Bola.com, Jakarta - Malam memilukan terjadi di Stadion MorumBIS, Sao Paulo, Senin (18-8-2025) WIB.
Di hadapan lebih dari 50 ribu pendukungnya sendiri, Santos dipermalukan Vasco da Gama dengan skor telak 0-6 dalam lanjutan Serie A Brasil. Kekalahan ini menjadi satu di antara titik terendah dalam karier Neymar Jr.
Turun sebagai starter, Neymar tak berdaya melihat timnya dibombardir oleh Vasco yang justru sedang berjuang keluar dari zona degradasi.
Philippe Coutinho, rekrutan anyar yang pernah berseragam Liverpool, Barcelona, hingga Bayern München, mencetak dua gol pada babak kedua. Gol-gol lain lahir lewat Lucas Piton, David Correa de Fonseca, Rayan, dan Danilo Neves.
Bagi Neymar, kekalahan ini disebut sebagai yang terburuk sepanjang kariernya.
Tangis Pecah
Usai peluit panjang, bintang berusia 33 tahun itu tak kuasa menahan air mata dan sempat ditenangkan oleh staf kepelatihan Santos di lapangan.
"Saya merasa malu. Saya sangat kecewa dengan penampilan kami. Fans punya hak untuk memprotes, tentu tanpa kekerasan. Kalau mereka ingin mencaci, itu hak mereka," kata Neymar dengan nada getir.
"Ini rasa malu yang ekstrem. Sepanjang hidup saya belum pernah merasakan hal seperti ini. Sayangnya, hari ini terjadi. Air mata itu karena marah karena semua hal. Saya tidak bisa membantu dalam segala hal. Intinya, ini benar-benar memalukan," tambahnya.
Hasil ini memperburuk situasi Santos. Kini mereka berada di posisi ke-15 klasemen dengan hanya dua poin dari zona degradasi. Sebaliknya, kemenangan besar membawa Vasco keluar dari tiga terbawah dan menempel langsung Santos.
Pelatih Langsung Dipecat
Kekalahan telak tersebut segera diikuti keputusan drastis manajemen. Hanya beberapa menit setelah laga berakhir, Santos mengumumkan pemecatan pelatih Cleber Xavier lewat akun resmi mereka.
"Kami berterima kasih dan mendoakan yang terbaik untuk kariernya di masa depan," tulis klub dalam pernyataan singkat.
Padahal, Neymar baru saja memperpanjang kontraknya pada Juni lalu hingga akhir tahun. Meski begitu, ia kerap dikaitkan dengan kemungkinan kembali ke Eropa untuk menjaga peluang tampil di Piala Dunia 2026 bersama Timnas Brasil.
Namun loyalitasnya kepada Santos terlihat jelas ketika ia tak kuasa menahan tangis di tengah lapangan usai kekalahan yang disebut-sebut sebagai malam paling kacau bagi klub.
Sumber: ESPN