13 Pemain Tak Terduga di Nominasi Ballon d’Or, Bikin Heran!

13 pemain yang tak disangka-sangka pernah masuk nominasi Ballon d'Or.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 08 Agustus 2025, 11:00 WIB
Penghargaan pesepak bola terbaik di dunia, Ballon d'Or edisi tahun 2021 tak lama lagi akan digelar. France Football sebagai penyelenggara telah merilis 30 nama nominasi. Tercatat, ada 5 dari para nominasi yang berusia tak lagi muda, di atas 34 tahun. Siapa saja? (AFP/Gabriel Bouys)

Bola.com, Jakarta - Ballon d’Or adalah penghargaan prestisius yang setiap tahun diberikan kepada pesepak bola terbaik dunia. Dalam satu dekade lebih sebelum 2024, daftar nominasinya hampir selalu dikuasai Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.

Bintang kelas dunia seperti Karim Benzema, Robert Lewandowski, dan Kevin De Bruyne pun wajar masuk persaingan tiap musim.

Advertisement

Namun, di balik itu, ada sejumlah nama yang mungkin membuat banyak orang mengernyitkan dahi. Beberapa di antaranya bahkan nyaris terlupakan, atau sulit dipercaya pernah dianggap satu di antara yang terbaik di planet ini.

Berikut deretan pemain yang pernah masuk nominasi Ballon d’Or, tetapi kehadirannya di daftar tersebut tetap terasa mengejutkan jika dilihat dari kaca mata sekarang.


Donny van de Bee

Gelandang Ajax, Donny van de Beek berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Chelsea pada laga Grup H Liga Champion di Stamford Bridge, London pada 5 November 2019. Gelandang 23 tahun ini resmi direkrut Manchester United selama lima tahun. (AFP/Glyn Kirk)

1. Donny van de Beek – 2019

Karier Van de Beek meredup setelah meninggalkan Ajax. Melihat kembali nominasi 2019 itu, tak sedikit yang berpikir ia seharusnya bertahan di Amsterdam.

2. Jamie Vardy – 2016

Kisah dongeng Leicester City musim 2015/16 membawa Vardy ke panggung Ballon d’Or. Ia memecahkan rekor gol beruntun di Premier League dan mengantar The Foxes juara liga.

Kendati layak secara prestasi saat itu, tetap saja terasa unik melihat nama mantan penyerang Stocksbridge Park Steels ada di daftar ini.


Nani

Seleberasi gelandang MU asal Portugal Nani usai mencetak gol ketiga timnya di laga FA Community Shield melawan Manchester City di Wembley Stadium, London, 7 Agustus 2011. MU unggul 3-2. (AFP PHOTO / GLYN KIRK)

3. Mario Balotelli – 2012

Bakatnya besar, tingkahnya kerap nyeleneh, tetapi konsistensinya dipertanyakan.

Meski begitu, gol gandanya ke gawang Jerman di semifinal Euro 2012 cukup mengangkat namanya, ditambah banjir meme yang mewarnai media sosial kala itu.

4. Nani – 2011

Mendapat 0,22 persen suara, Nani masuk nominasi berkat musim terbaiknya bersama Manchester United, bahkan dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Pilihan Pemain di klub.

Namun, hanya dua musim berselang, posisinya di Old Trafford mulai tergeser.


Emmanuel Adebayor

Emmanuel Adebayor. Striker yang pensiun di Olimpia Paraguay Juli 2020 ini mengoleksi 5 hattrick bersama 3 klub, AS Monaco, Real Madrid dan Arsenal. Hattrick terakhirnya dicetak saat Arsenal menang 4-0 atas tuan rumah Blackburn Rovers di Liga Inggris 2008/2009, 13 September 2008. (AFP/Andrew Yates)

5. Asamoah Gyan – 2010

Pahlawan Ghana di Piala Dunia 2010 ini membuat banyak hati pecah setelah kegagalannya di babak perempat final melawan Uruguay.

