelsea 0-3 dalam partai final Piala Dunia Antarklub 2025 di MetLife Stadium, New Jersey, Senin dini hari WIB (14-7-2025).

Ia mencoba meredam ketegangan yang sempat memuncak di antara pemain dan staf kedua tim.

Advertisement

Ketegangan memuncak sesaat setelah peluit akhir dibunyikan. Kiper PSG, Gianluigi Donnarumma, terlibat adu mulut dengan penyerang Chelsea, Joao Pedro. Dalam suasana panas itu, Luis Enrique terlihat mendorong wajah Joao Pedro, yang kemudian jatuh ke lapangan.

Aksi tersebut memicu perkelahian kecil antarpemain, sebelum sang pelatih asal Spanyol diam-diam digiring keluar lapangan oleh ofisial.

"Di akhir pertandingan, terjadi situasi yang sebenarnya bisa dihindari oleh semua pihak," ujar Luis Enrique dalam konferensi pers pasca-laga.

"Tujuan dan niat saya, seperti biasa, adalah meredakan suasana agar tidak ada lagi masalah. Tekanan di dalam sangat tinggi, ketegangan pun besar," imbuhnya.


Tak Semestinya Terjadi

Enzo Maresca, Pelatih Kepala Chelsea, berbincang dengan Luis Enrique, Pelatih Kepala Paris Saint-Germain, setelah pertandingan Final Piala Dunia Antarklub 2025 antara Chelsea FC dan Paris Saint-Germain di Stadion MetLife di East Rutherford, New Jersey, Senin dini hari WIB (14-7-2025). (Luke Hales/Getty Images via AFP)

Ia tak menampik bahwa insiden fisik itu tak seharusnya terjadi.

"Setelah itu, terjadi dorong-dorongan dari banyak orang, yang menurut saya harus dihindari dan tidak boleh terulang kembali," imbuhnya.

Terlepas dari kericuhan, Luis Enrique juga tak mampu menyembunyikan kekecewaannya atas hasil pertandingan. PSG yang sebelumnya tampil superior, termasuk mengalahkan Real Madrid 4-0 di semifinal, justru tampil melempem di laga puncak.

Chelsea tampil menggila sejak awal pertandingan. Gelandang muda, Cole Palmer, mencetak dua gol dalam kurun delapan menit di babak pertama, sebelum memberi assist untuk Joao Pedro yang memperbesar keunggulan sebelum jeda.


Tampil Antiklimaks

Cole Palmer mencetak gol dalam laga Chelsea vs PSG di final Piala Dunia Antarklub 2025, Senin (14/7/2025). (AP Photo/Seth Wenig)

Harapan publik terhadap PSG sebagai juara Liga Champions dan Ligue 1 musim ini, runtuh seketika.

Alih-alih memberi perlawanan sengit, mereka justru tampil antiklimaks dan harus bermain dengan 10 orang usai Joao Neves menerima kartu merah akibat tindakan kekerasan pada menit ke-85.

"Sepak bola memang seperti itu. Tidak semuanya bisa dijelaskan," ucap Luis Enrique pasrah.

Ia menilai timnya sempat bermain cukup baik di awal laga.

"Saya rasa kami memulai pertandingan dengan sangat baik, menekan dan menyulitkan lawan. Tapi, setelah itu, Chelsea punya peluang dan mereka berhasil memanfaatkannya. Kami tidak," katanya.

 

Sumber: Reuters

Berita Terkait