Tak Ada Ampun di Barcelona! Rashford Harus Tunduk pada 10 Aturan Hansi Flick Ini

Ini sepuluh aturan ketat ala Hansi Flick di Barcelona:

1. Disiplin Waktu adalah Harga Mati

Flick mewajibkan semua pemain datang 90 menit sebelum latihan dimulai. Ia bahkan kerap menjadi orang pertama yang tiba di fasilitas latihan Ciutat Esportiva.

Pemain harus sudah berada di tempat sebelum pukul 09.30 pagi dan sarapan disediakan di klub, tidak ada pengecualian.

2. Timbang Badan Setiap Hari

Setiap pagi sebelum sesi latihan, para pemain harus menimbang berat badan. Praktik ini sempat diterapkan era Luis Enrique dan kini dihidupkan kembali oleh Flick, seiring pentingnya pemantauan kebugaran dan nutrisi dalam sepak bola modern.

3. Makan di Kantin Klub Wajib Hukumnya

Semua makanan harus dikonsumsi di kantin Ciutat Esportiva. Menu disiapkan langsung oleh ahli gizi tim utama, Silvia Tremoleda. Tidak ada opsi makan di luar atau membawa bekal sendiri.

4. Aktivasi Fisik di Hari Pertandingan

Kebijakan yang sebelumnya dihapus Xavi kini diberlakukan kembali oleh Flick. Setiap hari pertandingan, para pemain wajib menjalani sesi pemanasan khusus yang diyakini mampu mengasah fokus, menekan rasa gugup, dan menjaga kesiapan fisik secara optimal.

5. Kumpul di Hotel Tim, Termasuk Laga Kandang

Semua pemain harus berkumpul di hotel tim pada hari pertandingan, bahkan untuk laga kandang sekalipun.

Aturan ini dibuat untuk menghindari gangguan di menit-menit terakhir seperti kemacetan atau keterlambatan.

6. Tidak Ada Lagi Penerbangan Tengah Malam

Jika jadwal tanding berlangsung pukul 21.00 ke atas atau perjalanan udara memakan waktu lebih dari 90 menit, skuad akan menginap terlebih dahulu.

Flick lebih mengutamakan pemulihan fisik daripada memaksakan kepulangan dini.

7. Latihan Penuh Intensitas

Latihan bersama Flick tidak pernah santai. Setiap sesi dibangun dengan tempo tinggi dan intensitas maksimal.

Pemain terus dimonitor lewat teknologi GPS yang mencatat jarak tempuh, kecepatan sprint, hingga beban kerja, guna memastikan standar kerja yang diharapkan tetap terjaga.

8. Tanpa Denda, tapi Penuh Tanggung Jawab

Berbeda dari era sebelumnya, Flick meniadakan sistem denda maupun tantangan motivasi. Ia memercayai bahwa pemain profesional paham batasan dan mampu menilai sendiri kesalahan mereka.

9. Libur Terbatas

Flick tidak dikenal sebagai pelatih yang royal memberi libur. Umumnya pemain hanya mendapat jatah satu hari libur per pekan.

Namun, pelatih berusia 60 tahun ini cukup fleksibel dalam memanfaatkan jeda internasional sebagai kesempatan melepas penat.

10. Hubungan Profesional tanpa Basa-Basi

Flick menjalin relasi profesional yang tegas dengan para pemain. Ia bersedia berdiskusi dan terbuka, tetapi tetap menjaga batasan.

Prinsip utamanya: saling menghormati dan tidak mencampuri urusan teknis secara berlebihan.

Rashford diketahui sempat bermasalah soal komitmen selama di MU, terutama di bawah pelatih Ruben Amorim. Gaya hidupnya di luar lapangan pun kerap menuai kritik. Kini, semua itu harus ditinggalkan.

Jika ingin mempermanenkan statusnya di Barcelona setelah musim 2025/26, Rashford wajib menyesuaikan diri. Meski ia tak akan dikenai denda seperti dulu, celah untuk melakukan kesalahan juga makin kecil.

Latihan keras ala Flick bisa jadi berkah tersendiri bagi Rashford yang dikenal punya bakat besar, tetapi sempat menurun produktivitasnya di Premier League. Bisa jadi, pendekatan disiplin dan intens Flick justru mampu mengeluarkan potensi terbaik sang striker Inggris.

Apakah Rashford mampu menjawab tantangan ini? Waktu akan membuktikan.

Sumber: Give Me Sport