Bola.com, Jakarta - Nama besar Cristiano Ronaldo tak hanya lekat dengan deretan trofi dan rekor gol. Bintang asal Portugal itu juga kerap terlibat insiden panas di lapangan, satu di antara dengan mantan striker Osasuna, Walter Pandiani.
Pandiani kembali mengenang perseteruannya dengan Ronaldo dalam wawancara bersama Diario AS, lebih dari 14 tahun setelah kejadian tersebut.
Insiden bermula pada Januari 2011, ketika Real Madrid bertandang ke markas Osasuna dalam laga La Liga.
Menurut Pandiani, sejak pemanasan Ronaldo sudah jadi sasaran cemooh suporter di Stadion El Sadar.
"Suasananya memang sangat agresif. Penonton mencemooh dan menghujat dia sejak keluar untuk pemanasan. Itu membuatnya marah, bahkan saat latihan tendangan bebas ia sampai menendang bola ke arah tribune," ujar Pandiani.
Ketegangan Memuncak
Ketegangan memuncak setelah terjadi pelanggaran terhadap pemain Madrid. Ronaldo mendorong gelandang Osasuna, Javier Camunas, dan Pandiani pun ikut turun tangan.
"Saya mendorongnya untuk membela rekan setim saya. Dia lalu bertanya siapa saya dan berapa gaji saya," kenang Pandiani.
Pertikaian berlanjut hingga lorong stadion. Pandiani mengaku bukan hanya Ronaldo, tetapi juga Sergio Ramos ikut terlibat.
"Keributan berlanjut di terowongan dengan dia dan Sergio Ramos. Saya sangat marah, begitu juga mereka," katanya.
Pandiani mengaku sikap Ronaldo saat itu sangat mengecewakannya.
"Sebagai pencetak gol, dia memang luar biasa. Tapi, sikapnya benar-benar meninggalkan kesan buruk. Dia orang yang sombong," ucap pria asal Uruguay tersebut.
Sindiran yang Tak Terlupakan
Konflik itu bahkan membuat Pandiani pernah melontarkan sindiran pedas pada 2014, ketika Ronaldo meraih Ballon d'Or.
"Dia hanya menang karena terlalu banyak menangis," kata Pandiani kala itu.
Kendati sudah pensiun sejak 2016, Pandiani tampaknya masih menyimpan memori kelam tentang Ronaldo, yang kini bermain di Al Nassr setelah berkarier bersama Sporting Lisbon, Manchester United, Real Madrid, dan Juventus.
Dengan 938 gol di sepanjang karier, Ronaldo memang tercatat sebagai satu di antara pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah.
Namun, seperti yang disinggung Pandiani, sikapnya di lapangan kerap menimbulkan kontroversi.
Sumber: Sportbible