Setelah 12 Tahun, Sepak Bola Argentina Akhirnya Buka Pintu untuk Suporter Tamu Lagi!

Suporter tamu kembali ke stadion-stadion di Argentina, akhir dari larangan 12 tahun.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 18 Juli 2025, 11:15 WIB
Penggemar, fans Rosario Central bersorak untuk tim mereka selama pertandingan sepak bola leg pertama babak grup Copa Libertadores antara Rosario Central dari Argentina dan Peñarol dari Uruguay di Stadion Gigante de Arroyito di Rosario, Argentina, pada 4 April 2024. (Marcelo Manera/AFP)

Bola.com, Jakarta - Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA) resmi mencabut larangan kehadiran suporter tamu dalam pertandingan liga domestik setelah 12 tahun diberlakukan.

Keputusan ini diumumkan pada Kamis waktu setempat dan menjadi tonggak penting dalam upaya memulihkan iklim sepak bola yang lebih inklusif di negara tersebut.

Advertisement

"Ini adalah hari bersejarah karena menandai kembalinya suporter tamu. Klub-klub yang ingin menerima mereka, kini punya kesempatan," ujar Claudio Tapia, Presiden AFA, dalam konferensi pers.

Larangan suporter tamu pertama kali diberlakukan pada 2013 di Provinsi Buenos Aires, menyusul insiden kekerasan maut di stadion yang menewaskan seorang penonton.

Kebijakan tersebut kemudian diikuti oleh distrik-distrik lain di Argentina. Meski dimaksudkan untuk menekan kekerasan antarpendukung, larangan tersebut tidak sepenuhnya berhasil. Sejumlah korban jiwa masih berjatuhan akibat bentrokan antarkelompok suporter fanatik yang dikenal sebagai "barrabravas".


Tetap Diatur Protokol Ketat

Penyerang Rosario Central #11, Angel di Maria, merayakan gol penaltinya dalam Turnamen Clausura Liga Sepak Bola Profesional Argentina 2025 antara Rosario Central dan Godoy Cruz di Stadion Gigantes de Arroyito, Rosario, Argentina, pada 12 Juli 2025. (Marcelo Manera/AFP)

Tapia menyebut bahwa keputusan ini juga dipengaruhi oleh antusiasme publik terhadap kepulangan eks bintang Timnas Argentina, Angel Di Maria, yang kembali bermain di liga lokal bersama Rosario Central.

Dalam laga tandang melawan Lanus, Minggu (20-7-2025) dini hari WIB, sebanyak 6.500 pendukung Rosario Central akan diizinkan hadir di tribune tamu.

Namun, kehadiran mereka akan diatur melalui protokol keamanan ketat, termasuk tiket bernomor dan sistem identifikasi pendukung.

Presiden Rosario Central, Gonzalo Belloso, mengimbau para pendukung timnya untuk menjaga sikap selama era baru ini berlangsung.

"Kami tidak ingin kembali ke masa lalu. Ada alasan mengapa suporter tamu dulu dilarang," tegasnya.

Hal senada disampaikan Menteri Keamanan Buenos Aires, Javier Alonso. Ia menekankan pentingnya menghapus budaya kekerasan di sepak bola Argentina.

"Menyedihkan melihat anak-anak 10 tahun menyanyikan lagu soal narkoba atau membunuh lawan. Sepak bola seharusnya jadi pesta keluarga, dengan bendera dan tabuhan genderang, bukan kekerasan," ujarnya.


Wilayah Pemberlakuan

Keributan terjadi antara pemain River Plate dan pemain Boca Junior dalam pertandingan Argentine Professional Football League Tournament 2023 yang berlangsung di El Monumental stadium, Senin (8/5/2023) pagi WIB. (AFP/Luis Robayo)

Untuk saat ini, pencabutan larangan baru berlaku di Provinsi Buenos Aires. Namun, menurut Tapia, beberapa provinsi lain telah menyatakan kesiapan mereka untuk bergabung dalam inisiatif ini ke depannya.

Meski demikian, rencana ini tidak luput dari kritik. Sejumlah kalangan oposisi pemerintah Buenos Aires mempertanyakan efektivitas pengamanan, terutama terkait kemungkinan pengalihan personel kepolisian dari tugas menjaga keamanan publik demi mengawal pertandingan.

Perlu dicatat bahwa pembatasan suporter tamu sebelumnya hanya berlaku untuk pertandingan liga dan kompetisi domestik di Argentina. Dalam ajang internasional seperti Copa Libertadores dan Copa Sudamericana, pendukung tim tamu tetap diperbolehkan hadir.

"Ini adalah keinginan para pencinta sepak bola dan masyarakat. Sudah banyak pertandingan yang digelar dengan dua kelompok suporter, dan itu berjalan lancar. Inilah saatnya kami resmi membuka kembali pintu untuk suporter tamu," kata Tapia.

 

Sumber: ESPN