Bola.com, Jakarta Pembalap Formula 1, Lewis Hamilton, ternyata sangat suka berlibur di Indonesia, terutama Bali.
Hamilton bertemu mantan pembalap dan jurnalis otomotif Indonesia, Fitra Eri, yang membagikan momen seru tersebut lewat channel YouTube-nya. Pembalap Ferrari itu menceritakan pengalamannya berlibur di Bali. Dan ternyata, ia melakukannya tak hanya sekali.
"Sudah sejak lama saya suka berlibur ke Indonesia. Bahkan dari tahun 2007 sejak saya memulai karier di F1," katanya.
Hamilton ternyata pernah memboyong keluarganya berlibur di Bali tahun lalu. Dia menyukai Bali karena hobi berselancar. Di Bali, terutama Uluwatu, adalah surga bagi peselancar,
"Saya suka sekali dengan Indonesia. Saya ajak keluarga kira-kira tahun lalu, saya suka berselancar di Uluwatu, ombaknya bagus," lanjutnya.
Selain itu, Hamilton juga sangat cocok dengan kuliner Indonesia di Bali.
"Ya bahkan saya suka pedas. Saya vegetarian dan di Bali menu vegetarian sangat enak dan banyak," katanya.
Awal yang Muram bersama Ferrari
Lewis Hamilton saat ini sedang menjalani salah satu musim Formula 1 terberatnya, dan debutnya di Ferrari belum berjalan sesuai rencana.
Pembalap berusia 40 tahun itu berharap memasuki jeda musim panas, ia sudah meraih podium pertamanya untuk tim yang berbasis di Maranello tersebut, tetapi ia belum terlalu dekat.
Juara dunia tujuh kali itu menutup akhir pekan dengan hasil buruk. Ia gagal menembus sesi ketiga kualifikasi dan hanya finis di posisi ke-12 dalam balapan, padahal Hungaroring selama ini dikenal sebagai satu di antara sirkuit terbaiknya.
Mencoba Bangkit
Hamilton terhambat oleh perkembangan Ferrari yang buruk selama musim dingin, yang membuatnya frustrasi dan kini fokus pada regulasi F1 2026.
Meskipun finis keenam di klasemen pembalap tidak akan mengalahkan hasil terburuknya bersama Mercedes, ia tentu berharap lebih dari tim yang finis 14 poin di bawah gelar juara tahun lalu.
Hamilton kini 'memanfaatkan' Ferrari untuk mendapatkan pengaruh yang lebih besar dalam strategi mereka. Ia ingin lebih mengendalikan balapannya sendiri.
Setelah perubahan FIA yang signifikan, masalah Hamilton di Ferrari menjadi semakin parah. Rasanya pengaturan ulang total adalah satu-satunya hal yang akan memperbaiki masalahnya saat ini.