Bukan Sekadar Menang, Maresca Ubah Strategi PSG Jadi Senjata Chelsea, Begini Taktik Briliannya

Chelsea tampil mengejutkan di final Piala Dunia Antarklub 2025 dengan menghajar PSG, skor telak 3-0.

BolaCom | Aning JatiDiperbarui 14 Juli 2025, 12:47 WIB
Manajer Chelsea, Enzo Maresca, berjalan memasuki lapangan jelang final Piala Dunia Antarklub melawan PSG di East Rutherford, New Jersey, Senin, 14 Juli 2025. (AP Photo/Chris Szagola)

Bola.com, Jakarta - Kemenangan telak 3-0 Chelsea atas Paris Saint-Germain (PSG) di final Piala Dunia Antarklub 2025 menjadi satu di antara kejutan terbesar dalam sejarah turnamen.

Bukan hanya soal skor mencolok, tetapi juga bagaimana juara Conference League itu mampu menaklukkan juara Liga Champions dengan cara yang sangat tak terduga: mengalahkan PSG dengan strategi mereka sendiri.

Advertisement

Hanya beberapa hari sebelumnya, PSG menghancurkan Real Madrid 4-0 di semifinal lewat permainan agresif nan menekan khas racikan Luis Enrique. Banyak yang memperkirakan raksasa Prancis itu akan melenggang mulus ke gelar juara dunia antarklub.

Namun, di MetLife Stadium, Senin (14-7-2025) dini hari WIB, Chelsea justru tampil sebagai tim yang lebih dominan, bermain menekan sejak menit pertama dan memanfaatkan celah yang ditinggalkan PSG.

"Saya bukan ahli, tapi saya suka bermain catur," ucap pelatih Chelsea, Enzo Maresca, usai pertandingan final.

"Kami menganalisis permainan mereka dan melihat ada ruang cukup besar di sisi kiri pertahanan mereka. Kami ingin mengeksplorasi area itu," lanjutnya.


Fokus Sisi Kiri Pertahanan PSG

Duel antarpemain dalam laga Chelsea vs PSG di final Piala Dunia Antarklub 2025, Senin (14/7/2025). (AP Photo/Seth Wenig)

Strategi Maresca terbukti jitu. Chelsea secara khusus menargetkan sisi kiri pertahanan PSG yang dijaga Nuno Mendes, bek yang selama ini tampil solid bersama pemain sayap pekerja keras, Khvicha Kvaratskhelia.

Di sinilah Cole Palmer bersinar. Sementara banyak winger top seperti Mohamed Salah, Vinicius Jr., dan Bukayo Saka kesulitan menembus sisi itu, Palmer tampil brilian.

"Kami menyerang lebih sering lewat sisi kiri mereka karena di sanalah Cole bermain. Semua orang tahu dia bisa menentukan pertandingan seperti yang dia tunjukkan tadi," kata Joao Pedro, pemain anyar Chelsea.

Palmer mencetak dua gol dalam laga final, masing-masing melalui skema berbeda. Gol pertamanya diawali aksi Malo Gusto dari sisi kanan, sedangkan gol kedua benar-benar murni inisiatif Palmer yang mengelabui Vitinha dan Lucas Beraldo dengan gerakan tipuan sebelum menyelesaikan dengan tenang.

"Ini pertandingan besar, dan memang di laga-laga seperti inilah kami berharap Cole muncul. Sekali lagi dia membuktikan kualitasnya," kata Maresca.


Tak Cuma Bergantung Palmer

Laga final Piala Dunia Antarklub 2025 antara Chelsea kontra PSG berlangsung ketat dan sengit. (Paul ELLIS/AFP)

Namun, strategi Chelsea tidak hanya bergantung kepada Palmer. Maresca menjelaskan bahwa dirinya menyusun rencana taktik yang spesifik untuk memanfaatkan celah yang muncul akibat rotasi pemain PSG di lini tengah.

"PSG punya tiga gelandang. Dua jadi tanggung jawab Moises [Caicedo], satu lagi Vitinha, diambil Enzo [Fernandez]. Kami melihat ini sebagai peluang untuk mengeksploitasi ruang, dan kami menggunakan Cole serta Malo di sisi kanan untuk menciptakan keunggulan jumlah," papar Maresca.

Strategi tersebut sejatinya meniru pendekatan PSG selama ini: memanfaatkan overload di sisi lapangan untuk membongkar pertahanan lawan.

Maresca tidak meniru semuanya, tetapi konsep dasarnya sama, dan yang paling penting, ia berhasil melakukannya lebih baik dari PSG.

"Saya pikir kalau Anda tidak menekan PSG sejak awal, Anda akan dalam masalah," ujar Maresca.

"Rencana kami adalah man-to-man, menekan intens sejak awal. Dalam 10 menit pertama, kami berhasil. Idealnya kami bisa melakukannya selama 90 menit, tapi kondisi cuaca tidak memungkinkan, jadi kami maksimalkan awal laga," ungkap pelatih asal Italia itu.


Datang untuk Menang

Cole Palmer mencetak gol dalam laga Chelsea vs PSG di final Piala Dunia Antarklub 2025, Senin (14/7/2025). (AP Photo/Seth Wenig)

Chelsea juga memanfaatkan bola panjang dari kiper Robert Sanchez, yang terus mengirimkan umpan ke sisi kanan. Meski hanya sembilan dari 26 upaya yang sukses, efeknya besar dalam menciptakan tekanan dan mencuri kembali penguasaan bola.

"Saya selalu katakan, lawanlah yang akan memberi solusi kepada kami," ucap Maresca.

"Jika lawan main seperti PSG, kami akan pakai bola panjang dan clearance dari kiper."

Dengan penguasaan bola hanya 30 persen, Chelsea mencetak tiga gol hanya dalam babak pertama. Maresca menanggalkan ego dan tak segan bermain dengan pendekatan pragmatis untuk mengalahkan PSG di area kekuatan mereka.

"Pesan sebelum pertandingan sangat jelas: beri mereka pemahaman bahwa kami datang untuk menang," kata Maresca.

"Pelatih memberi kami rencana yang sempurna. Cole masuk dari sisi kanan dan bermain di area yang tepat, itu mematikan mereka. Banyak pemain lain juga punya peran besar meski tak terlihat di statistik," imbuh Levi Colwill, bek tengah Chelsea. 

Dengan keberanian taktis dan keyakinannya pada pemain-pemain kunci, Enzo Maresca mempersembahkan trofi Piala Dunia Antarklub 2025 untuk Chelsea, dan mungkin, awal dari era baru di bawah arahannya.

 

Sumber: The Sporting News

Berita Terkait