Bola.com, Jakarta - Striker Bayern Munchen, Harry Kane, menyampaikan pesan menyentuh untuk mantan rekan duetnya di Tottenham Hotspur, Son Heung-min. Winger Timnas Korea Selatan itu telah resmi cabut dari Tottenham, dan melanjutkan kariernya ke Los Angeles FC (LAFC).
Son resmi menerima pinangan dari Los Angeles FC pada 6 Agustus lalu. Seperti dilansir The Athletic, pemain berusia 33 tahun tersebut digaet klub MLS tersebut dengan nilai transfer yang mencapai 26,5 juta Dolar AS (Rp 465 miliar).
Angka tersebut membuat Son Heung-min menjadi pemain dengan nilai transfer termahal di MLS. Son mengikuti jejak bintang-bintang internasional lainnya yang telah bergabung dengan LAFC, termasuk Carlos Vela, Giorgio Chiellini, Olivier Giroud, dan mantan rekan setimnya di Tottenham, Gareth Bale dan Hugo Lloris.
Kepergian Son ke Amerika Serikat mengakhiri kebersamaannya selama satu dekade dengan Tottenham Hotspur. Sang winger mengucapkan selamat tinggal hanya beberapa hari setelah mengumumkan perpisahannya dari klub London Utara yang telah membesarkan namanya.
Pesan Harry Kane untuk Son
Sebagai sosok yang sangat dekat di dalam maupun luar lapangan, Kane memiliki rasa kagum yang besar dengan Son Heung-min. Striker Timnas Inggris itu pun menyampaikan pesan menyentuh untuk Son.
"Selamat yang sebesar-besarnya atas kariernya di Tottenham. Yang paling utama, dia adalah pribadi yang luar biasa," ujar Kane kepada media.
"Saya mengenalnya dengan sangat baik sebagai seorang teman. Dia pribadi yang rendah hati dan menyenangkan. Saya merasa sebagai pemain, Anda tahu, kami memiliki salah satu duet terbaik dalam sejarah Premier League. Kami memiliki ikatan yang kami cintai," lanjutnya.
Tandem Tersubur
Kane dan Son memang dikenal sebagai duet maut di Premier League. Kombinasi keduanya menghasilkan lebih dari 40 gol dari assist satu sama lain, menjadikan mereka salah satu tandem tersubur sepanjang sejarah Premier League.
Kepindahan Son ke LAFC menandai era baru bagi sang bintang Asia, sementara Kane sendiri terus melanjutkan kariernya di Bundesliga bersama Bayern Munchen. Meski kini berada di dua benua berbeda, kenangan mereka sebagai rekan setim tetap abadi dalam sejarah Tottenham Hotspur.
Sumber: Tribalfootball