Mengapa Benjamin Sesko Diburu Klub-Klub Liga Inggris?

Benjamin Sesko, penyerang muda yang jadi rebutan klub Liga Inggris.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 03 Agustus 2025, 19:30 WIB
Penyerang Leipzig asal Slovenia #30, Benjamin Sesko, merayakan gol pertama timnya dalam pertandingan sepak bola divisi satu Bundesliga Jerman antara RB Leipzig dan Eintracht Frankfurt di Leipzig pada 15 Desember 2024. (Ronny HARTMANN/AFP)

Bola.com, Jakarta - Persaingan klub-klub Premier League untuk memburu striker baru musim panas ini diprediksi akan makin sengit, dan nama Benjamin Sesko muncul sebagai satu di antara yang paling menjanjikan.

Pemain asal Slovenia berusia 22 tahun itu kini sedang menjadi incaran serius klub-klub besar Inggris berkat kombinasi kemampuan mencetak gol, fleksibilitas permainan, dan harga yang relatif terjangkau.

Advertisement

Sesko memang bukan satu-satunya striker yang masuk radar bursa transfer. Nama-nama seperti Alexander Isak, Viktor Gyökeres, Victor Osimhen, dan Ivan Toney juga diprediksi bakal jadi komoditas panas.

Namun, di antara semuanya, Sesko mencuri perhatian karena kisahnya yang unik: sempat kesulitan menembus tim utama RB Leipzig, ia justru meledak di paruh kedua musim 2023/24.


Waktu Beradaptasi

Benjamin Sesko, striker muda Slovenia berusia 20 tahun yang kini tengah menjalani musim pertama bersama RB Leipzig di Bundesliga total telah mencetak 7 gol dari 22 laga di semua ajang. Kekurangan menit bermain akibat hanya jadi pilihan kedua di RB Leipzig, membuat sang pemain diyakini akan menerima tawaran Manchester United untuk hengkang pada bursa transfer Januari 2024. MU pun harus bersaing dengan beberapa klub lain yang juga meminatinya, seperti Chelsea, Arsenal dan Newcastle United. (AFP/Ronny Hartmann)

Kepindahannya ke Leipzig dari RB Salzburg pada musim panas 2023 bertepatan dengan kedatangan Loïs Openda, striker asal Belgia yang langsung tampil tajam di Bundesliga dengan 24 gol dan tujuh assist.

Situasi itu membuat Sesko harus bersabar. Dari delapan laga awal di liga, enam di antaranya ia jalani dari bangku cadangan.

"Sesko butuh waktu setengah musim untuk beradaptasi di sini," kata Marco Rose, pelatih Leipzig.

Namun, penantian itu berbuah manis. Setelah jeda musim dingin, Sesko mulai rutin tampil sebagai starter dan menjawab kepercayaan dengan mencetak 14 gol hanya dalam 1.532 menit bermain.

Menutup musim dengan mencetak gol dalam tujuh pertandingan terakhirnya, performa tajamnya langsung memancing minat klub-klub besar.


Klausul Pelepasan Murah

Penyerang Leipzig asal Slovenia #30, Benjamin Sesko, merayakan golnya yang membawa timnya menang 1-0 melalui tendangan penalti dalam pertandingan perempat final Piala Jerman (DFB Pokal) antara RB Leipzig dan VfL Wolfsburg di Leipzig, Jerman timur, pada 26 Februari 2025. (Ronny Hartmann/AFP)

Yang membuatnya makin menarik adalah klausul pelepasan kontraknya yang relatif murah, yakni hanya 55 juta paun (sekitar Rp1,2 triliun), yang menurut laporan kedaluwarsa akhir Juni lalu.

Bandingkan dengan harga yang dipatok klub-klub pemilik striker lain: Newcastle untuk Isak, Sporting untuk Gyökeres, Napoli untuk Osimhen, dan Brentford untuk Toney, semuanya jauh lebih mahal.

Wajar Arsenal, Chelsea, dan belakangan Manchester United intensif memantau situasi Sesko.

Statistik mendukung ketertarikan itu: dari 127 pemain Bundesliga musim lalu yang melakukan minimal 25 tembakan, hanya Serhou Guirassy (30,4%) yang punya rasio konversi lebih baik dibanding Sesko (29,8%).

Ia juga mencetak hampir enam gol lebih banyak dari yang diharapkan berdasarkan angka xG (expected goals), tertinggi di Bundesliga musim lalu.


Disamakan dengan Haaland

Manchester United tertarik untuk mendatangkan Benjamin Sesko sebagai proyek masa depannya. RB Salzburg diketahui bersedia melepas pemain 19 tahun tersebut dengan harga 55 juta euro. Tentunya itu bukan rintangan bagi Setan Merah untuk memboyong "The Next Haaland". (AFP/APA/EXPA/JFK)

Kendati statistiknya impresif, kemampuan Sesko tak sebatas penyelesaian akhir. Dengan tinggi badan 195 cm, ia kerap disamakan dengan Erling Haaland, apalagi keduanya sama-sama bersinar di Salzburg sebelum pindah ke Bundesliga.

Namun, secara gaya bermain, mereka berbeda. Haaland lebih bertipe predator kotak penalti, sedangkan Sesko kerap bergerak melebar dan membuka ruang bagi rekan-rekannya, karakteristik yang sangat dibutuhkan dalam sistem permainan modern.

Kualitas ini membuatnya cocok dengan gaya main klub-klub seperti Arsenal, yang mengandalkan pemain-pemain seperti Bukayo Saka, Leandro Trossard, dan Gabriel Martinelli untuk masuk dari sisi sayap.

Di Chelsea, ia bisa menjadi alternatif dari Nicolas Jackson, sementara di MU, ia bisa melengkapi peran Rasmus Højlund. Pengalamannya bermain dengan dua striker di Leipzig juga menjadi nilai plus.

RB Leipzig tentu ingin mempertahankan talenta mudanya ini, tetapi jika klausul pelepasannya ditebus, mereka tak punya banyak pilihan.

Di tengah pasar yang makin mahal untuk mendatangkan penyerang berkualitas, Benjamin Sesko bisa jadi pembelian paling cerdas musim panas ini.

 

Sumber: The Guardian

Berita Terkait