Bola.com, Jakarta - Bernardo Silva kembali menegaskan sikap kontroversialnya saat menolak memberi guard of honour untuk Liverpool, ketika The Reds menjadi juara Premier League 2019/20.
Gelandang Manchester City itu mengaku tidak menyesal dan mempertahankan pandangannya soal tradisi yang lazim di Inggris tersebut.
"Saya pemain yang buruk jika kalah, ya. Saya benci kalah. Di Benfica, saya belajar untuk tidak senang ketika kalah," ujar Silva dalam wawancara dengan The Times.
Silva menganggap guard of honour sebagai bentuk "hipokrisi" dan tidak sesuai cara dia merayakan kekalahan atau kemenangan.
"Itu bukan tradisi kami di Portugal. Kalau mereka ingin melakukannya, silakan, tapi saya tidak akan bertepuk tangan untuk Liverpool. Ketika saya menjuarai sesuatu, saya tidak perlu orang lain bertepuk tangan untuk saya," tambahnya.
Banyak Rasa Bersalah
Sikap Silva ini sejalan dengan musim 2024/25 yang mengecewakan bagi Man City.
Sepanjang musim lalu, Man City gagal memenangkan satu pun trofi, finis di peringkat ketiga Premier League, tersingkir 6-3 agregat dari Real Madrid di Liga Champions, dan kalah di final FA Cup dari Crystal Palace.
"Banyak rasa bersalah di antara para pemain, pelatih, dan semua orang karena tidak tampil lebih baik musim lalu. Tim dengan pengalaman dan kualitas kami seharusnya bisa lebih baik, bahkan dengan cedera yang ada," ujar Silva.
Meski begitu, Silva menegaskan motivasi tim kembali bangkit.
"Secara emosional, kami pasti kembali. Dari segi hasrat, kami kembali lapar untuk menang," tegasnya.
(Fadillah Setiawan)
Sumber: SI