Bola.com, Jakarta - Pemain asal Kolombia, Luis Diaz, secara mengejutkan meninggalkan Liverpool dan bergabung bersama Bayern Munchen. Satu yang lebih mengejutkan, transfer dengan mahar 75 juta euro itu adalah keinginan sang pemain sendiri.
Karier Luis Diaz di Liverpool dimulai gemilang pada Januari 2022 setelah Liverpool membajak rencana Tottenham Hotspur. Keputusan itu langsung terbayar lunas lewat kontribusi dalam meraih Piala FA dan Piala Liga serta mencapai final Liga Champions musim itu.
Namun perjalanan tidak selalu mulus. Cedera lutut serius pada Oktober 2022 memaksanya absen selama tujuh bulan. Saat ia mulai bangkit, tragedi menimpa keluarganya: ayahnya diculik di Kolombia.
Musim panas 2024 menjadi titik balik; Diaz mulai membuka diri untuk keluar dari Merseyside, dengan mimpi bermain di La Liga.
Liverpool sempat nyaris menjualnya ke Barcelona. Bahkan, mereka hampir mendatangkan Anthony Gordon dari Newcastle sebagai pengganti. Namun, karena dinamika pasar dan kondisi keuangan klub pembeli, transfer itu gagal.
Dengan dua tahun tersisa di kontrak dan upaya perpanjangan yang gagal, Liverpool akhirnya memilih melepasnya setelah Bayern Munchen menaikkan tawaran mereka dari 67,5 juta menjadi 75 juta euro.
Meski kontribusinya luar biasa musim lalu, mencetak 17 gol dan menjadi pemain depan teraktif kedua setelah Mohamed Salah, kepergiannya dianggap momen tepat untuk mendapatkan keuntungan finansial dan menyelaraskan neraca belanja klub, yang musim panas ini telah menggelontorkan hampir 290 juta pound.
Risiko Besar bagi Bayern Munchen
Langkah Bayern Munchen mendatangkan Diaz bukan tanpa pertanyaan. Klub Bundesliga itu sejatinya memiliki target lain seperti Florian Wirtz, Nico Williams, dan Rafael Leao.
Ketika semua opsi utama tidak tersedia, mereka beralih ke Luis Diaz, yang ternyata menyambut baik ketertarikan dari Munchen. Namun, keputusan ini mengundang risiko besar bagi direktur olahraga Bayern, Max Eberl.
Selain biaya transfer tinggi, Diaz akan menerima gaji 14 juta euro sebelum pajak, kenaikan sekitar 66 persen dari pendapatannya di Liverpool. Padahal, Bayern sedang berusaha memangkas struktur gaji mereka.
Dari sisi taktik, pelatih Vincent Kompany disebut mendukung kedatangan Diaz. Gaya bermain agresif dan kemampuan menekan lawan dianggap cocok dengan sistem Kompany.
Apalagi Diaz cukup fleksibel: ia bisa bermain di sayap kiri maupun sebagai penyerang tengah. Bahkan musim lalu, ia 15 kali dimainkan sebagai striker oleh Arne Slot.
Namun, penandatanganan ini berpotensi menghambat perkembangan talenta muda Bayern Munchen, seperti Paul Wanner yang baru 19 tahun, yang kemungkinan besar akan kesulitan mendapatkan menit bermain di tim utama.
Langkah Tepat atau Kesalahan Mahal?
Luis Diaz akan berusia 32 tahun saat kontrak empat tahunnya di Bayern Munchen berakhir. Bila performanya tidak langsung sepadan dengan ekspektasi tinggi dan nilai kontrak besar, Eberl bisa menghadapi kritik lebih tajam atas strategi rekrutmen.
Sementara itu, bagi Diaz, Bayern bisa menjadi panggung baru untuk menegaskan kembali kualitasnya setelah melewati masa naik-turun di Liverpool.
Namun, bagi para penggemar The Reds, kepergiannya menandai akhir dari kisah emosional seorang pemain yang datang dari tanah terpencil dan menaklukkan hati publik Anfield.
Sumber: ESPN