Bola.com, Jakarta - Mantan gelandang Real Madrid, Toni Kroos, mengungkapkan bahwa ia 'tidak pernah' menjadi penggemar klub itu semasa kecil. Pemain asal Jerman ini membantah rumor bahwa ia mendukung Real Madrid sejak kecil setelah munculnya foto-foto dirinya mengenakan jersey Real di media sosial.
Kroos bergabung dengan Madrid dari Bayern Munich pada musim panas 2014 dengan biaya yang dilaporkan sebesar €25 juta. Ia mencatatkan 28 gol dan 99 assist dalam 465 penampilan untuk Los Merengues, serta memenangkan lima gelar Liga Champions UEFA dan empat gelar LaLiga di antara berbagai trofi lainnya.
Kroos mengejutkan dunia sepak bola ketika mengumumkan pensiun pada Juli 2024, tepat setelah meraih gelar UCL kelimanya bersama Los Blancos. Ia menyatakan bahwa keputusannya pensiun karena ingin lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga.
Tidak Benar
Baru-baru ini, Kroos menerima penghargaan Order of Merit dari negara bagian asalnya Mecklenburg-Vorpommern di Jerman. Dalam pidato penerimaannya, ia menegaskan bahwa foto dirinya mengenakan jersey Real Madrid di media sosial bukan berarti dia mendukung klub tersebut sejak kecil.
“Entah kenapa, saya punya jersey Luis Figo Real Madrid. Saya tidak tahu seberapa besar itu akan membantu saya. Saya tidak pernah menjadi pendukung Real Madrid. Tapi kemudian foto itu muncul dan tersebar luas di media sosial. Tentu saja, para penggemar Madrid mengatakan: 'Dia seorang Madridista, dia sudah punya jersey sejak umur tujuh tahun.' Itu tidak benar, saya tidak pernah menjadi fans Real Madrid, tapi foto itu membantu,” ujarnya.
Kroos juga mengatakan bahwa ia selalu menjadi pendukung Werder Bremen, klub Jerman, berbeda dengan klaim fans Los Blancos ketika foto tersebut muncul.
Alasan Toni Kroos Pensiun dari Sepak Bola
Di usia 34 tahun, Kroos mengejutkan para penggemar Los Blancos ketika mengumumkan keputusan pensiunnya. Dalam wawancara terbaru dengan El Pais, ia menjelaskan alasan di balik keputusannya tersebut.
“Saya sudah memikirkan ini beberapa bulan... Tahun sebelumnya saya sudah berpikir untuk pensiun, tapi akhirnya saya memutuskan memperpanjang kontrak satu tahun lagi dengan Real Madrid yang sangat menginginkan saya bertahan. Tapi itu tidak mengubah niat saya, yang memang ingin pensiun seperti ini, dan beruntung saya berhasil. Saya ingin pensiun saat berada di level yang sangat tinggi. Saya rasa sulit untuk melakukan lebih baik dari yang saya capai di musim terakhir bersama Real Madrid. Saya pergi setelah memenangkan La Liga dan Liga Champions.”
“Hal terbaik adalah pergi saat puncak. Anda pergi dengan perasaan yang luar biasa karena Anda yang memutuskan, bukan karena disingkirkan ke bangku cadangan karena sudah tidak sebaik dulu atau tidak dianggap penting lagi… Saya memilih untuk pergi sendiri. Saya ingin menghindari semua itu,” tambah Kroos.