Terungkap: Chelsea Bungkam PSG di Final Piala Dunia Antarklub 2025, Tersulut Arogansi Lawan

Chelsea hajar PSG di final Piala Dunia Antarklub 2025, motivasinya datang dari arogansi lawan.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 21 Juli 2025, 12:15 WIB
Chelsea resmi menyandang status juara Piala Dunia Antarklub untuk kedua kalinya. (TIMOTHY A. CLARY/AFP)

Bola.com, Jakarta - Chelsea tampil luar biasa saat mengalahkan Paris Saint-Germain (PSG) 3-0 di final Piala Dunia Antarklub format baru yang digelar di New Jersey pekan lalu. Kemenangan itu bukan hanya soal kualitas permainan, tetapi juga disulut oleh motivasi tambahan yang muncul jelang pertandingan.

Laporan terbaru mengungkap bahwa skuad asuhan Enzo Maresca mendapat suntikan semangat dari sikap arogan PSG pada malam sebelum laga puncak.

Advertisement

Dalam acara makan malam resmi yang digelar FIFA dan melibatkan kedua tim finalis, perwakilan Chelsea menyaksikan sendiri bagaimana delegasi PSG lebih sibuk membahas detail perayaan trofi ketimbang pertandingan itu sendiri.

Menurut The Times, para perwakilan klub asal Prancis tersebut tampak terlalu percaya diri, sampai-sampai membicarakan teknis pengangkatan trofi, seolah-olah kemenangan sudah di tangan.

Informasi ini lalu disampaikan kepada Maresca, yang meneruskannya langsung ke para pemain.

Respons dari ruang ganti Chelsea? Mereka menjadikannya sebagai bahan bakar tambahan untuk membungkam PSG di atas lapangan.


Menggila Sejak Awal

Selebrasi skuad Chelsea usai mengalahkan PSG di final Piala Dunia Antarklub 2025, Senin (14/7/2025). (AP Photo/Adam Hunger)

Chelsea tampil menggila sejak awal laga, mencetak tiga gol di babak pertama dan mengunci kemenangan sebelum turun minum. PSG yang berstatus juara Liga Champions dan baru saja meraih treble musim lalu, terlihat tak berkutik menghadapi tekanan The Blues.

Namun, ketegangan tak berhenti setelah peluit panjang dibunyikan. Suasana memanas setelah insiden yang melibatkan sejumlah pemain dan pelatih kedua tim.

Penyerang Chelsea, Joao Pedro, terlibat adu mulut dengan Gianluigi Donnarumma dan Achraf Hakimi, sebelum pelatih PSG, Luis Enrique, ikut campur tangan.

Alih-alih menenangkan situasi, Enrique justru terlihat menyentuh wajah Pedro, memicu kericuhan yang lebih besar.

Bek PSG, Presnel Kimpembe, langsung menarik sang pelatih menjauh, sementara Pedro jatuh ke tanah sambil memegangi wajahnya.


Memanas usai Pertandingan

Sayangnya, laga puncak antara Chelsea vs PSG yang seharusnya menjadi perayaan kemenangan justru ternoda. Sebuah insiden tak terduga pecah setelah peluit panjang dibunyikan wasit. (AP Photo/Pamela Smith)

Rekan-rekan Pedro, termasuk Christopher Nkunku dan Romeo Lavia, bereaksi cepat, mencoba menahan Donnarumma yang terlihat geram dengan reaksi Pedro. Suasana makin tak terkendali ketika lima pemain Chelsea mengerubungi Donnarumma.

Bek Chelsea, Tosin Adarabioyo, bahkan sempat mendorong kiper asal Italia tersebut.

Maresca turun tangan langsung ke lapangan untuk menarik para pemainnya dan meredam kekisruhan. Ia juga terlihat berbicara langsung dengan Donnarumma untuk menenangkannya.

Pertandingan yang memanas ini diwarnai enam kartu kuning dan satu kartu merah, yang diberikan kepada gelandang PSG, Joao Neves, pada menit ke-85 akibat tindakan kasar.

"Semua itu seharusnya bisa dihindari. Niat saya datang ke sana justru untuk memisahkan pemain. Ada banyak tekanan dan emosi, dan dorong-dorongan yang tak perlu terjadi. Saya hanya tak ingin situasi menjadi lebih buruk," ungkap Enrique menanggapi insiden pascalaga. 

 

Sumber: Daily Mail