3 Manajer Klub Premier League yang Rawan Dipecat Sepanjang Musim 2025/2026

Tak ada yang pasti di Premier League. Semuanya bisa terjadi, termasuk risiko pemecatan terhada pelatih.

BolaCom | Choki SihotangDiterbitkan 13 Agustus 2025, 07:00 WIB
Logo Premier League (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta Tak ada yang pasti di Premier League. Semuanya bisa terjadi, termasuk risiko pemecatan terhada pelatih.

Premier League 2025/2026 akan segera dimulai pada 15 Agustus yang sudah di depan mata. Semua pelatih telah membangun kembali armada tempurnya via jendela transfer musim panas yang rencananya akan ditutup pada 1 September.

Advertisement

Seperti musim-musim sebelumnya, musim 2025/2026 juga akan bergulir di bawah tekanan. Bahkan lebih mencekam, mengingat persaingan perburuan gelar kian sengit.

Tak menutup kemungkinan, hantu pemecatan terhadap pelatih bisa saja terjadi di awal-awal musim.

Tingginya ekspektasi yang dipatok manajemen membuat semua pelatih, tanpa terkecuali, berisiko tinggi terkena PHK alias pemutusan hubungan kerja.

Pemakzulan pelatih di tengah jalan bukan hal baru di pentas Premier League. Entah sudah berapa pelatih harus kehilangan pekerjaan, justru disaat kompetisi masih berjalan panjang.

Jose Mourinho, Mauricio Pochettino, Antonio Conte, dan Louis van Gaal merupakan empat nakhoda yang pernah terdepak dari kursi panas kepelatihan di kasta teratas Inggris.

Di musim 2025/2026 teror pemecatan juga tak menjamin lima pelatih beken di bawah ini luput dari PHK:


Mikel Arteta (Arsenal)

Mikel Arteta, manajer tim Arsenal. (c) AP Photo/Kirsty Wigglesworth

Mikel Arteta mungkin menjadi manajer yang bisa disorot. Selama tiga musim, Arsenal gagal meraih juara Premier League.

Klub asal London Utara itu telah memperkuat beberapa posisi dengan mendatangkan pemain seperti Noni Madueke, Martin Zubimendi, Cristhian Mosquera, Christian Norgaard, dan Kepa Arrizabalaga.

Mereka juga menambal posisi ujung tombak yang selalu menjadi masalah utama The Gunners. Di posisi ini Arsenal berhasil memboyong Victor Gyokeres dari Sporting CP dengan harga £55 juta (Rp1,2 triliun).

Enam pemain anyar The Gunners langsung dimainkan pada pertandingan persahabatan melawan Villareal, Kamis (7/8/2025). Namun, Arsenal kalah 2-3 pada laga tersebut dan juga keok dalam adu penalti.

Dengan pengeluaran sebanyak itu, Arteta tentu memikul beban yang berat.

 


Enzo Maresca (Chelsea)

Manajer Chelsea, Enzo Maresca, berjalan memasuki lapangan jelang final Piala Dunia Antarklub melawan PSG di East Rutherford, New Jersey, Senin, 14 Juli 2025. (AP Photo/Chris Szagola)

Salah satu hal penting di awal musim yang belum terbayangkan untuk musim 25/26 adalah seberapa besar dan seperti apa dampak Piala Dunia Antarklub terhadap Chelsea dan Man City di awal musim.

Enzo Maresca masih memiliki semangat juang untuk Chelsea meskipun akhir musim yang baik di mana mereka berhasil lolos ke Liga Champions sambil menyelesaikan koleksi Piala UEFA mereka dan kemudian memenangkan Piala Dunia Antarklub.

Namun, persaingan yang lebih keras bakal ia hadapi.


Ruben Amorim (Manchester United)

Pelatih kepala Manchester United asal Portugal, Ruben Amorim, memimpin sesi latihan tim di Kompleks Latihan Carrington di Manchester, Inggris barat laut, pada 14 Mei 2025 dalam sesi media menjelang final Liga Europa UEFA melawan Tottenham Hotspur. Final Liga Europa UEFA akan berlangsung pada 21 Mei di Bilbao. (Oli SCARFF/AFP)

 

Siapa pun yang melatih Manchester United, pasti mendapat banyak tekanan. 

Kendati baru menjalani musim debut yang jauh dari harapan, pelatih asal Portugal itu optimistis bisa membalikkan keadaan.

Amorim resmi bergabung dengan Setan Merah pada November tahun lalu setelah meninggalkan Sporting CP. Namun, musim pertamanya di Liga Inggris tidak berjalan mulus. Setan Merah hanya mampu finis di posisi ke-15 klasemen Premier League dan gagal total lolos ke kompetisi Eropa.

Kekalahan 0-1 dari Tottenham Hotspur di final Liga Europa menutup kampanye pahit MU musim lalu. Meski demikian, Amorim tak goyah.

 

Sumber: Football365

Berita Terkait