Pasha Ungu Bebaskan Kafe dan Pengamen Jalanan Mainkan Lagu Ungu, Enggak Perlu Bayar Royalti

Sigit Purnomo, yang dikenal sebagai Pasha Ungu, anggota DPR, memberikan tanggapan terkait perdebatan isu royalti lagu di kafe dan restoran.

BolaCom | Yus Mei SawitriDiperbarui 15 Agustus 2025, 18:33 WIB
Pasha Ungu (Liputan6.com - M Altaf Jauhar)

Bola.com, Jakarta - Sigit Purnomo atau yang dikenal sebagai Pasha Ungu ikut angkat bicara mengenai isu royalti yang ramai diperbincangkan di masyarakat. 

Salah satu perhatian utama adalah pembayaran royalti senilai Rp2,2 miliar oleh Mie Gacoan, yang dikelola oleh PT Mitra Bali Sukses (MBS), kepada Manajemen Kolektif Sentra Lisensi Musik Indonesia (LMK Selmi).

Advertisement

"Saya kebetulan ada di dua sisi, sebagai pencipta lagu dan sebagai pemain musik. Jadi kalau bicara kepentingan, ya dua-duanya ini saya beririsan. Jadi dari sisi pencipta lagu, royalti berpihak pada pencipta lagu, saya kira ini bagus," saat Pasha, yang juga anggota DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional, saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Jumat (15/8/2025).

Sigit Purnomo, yang lebih dikenal sebagai Pasha Ungu, adalah seorang anggota dan juga vokalis band Ungu. Belakangan ini, ia memberikan pendapat mengenai isu royalti yang sedang hangat diperbincangkan di masyarakat. 

"Dari sisi performance, ada nilai lebih yang diberikan kepada kami juga, Alhamdulillah. Jadi apa pun itu, saya kira dua-duanya untuk kepentingan para pelaku industri musik," imbuh vokalis band Ungu tersebut. 


Bebaskan Putar Lagu Ungu

Ilustrasi royalti musik (Liputan6.com / Abdillah)

Meski masih menjadi anggota grup band Ungu, Pasha menyatakan tidak masalah jika penyanyi jalanan atau kafe membawakan lagu-lagunya.

"Ungu sih, mempersilahkan buat teman-teman pengamen, penyanyi kafe, warung, restoran silahkan saja memutar lagu-lagu Ungu. Kami tidak ada masalah, tidak akan kami persoalkan," tegasnya.

Ini menunjukkan sikap terbuka dari Ungu terhadap karya mereka yang dinyanyikan oleh orang lain.

 


Jangan Tinggalkan Lagu Lokal

Pasha juga menekankan pentingnya menjaga keberadaan musik lokal di Indonesia.

"Saya kira tidak harus sampai ke situ ya. Bahwa ada kekhawatiran, iya. Tapi kami juga sibuk, Ungu sekarang sibuk mengkampanyakan bahwa kami tetap harus mengedepankan produk-produk lokal. Termasuk industri musik, jadi lagu-lagu lokal jangan sampai ditinggalkan," ujarnya.

Ia berharap masyarakat tidak melupakan musik lokal yang kaya akan nilai budaya.

Saat ditanya tentang lagu-lagu yang dinyanyikan di acara pernikahan, ia menilai hal tersebut adalah sesuatu yang wajar jika ada nilai komersial.

"Kalau yang ada nilai komersilnya, saya kira wajar. Karena memang regulasi ini sudah ada," pungkasnya. 

Berita Terkait