Popularitasnya melambung, meski tak sedikit yang menganggap aneh seorang striker mengenakan nomor punggung 3.

6. Emmanuel Adebayor – 2008

Sulit membayangkan penyerang yang di penghujung kariernya sempat hanya mencetak satu gol dalam 15 laga untuk Crystal Palace ini pernah begitu ditakuti lawan.

Namun, di Arsenal musim 2007/08, Adebayor mengoleksi 30 gol di semua ajang, sebuah pencapaian yang tak pernah lagi ia dekati, kecuali sekali di Premier League dan sekali di Turki.


Jens Lehmann

Kiper Arsenal, Jens Lehmann (kiri), menerima kartu merah pada laga final Liga Champions melawan Barcelona, di Stade de France, 17 Mei 2006. (AFP/Gabriel Bouys)

7. Frederic Kanoute – 2007

Di Liga Inggris, Kanoute memang menunjukkan kilasan kualitas, tetapi tak banyak yang menduga ia akan mengungguli catatan gol Samuel Eto'o, Fernando Torres, dan David Villa di Sevilla musim 2006/07.

The Guardian kala itu menggambarkannya sebagai sosok yang "sempat bersinar, tetapi akhirnya kembali ke jalur mediokritas yang familier".

8. Jens Lehmann – 2006

Musim 2005/06 menjadi puncak performa Lehmann, dengan rekor 853 menit tanpa kebobolan di Liga Champions dan merebut posisi kiper utama Jerman dari Oliver Kahn.

Hanya, tahun itu juga diakhiri dengan kartu merah cepat di final Liga Champions, hanya 18 menit setelah kick-off.


Luis Garcia

Luis Garcia (kanan) gelandang serang Liverpool merayakan gol ketiga yang dicetak Xabi Alonso saat melawan AC Milan di final Liga Champions 2005 di Istanbul Turki. (AP/Thomas Kienzle)

9. Luis Garcia – 2005

Garcia mencuri sorotan lewat gol penentunya untuk Liverpool di Liga Champions, termasuk melawan Juventus dan Chelsea.

Namun, setelah meninggalkan Anfield pada 2007, kariernya lebih banyak berpindah-pindah klub tanpa mencapai level serupa.

10. Milan Baros – 2004

Musim 2003/04 di Liverpool hanya menghasilkan dua gol, tetapi Baros meledak di Euro 2004 dengan lima gol yang memberinya Golden Boot turnamen.

11. Hatem Trabelsi – 2003

Bek asal Tunisia ini mungkin paling diingat karena pernah dilepas Manchester City setelah hanya semusim bermain.

Fakta bahwa ia pernah masuk nominasi Ballon d’Or nyaris tak tercatat di ingatan publik.


El Hadji Diouf

Senegal. Negara Afrika kedua yang mampu lolos hingga babak perempatfinal di Piala Dunia adalah Senegal pada edisi 2002 di Jepang dan Korea Selatan. Berstatus runner-up Grup A, Senegal yang pada fase grup menumbangkan juara bertahan Prancis di laga pembuka, kemudian menang 2-1 atas Swedia di babak 16 besar melalui perpanjangan waktu. Di babak perempatfinal El Hadji Diouf dkk akhirnya tersingkir usai kalah 0-1 dari Turkey lewat perpanjangan waktu. (AFP/Pedro Ugarte)

12. El Hadji Diouf – 2002

Pencapaian Senegal hingga perempat final Piala Dunia 2002 membuat Diouf mendapat dua suara, setara dengan rekan setimnya Papa Bouba Diop.

Ia berada di daftar yang sama dengan nama besar seperti Beckham, Casillas, Giggs, Maldini, Totti, Trezeguet, dan Vieri, yang semuanya kala itu tak mendapat satu pun suara.

13. Nikos Machlas – 1998

Bukti bahwa bermain cemerlang di Vitesse Arnhem bisa membawa pemain ke panggung nominasi Ballon d’Or. Machlas adalah contohnya.

 

Sumber: Planet Football

Berita Terkait