Pep Guardiola Tutup Pintu untuk Kembali ke Barcelona: Sudah Berakhir, Selamanya

Kembali ke Barcelona? Ini kata-kata jawaban Pep Guardiola.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 29 Juli 2025, 13:15 WIB
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, memberikan arahan kepada pemainnya dalam laga lanjutan Liga Inggris 2024/2025 melawan Everton di Goodison Park, Liverpool, Inggris, Sabtu (19/04/2025) waktu setempat. (AP Photo/Peter Byrne)

Bola.com, Jakarta - Manajer Manchester City, Pep Guardiola, memberikan pernyataan tegas yang mengejutkan banyak penggemar Barcelona.

Dalam sebuah wawancara terbaru, pelatih asal Katalonia itu menyatakan bahwa ia tidak akan pernah kembali ke klub yang membesarkan namanya, baik sebagai pelatih maupun dalam peran manajemen lainnya.

Advertisement

Guardiola, yang akan memasuki musim ke-10 bersama Man City, berbicara kepada majalah GQ mengenai masa depannya setelah kontraknya bersama The Citizens berakhir.

Ia menyebutkan bahwa setelah pekerjaannya di Etihad selesai, ia berencana untuk beristirahat dari dunia sepak bola. Namun, yang paling menyita perhatian adalah komentarnya soal kemungkinan kembali ke Barcelona.

"Sudah selesai. Sudah berakhir selamanya," kata Guardiola tegas.

"Itu masa yang sangat indah, tapi sekarang sudah selesai."

Bahkan ketika ditanya apakah ia mempertimbangkan kembali ke Camp Nou sebagai presiden klub, jawabannya lebih keras lagi:

"Tidak! Saya tak berguna untuk hal itu."


Arsitek Era Kejayaan Barcelona

Pep Guardiola. Sebagai pemain, ia membela Barcelona selama 11 musim, mulai 1990/1991 hingga 2000/2001. Sebagai pelatih, ia membesut Barcelona selama 4 musim, mulai 2008/2009 hingga 2011/2012 dan berhasil mempersembahkan 3 gelar LaLiga beruntun, 2008/2009 hingga 2010/2011. (AFP/Josep Lago)

Pernyataan tersebut tentu menjadi pukulan telak bagi para pendukung Barcelona yang selama ini masih menyimpan harapan akan kembalinya sang pelatih legendaris.

Pep Guardiola dikenal sebagai arsitek era kejayaan Blaugrana pada 2008–2012, periode di mana ia mempersembahkan dua trofi Liga Champions, tiga gelar La Liga, serta sejumlah piala domestik dan internasional lainnya.

Lebih dari sekadar gelar, ia meninggalkan warisan gaya bermain yang dianggap sebagai satu di antara penampilan sepak bola terbaik sepanjang sejarah.

Kini, lebih dari satu dekade setelah era emas tersebut, Guardiola melanjutkan kiprahnya di Inggris.

Ia akan memulai musim kesepuluhnya di Man City, menjadikannya masa kepelatihan terpanjang dalam kariernya di satu klub.

Setelah musim lalu takluk dari Liverpool dalam perebutan gelar, Guardiola bertekad membawa Man City kembali ke puncak Premier League, sekaligus menambah koleksi tujuh gelar liga Inggris di CV-nya yang telah sarat prestasi.


Rekam Jejak Luar Biasa

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, terlihat kesal saat memimpin anak asuhnya pada final Piala FA 2024/2025 melawan Crystal Palace di Stadion Wembley, Sabtu (17/5/2025) malam WIB. (Glyn KIRK/AFP)

Sepanjang 16 tahun karier kepelatihannya di level tertinggi bersama Barcelona, Bayern Munchen, dan Man City, Guardiola berhasil merebut gelar liga di 12 musim berbeda, rekam jejak luar biasa yang hanya bisa ditandingi oleh sedikit nama dalam sejarah sepak bola.

Namun, di usia 54 tahun, Guardiola menyadari waktunya di pinggir lapangan tidak akan berlangsung selamanya. Ia pun mulai bersiap menutup babak panjang dalam kariernya.

"Saya tahu, setelah masa saya bersama City berakhir, saya akan berhenti. Itu sudah diputuskan, bahkan lebih dari sekadar diputuskan," ujarnya.

 

"Saya tidak tahu apakah itu dua, tiga, lima, sepuluh, atau lima belas tahun. Tapi, setelah City, saya akan berhenti. Saya perlu fokus kepada diri sendiri, pada tubuh saya. Rencana saya saat ini adalah itu: berhenti... lalu kita lihat nanti," tuturnya.

 

 

Sumber: SI

Berita Terkait