Donald Trump Ancam Olimpiade Los Angeles 2028 dengan Rencana Kontroversial

Olimpiade 2028 diwarnai "ancaman" baru dari Donald Trump. Apa itu?

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 07 Agustus 2025, 05:45 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih, Kamis (12/6/2025). (Dok. AP/Alex Brandon)

Bola.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali memicu kontroversi setelah menyatakan akan mewajibkan semua atlet perempuan menjalani tes jenis kelamin satu kali sebelum Olimpiade 2028 di Los Angeles.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam sebuah acara resmi di South Court Auditorium, Selasa waktu setempat, bertepatan dengan penandatanganan perintah eksekutif pembentukan satuan tugas persiapan Olimpiade.

Advertisement

Dalam acara itu, Trump menegaskan sikapnya yang keras terhadap partisipasi atlet transgender di ajang olahraga internasional, terutama di cabang olahraga perempuan.

Saat ditanya jurnalis mengenai kemungkinan menjerat atlet transgender secara hukum, dengan menyinggung kasus di tinju perempuan, Trump memberikan jawaban.

"Soal dakwaan hukum, saya harus tanyakan dulu ke jaksa agung. Saya tidak tahu. Tapi, akan ada bentuk pengujian yang sangat, sangat ketat, dan jika hasil tes tidak sesuai, mereka tidak akan ikut Olimpiade," jawab sang presiden.


Larangan Atlet Perempuan Transgender

Logo Olimpiade 2028 Los Angeles. (www.la28.org)

Trump juga menyampaikan apresiasi kepada Presiden sekaligus Ketua Komite Olimpiade dan Paralimpiade AS, Gene Sykes, atas komitmennya mengikuti arahan untuk melarang atlet perempuan transgender berkompetisi di Olimpiade mendatang.

"Amerika Serikat tidak akan membiarkan pria mencuri trofi dari perempuan di Olimpiade 2028. Jadi, kami menghargai komitmen akan keadilan yang telah Anda tunjukkan," ucap Trump.

Isu ini kembali mengemuka usai polemik yang terjadi di Olimpiade 2024 Paris, terutama menyangkut petinju asal Aljazair, Imane Khelif.

Khelif meraih medali emas kelas welter putri usai mengalahkan Yang Liu dari China di final. Namun, kemenangan itu diiringi keraguan publik terkait kelayakan gender sang petinju.


Kontroversi Khelif

Kepastian Imane Khelif meraih medali emas Olimpiade 2024 didapat setelah mengalahkan wakil China, Yang Liu. (AP Photo/Ariana Cubillos)

Kontroversi tersebut bukan kali pertama menghampiri Khelif. Pada 2023, ia sempat didiskualifikasi dari Kejuaraan Dunia setelah gagal dalam tes kelayakan gender, meski perincian hasil tes tersebut tidak pernah dipublikasikan.

Menjelang Olimpiade Paris, Komite Olimpiade Internasional (IOC) menyatakan bahwa Khelif telah memenuhi semua persyaratan keikutsertaan, termasuk aturan medis yang berlaku.

Pihak keluarga Khelif, lewat wawancara dengan Sky Sports, menegaskan bahwa Imane Khelif lahir dan dibesarkan sebagai perempuan. Bahkan, Presiden IOC saat itu, Thomas Bach, menyatakan bahwa tidak pernah ada keraguan mengenai identitas gender Khelif.


Tes Kelayakan Gender

Petinju asal Aljazair, Imane Khelif, diarak staf pelatih setelah berhasil meraih medali emas Olimpiade Paris 2024 dari cabang olahraga tinju nomor putri. (AP Photo/John Locher)

Setelah meraih emas, Khelif kembali menjadi sorotan. Laporan dari Variety menyebut bahwa ia bersama tim hukumnya telah mengajukan tuntutan pidana terhadap platform media sosial X, atas dugaan cyber harassment berat yang dialaminya.

Sebelumnya, pada Februari, ia menuding Asosiasi Tinju Internasional (IBA) telah melontarkan tuduhan palsu dan menyerang martabatnya, setelah IBA menggugat IOC karena memperbolehkan Khelif tampil di Paris.

Tiga bulan kemudian, World Boxing, badan baru yang mengatur tinju amatir dunia, mengumumkan bahwa Khelif diwajibkan menjalani tes kelayakan gender jika ingin kembali bertanding dalam event resmi mendatang.

 

Sumber: Sportbible

Berita Terkait