Bola.com, Jakarta - Marc Marquez bersiap menghadapi tantangan berat di Red Bull Ring, sirkuit yang sejauh ini menjadi momok baginya meski telah mencatatkan 70 kemenangan di ajang MotoGP.
Dalam tujuh penampilan di lintasan Austria, juara delapan kali dunia ini belum pernah merasakan podium tertinggi, meski beberapa kali hampir menang.
"Trek Austria tidak pernah memberi saya kepuasan penuh, tetapi selalu menawarkan banyak duel hingga tikungan terakhir, hingga meter terakhir sebelum garis finish," ujar Marquez.
Kekecewaan masa lalu Marquez datang dari beberapa kekalahan tipis yang menegangkan.
Kalah bersama Honda
Pada 2017 ia kalah dari Andrea Dovizioso hanya 0,176 detik, lalu 2018 kalah 0,130 detik dari Jorge Lorenzo, dan pada 2019 kembali kalah dari Dovizioso 0,213 detik.
Semua kekalahan tersebut diraih saat Marquez membela Honda, sementara lawannya mengendarai Ducati.
Namun, musim ini situasinya berbeda. Marquez menikmati debut impian bersama tim pabrikan Ducati, meraih delapan kemenangan dari 12 Grand Prix serta memenangkan 10 balapan terakhir berturut-turut, termasuk Sprint.
Keunggulan motor Desmosedici di trek dengan pengereman keras dan akselerasi cepat membuat Marquez optimistis menaklukkan Red Bull Ring.
Problem yang Dihadapi Bagnaia
Sementara itu, rekan setim Marquez, Francesco Bagnaia, kembali ke Austria dengan modal lima kemenangan beruntun di sirkuit ini sejak 2023.
Meski begitu, Bagnaia masih berusaha mengatasi masalah pengereman dan masuk tikungan pada GP25 musim ini.
"Trek ini selalu menguntungkan Ducati, dan tiga musim terakhir kami meraih hasil terbaik," kata Bagnaia.
Marquez memulai akhir pekan balapan di Austria dengan keunggulan 120 poin atas adiknya, Alex Marquez, yang membalap untuk Gresini.
(Fadillah Setiawan)
Sumber: Crash